Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Efek Kenaikan Harga BBM ke Penjualan Mobil akan Terasa Usai Lebaran?

Berita Otomotif

Efek Kenaikan Harga BBM ke Penjualan Mobil akan Terasa Usai Lebaran?

JAKARTA - Penjualan mobil April 2022 diyakini masih selamat dari efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berkat adanya kebutuhan jelang mudik Lebaran. Setelah itu, pabrikan otomotif masih harap-harap cemas.

Seperti diketahui, April tahun ini ‘diwarnai’ beberapa kebijakan pemerintah yang memengaruhi harga mobil maupun daya beli konsumen. Pertama revisi tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen ke 11 persen dan yang kedua kenaikan harga BBM non-subsidi Pertamina jenis Pertamax.

Padahal, sebulan sebelum itu, sudah terjadi inflasi yang cukup tinggi.

Badan Pusat Statistik (BPS), dalam pernyataan resmi, menerangkan inflasi Maret 2022 0,66 persen dan inflasi tahunan (year on year/yoy) 2,6 persen akibat melambungnya harga-harga komoditas semisal minyak goreng.

Meski demikian, seperti diberitakan Mobil123.com sebelumnya, penjualan mobil secara retail bulan kemarin menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih naik 28,3 persen dibandingkan Februari menjadi 89.821 unit.

Ini, menurut berbagai eksekutif pabrikan otomotif, terjadi berkat kenaikan permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2022 yang akan jatuh pada 2-3 Mei plus diperbolehkannya lagi aktivitas mudik di tengah pandemi Covid-19.

Bicara performa kuartal satu 2022, pasar mobil nasional berhasil mencatatkan transaksi jual-beli 238.377 unit dengan pertumbuhan 33,6 persen yoy.

Penjualan mobil April ini dipercaya masih tetap moncer karena alasan yang sama.

“Untuk April, sampai dengan tanggal 19 kemarin dibandingkan tanggal yang sama bulan lalu, penjualan kami meningkat juga 20 persen (dibanding Maret),” kata Business Innovation, Sales, and Marketing Director PT. Honda Prospect Motor Yusak Billy memberikan gambaran mengenai penjualan mobil Honda, Rabu (20/4/2022), di Jakarta.

“Kebetulan April masih naik karena kebutuhan Lebaran. Di satu sisi ada yang memberatkan, tapi di sisi lain yang memicu permintaan kebutuhan tinggi. Saya memprediksi karena biasanya sebelum lebaran pasar mobil nasional naik minimal 10 persenan, April masih naik minimal sebesar itu,” ujar Marketing and Customer Relations Division Head PT. Astra International - Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso mengenai pasar mobil nasional, Kamis (14/4/2022), di Jakarta.

Kecemasan dan Harapan Usai Lebaran 2022

Di sisi lain, para eksekutif pabrikan mobil masih meraba-raba efek kenaikan harga BBM terhadap daya beli untuk kendaraan roda empat setelah Lebaran 2022. Ada yang cemas suku bunga acuan (BI Rate) akan ikut terkerek.

“Perhatian kami itu biasanya kalau bensin naik, inflasi naik, daya beli turun. Kalau inflasi naik, biasanya suku bunga acuan naik. Kalau itu terjadi, suku bunga pinjaman mobil biasanya naik. Itu kami monitor terus,” papar Billy di sela-sela IIMS 2022 yang berlangsung 31 Maret-10 April kemarin.

Namun, harapan juga muncul berkat beberapa situasi positif.

Marketing Director PT. Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra berharap pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang cukup signifikan di tengah pandemi mampu mendongkrak daya beli serta mengompensasi inflasi yang terjadi.

“Adanya tingkat mobilitas masyarakat makin lancar bisa memperbaiki kondisi ekonomi. Jadi, secara keseluruhan, kondisi ekonomi makin membaik dan bisa mereduksi dampak dari kenaikan harga BBM,” tukas dia di sela Media Gathering di Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Marketing Director PT. Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy berharap ‘tuah’ dari kenaikan harga beragam komoditas pertambangan plus perkebunan.

“Kenaikan harga komoditas ini biasanya sangat berimpak positif terhadap perekonomian Indonesia. Jadi, karena kita ada net exporter untuk bahan-bahan material baik itu kelapa sawit dan komoditas lainnya, akan banyak bisnis yang berkembang seperti pertambangan, perkebunan yang harapannya bisa mengimbangi efek negatif dari (terpengaruhnya) daya beli,” pungkas dia pada Kamis (14/4/2022) dalam konferensi pers virtual.

Sekadar menambahkan, Gaikindo menargetkan penjualan mobil tahun ini minimal 900 ribu unit. Meski belum kembali ke level prapandemi yang 1 juta unit, target itu masih lebih baik daripada capaian 2021 yang hanya 863.348 unit secara retail atau 887.202 unit secara wholesales.

Di masyarakat sendiri kini beredar isu kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite atau pun gas LPG. Mari kita nantikan perkembangannya. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang