DFSK Belum Membukukan Keuntungan di Indonesia, tapi Mereka Mewajarinya

JAKARTA – DFSK mengklaim belum meraih keuntungan selama berjualan di Indonesia. Tapi, mereka mewajari kondisi itu.

DFSK masuk ke Indonesia dengan membangun pabrik di Cikande, Serang, Banten berkapasitas 50 ribu unit setahun yang diresmikan pada akhir 2017. Mereka kemudian mulai berjualan pada 2018.

Merek mobil asal China itu lalu meluncurkan DFSK Super Cab, DFSK Glory 580, DFSK Glory 560, DFSK Glory i-Auto, DFSK Gelora, mobil listrik murni DFSK Gelora E. Namun, Glory 580 kemudian berhenti dijual.

“Pabrik kami ini kami bangun dengan harapan konsumen percaya ke kami karena stigma dari sepeda motor China dahulu yang ‘hit and run’ masih melekat di konsumen. Kalau ada pabrik, kan, tak bisa kami datang lalu besok pergi. Kami sudah tanamkan 150 juta dollar AS. Ini menunjukkan kami serius masuk pasar Indonesia,” kata CEO PT. Sokonindo Automobile Alexander Barus dalam DFSK End Year Gathering 2022, Rabu (14/12/2022) di Ancol, Jakarta.

Artikel terkait

Spesifikasi DFSK Glory 560, Percaya Diri Bersaing dengan Rush-Terios

Panduan Pembeli

27 March 2019

Beli Mobil DFSK Selama Agustus Bisa Dapat Banyak Bonus

Berita Otomotif

17 August 2021

Geber Jualan di Akhir 2022, DFSK Bikin Pameran di 50 Mal Seluruh Indonesia

Berita Otomotif

17 February 2023

Operasional pabrik, akunya, hingga saat ini berjalan dengan lancar. Meski demikian, utilisasinya diakui masih jauh dari maksimal yaitu 10-15 persen saja.

“Kami overinvestment (berinvestasi terlalu banyak). Ini sudah hampir lima tahun, pembukuan kami belum positif. Tapi, kami mengerti industri otomotif ini bukan seperti industri makanan yang sekarang jual dan besok sudah untung. Butuh antara 5-10 tahun, baru terbentuk pembukuan positif dan ini kelihatannya sudah mulai terjadi,” papar dia.

Menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), DFSK mengakhiri tahun pertama mereka berjualan yaitu 2018 dengan raihan 839 unit secara retail (distribusi diler ke konsumen), kemudian meroket 288,6 persen pada 2019 dengan volume 3.260 unit.

Pada 2020, pandemi Covid-19 masuk ke Tanah Air dan mengganggu perekonomian plus pasar otomotif Indonesia. Transaksi jual-beli mobil DFSK drop 25,64 persen ke 2.424 unit.

Pada 2021, penjualan retail DFSK membaik 21 persen, menjadi 2.933 unit. Kini, sepanjang Januari-November 2022, DFSK membukukan 2.150 unit atau turun 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang menyentuh 2.687 unit.

Di samping memproduksi kendaraan untuk pasar domestik, DFSK juga melakukan ekspor ke luar negeri, baik secara utuh (Completely Built Up/CBU) maupun terurai (Completely Knocked Down).

Pada 2023, DFSK ingin merakit lokal mobil listrik Gelora E. Ada pula peluncuran dan perakitan lokal mobil listrik DFSK Mini EV.

Dalam tiga sampai lima tahun ke depan, DFSK hanya menjual mobil listrik murni di negeri ini. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<