JAKARTA – Memprediksi penjualan mobil hingga akhir 2021 disebut masih sulit, meski gelombang kedua pandemi Covid-19 membaik dan pemerintah memberi insentif pajak maksimal hingga akhir tahun.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah memperpanjang lagi insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 100 persen bagi lebih dari 20 model mobil rakitan lokal berkapasitas mesin 1.500 cc ke bawah hingga Desember 2021.
Diskon PPnBM 50 persen atau 25 persen—tergantung jenis sistem penggerak roda—bagi empat model mobil rakitan lokal berkapasitas mesin 1.501-2.500 cc juga diteruskan sampai akhir tahun.
Padahal, tadinya, stimulus pajak bagi dua kategori kendaraan tersebut ingin dikurangi mulai September ini.
“Berarti, tahun ini hanya Januari dan Februari saja yang tidak ada relaksasi pajaknya,” ucap Customer Relations and Marketing Division Head PT. Astra International – Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso di sela-sela konferensi pers virtual peluncuran New Daihatsu Terios, akhir pekan lalu.
Meski begitu, Daihatsu, menurut Hendrayadi, masih memproyeksikan angka penjualan mobil baru secara nasional untuk seluruh merek sekitar 750-800 ribu unit pada 2021.
Menurut dia, situasi pandemi Covid-19 gampang berfluktuasi sehingga menyulitkan mereka dalam membuat analisis.
Daihatsu sendiri masih mengincar pangsa pasar 17 persen dari total penjualan pasar otomotif..
“Sekarang memang sangat tidak mudah membuat satu prediksi karena tiap hari bisa saja berbeda-beda,” tegasnya.
Kondisi pandemi di Indonesia sempat membaik pada Januari-Mei 2021. Namun, memasuki Juni-Juli, gelombang kedua pandemi mulai terlihat. Pemerintah lalu menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak Juli hingga sekarang.
September ini, berbagai pelonggaran sudah dilakukan di berbagai pulau karena angka penularan virus Covid-19 sudah jauh menurun.
Adapun angka penjualan mobil retail menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terakhir untuk periode Januari-Agustus 2021 sudah naik 44 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari 364 ribu-an ke 527 ribu-an.
Gaikindo sendiri sejak awal tahun memproyeksikan penjualan mobil minimal di angka 750 ribu unit. Prediksi mereka juga belum dikoreksi sampai sekarang.
Lebih lanjut, Hendrayadi mengungkap ada tiga faktor pendorong pasar otomotif pada 2021, jika dibandingkan tahun lalu ketika pandemi baru masuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi kini sudah jauh membaik, pemberian vaksin berjalan lancar dan masif, dan daya beli masyarakat terhadap mobil baru terdongkrak pula oleh diskon PPnBM.
Kendati begitu, para pelaku industri menurut dia masih hati-hati.
“Kita enggak tahu PPKM lanjut sampai kapan dan bagaimana perkembangannya. Mudah-mudahan enggak ada varian baru dan PPKM tidak sampai level 4 (tingkat pembatasan terketat—Red) lagi,” tutup dia. [Xan/Ses]
Berita Utama

MURAH BANGET TAPI LUAS, Mending Ini Dibanding LCGC! Review Suzuki Splash M/T 2015
Video
MG Siap Meramaikan Pasar Mobil Listrik Indonesia Tahun Ini!
Berita Otomotif
Aturan Subsidi Motor Listrik Keluar Februari 2023, Bareng Subsidi Mobil Listrik?
Berita Otomotif