Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Dapat Bantuan Negara Saat Corona, Pengusaha Ini Malah Beli Lamborghini

Berita Otomotif

Dapat Bantuan Negara Saat Corona, Pengusaha Ini Malah Beli Lamborghini

FLORIDA – Bantuan usaha dari pemerintah di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) harusnya disyukuri dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Akan tetapi, seorang pebisnis di Amerika Serikat malah menggunakannya untuk membeli Lamborghini sehingga kini ia meringkuk dalam penjara.

David T. Hines, 29, berhasil mendapatkan pinjaman hampir 4 juta dollar AS (Rp 58,08 miliar, 1 dollar AS = Rp 14.524). Dana ini, seperti dilaporkan New York Times pada Selasa (28/7/2020), adalah bantuan dari Paycheck Protection Program yang merupakan inisiatif dari pemerintah negara bagian Florida untuk membantu para pengusaha terdampak pandemi.

Hines mengajukannya pada April 2020. Di dalam aplikasi pengajuan, dijelaskan bahwa dirinya menjalankan empat bisnis dengan total tenaga kerja 70 orang plus pengeluaran bulanan 4 juta dollar AS.

Pengajuannya disetujui oleh regulator. Pada Mei, Hines mulai menerima bantuan pemerintah dengan nilai total 3.984.557 (Rp 57,87 miliar).

Hines belum berhenti mengajukan pinjaman. Menurut pengakuan staf pemerintah, saat bantuan pertama diterima, Hines masih meminta-minta lagi hingga totalnya mencapai 13.542.741 (Rp 196,69 miliar).

Kejadian selanjutnya benar-benar mengejutkan. Data transaksi keuangan Hines menunjukkan pengeluaran untuk berbagai hal mewah seperti perhiasan, pakaian mahal, liburan ke resort di Miami, mencari teman kencan via situs daring (online), plus supercar Lamborghini Huracan terbaru.

“Kebanyakan pengeluaran, atau malah seluruhnya, tidak memperlihatkan pengeluaran untuk kebutuhan bisnis,” kata Bryan Masmela, U.S Postal Inspector mengenai transaksi Hines sejak Mei sampai Juni.

Penegak hukum langsung bergerak membekuk dan menjebloskan sang penipu ke penjara. Hines, menurut jaksa di pengadilan distrik selatan Florida, dituntut dengan dugaan penipuan perbankan, pembuatan laporan palsu kepada lembaga pinjaman, serta aktivitas transaksi melalui proses yang melanggar hukum.

Jika semua tuntutan diluluskan oleh pengadilan, Hines terancam hukuman penjara maksimal 70 tahun.

Chad Piotrowski, Kuasa Hukum Hines, menyatakan bahwa kliennya adalah pebisnis sungguhan yang, seperti jutaan warga Amerika lain, menderita secara finansial akibat pandemi Covid-19. Ia juga mengklaim bahwa sang klien sangat ingin menceritakan kejadian dari perspektifnya saat waktunya tiba. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang