JAKARTA – Transaksi jual-beli mobil di Indonesia pada 2021 menunjukkan peningkatan luar biasa. Target penjualan dari asosiasi pabrikan otomotif sudah terpenuhi sebelum tutup tahun.
Sepanjang Januari hingga November 2021, penjualan retail (distribusi dari diler ke konsumen) mobil nasional menurut data yang diberikan oleh PT. Astra Daihatsu Motor pada Jumat (10/12/2021) berjumlah sekitar 761 ribu unit.
Jika dibandingkan dengan raihan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), ada pertumbuhan di kisaran 49 persen dari sebelumnya 509.623 unit.
Penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke diler/untuk stok), di sisi lain, mencapai sekitar 790 ribu unit. Volume tersebut meroket kurang-lebih 66 persen yoy dari sebelumnya 474.900 unit.
Baik secara retail maupun wholesales, pasar sudah memenuhi—bahkan melampaui—target yang ditetapkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Asosiasi resmi yang menaungi merek-merek mobil global yang bermain di pasar Tanah Air itu mematok di angka 750 ribu unit pada 2021—lebih tinggi beberapa ratus ribu unit dari performa 2020 yang anjlok dari 1 jutaan unit menjadi cuma 500 ribu-an unit karena pandemi Covid-19.
Melihat perkembangan positif pasar di tengah pandemi pada 2021, para eksekutif pabrikan mobil dalam berbagai kesempatan memang telah memprediksi target tersebut mampu terlewati. Saat tutup tahun nanti, penjualan mobil nasional menurut mereka bakal ada di level 800 ribu atau bahkan 850 ribu unit.
“Capaian positif ini tak lepas dari dukungan pemerintah melalui relaksasi pajak (PPnBM/Pajak Penjualan Barang Mewah) hingga Desember 2021,” tulis Daihatsu dalam pernyataan pers.
Seperti diketahui, sejak Maret 2021 pemerintah mengurangi PPnBM mobil baru secara signifikan, demi mendorong daya beli masyarakat serta produksi industri otomotif saat pandemi.
Hanya mobil-mobil rakitan dalam negeri dengan komponen lokal minimal 60 persen yang mendapatkannya.
Ada ‘diskon’ PPnBM 100 persen untuk mobil-mobil 1.500 cc ke bawah. Ada lagi insentif PPnBM sebanyak 50 persen/25 persen dari tarif normal—tergantung jenis sistem penggerak roda—bagi mobil-mobil 1.501-2.500 cc.
Pemerintah sedang mempelajari kemungkinan memperpanjang insentif PPnBM mobil baru pada Januari 2022. [Xan/Ses]
Berita Utama

Xenia Baru Sudah Ada Bekasnya, Paling Worth It! Review Daihatsu Xenia 1.3 R CVT 2021
Video
Suzuki Ungkap Rencana Luncurkan SUV Baru Bulan Depan! Grand Vitara?
Berita Otomotif
MG HS Facelift Dijual Mulai Rp455 Juta, Kini Lebih Ganteng dan Canggih
Mobil Baru