BEIJING – Toyota Motor Corp (TMC) menyatakan bahwa saat ini tengah melakukan pembicaraan dengan Geely terkait kerjasama mereka di bidang teknologi kendaraan gasoline-electric hybrid.
Sayangnya, hingga saat ini pembicaraan tersebut belum menemukan keputusan apapun. Padahal, kerjasama tersebut adalah sebuah langkah yang dilakukan Toyota untuk meningkatkan teknologi mereka di masa depan, sekaligus untuk menambah meningkatkan penjualan di China, pasar otomotif terbesar di dunia.
Salah satu produsen mobil terbesar di dunia ini mengatakan pada Reuters bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan Geely terkait teknologi gasoline-electric hybrid. Namun tidak jelas bahwa bagian apa yang akan dikembangkan.
“Toyota telah memimpin bisnis dengan kebijakan terbuka untuk mengaplikasikan teknologi listrik. Kerjasama antara Toyota dan Geely ini juga berdasarkan kebijakan terbuka tersebut,” ungkap statement dari Toyota.
Meski belum ada keterangan resmi, namun kerjasama di antara mereka tidak menutup kemungkinan terkait pengembangan mobil baru berteknologi hybrid. Selain itu, pengembangan juga diyakini akan lebih luas, termasuk baterai berteknologi baru. Untuk diketahui, belakangan ini produsen kendaraan memang tengah mengembangkan baterai agar ukurannya lebih kecil namun memiliki daya jelajah lebih luas.
Kerjasama dengan produsen lokal China memang tidak dapat dielakkan lagi, bahkan untuk Toyota sekalipun. Hal ini karena kebijakan Pemerintah China yang cukup ketat di industri otomotif sehingga produsen mobil harus bekerjasama atau terpaksa keluar.
Toyota sendiri memang boleh dikatakan cukup terlambat untuk mengembangkan mobil listrik namun tidak untuk teknologi hybrid. Bahkan sejak tahun 1990 mereka telah memiliki Toyota Prius yang memiliki teknologi tersebut. [Adi/Ari]
Berita Utama

Peluncuran & Pengumuman Harga Wuling Air EV Dilakukan di GIIAS 2022
Berita Otomotif
Honda akan Kasih Kejutan di GIIAS 2022, Ada Mobil Listrik
Berita Otomotif