Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Harga BBM Premium Sempat Ingin Dinaikkan Tapi Batal

Berita Otomotif

Harga BBM Premium Sempat Ingin Dinaikkan Tapi Batal

JAKARTA – Pada hari yang sama dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi, sempat terjadi ‘drama’ mengenai rencana menaikkan BBM bersubsidi yang kemudian batal tiba-tiba.

Seperti diberitakan sebelumnya, harga BBM Pertamina yang tidak disubsidi yaitu Pertamax, Dex dan Biosolar Non-PSO naik dengan kisaran Rp 900 – 2.200 pada Rabu (10/10/2018). Harga baru berlaku mulai pkl.11 WIB di seluruh Indonesia, kecuali dua provinsi yang terkena bencana alam yakni Nusa Tenggara Barat plus Sulawesi Tengah.

Pada sore harinya, Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengumumkan pula rencana pemerintah mengerek banderol BBM Pertamina jenis Premium yang masih disubsidi sebanyak 7 persen menjadi Rp 7.000 di area Jawa, Madura, Bali (Jamali) serta Rp 6.900 di luar wilayah tersebut. Kebijakan ini, berdasarkan penelusuran Mobil123.com dari berbagai sumber, ingin dimulai pada pkl.18.00 WIB tadi. Alasannya sendiri sama dengan penyebab naiknya BBM non-subsidi yakni melonjaknya harga minyak dunia.

"Minyak brent US$ 85 per barel, kenaikan harga minyak dari Januari kira-kira hampir 30% kenaikannya, juga ICP (harga minyak nasional) kurang lebih 25% kenaikannya," papar dia dalam konferensi pers di Sofitel Bali.

Namun, hanya berselang sekitar satu jam, Jonan mengoreksi keterangan sebelumnya. Ia mengatakan bahwa harga Premium tak jadi naik.

Ia menjelaskan bahwa kenaikan ditunda atas arahan Presiden Joko Widodo. Penundaan juga dilakukan karena menunggu kesiapan Pertamina.

"Sesuai arahan bapak Presiden (Joko Widodo), rencana kenaikan harga premium di Jamali menjadi Rp 7.000 dan di luar Jamali menjadi Rp 6.900 pukul 18.00 hari ini ditunda dan dibahas ulang sambil menunggu kesiapan PT Pertamina," paparnya. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang