Beranda Berita Panduan Pembeli Tips Mengemudi Jarak jauh Tips Mengemudi Jarak jauh Panduan Pembeli Adi Hidayat | 03 July 2016 06:48 JAKARTA – Perjalanan pulang ke kampung halaman atau mudik bukanlah sesuatu mudah. Beragam persiapan harus dilakukan agar perjalanan jarak jauh ini dapat lebih aman, khususnya bagi mereka yang kurang terbiasa mengemudi jarak jauh.Sony Susmana, Trainer Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan bahwa untuk perjalanan jarak jauh, seseorang harus melakukan beragam persiapan matang di antaranya istirahat cukup hingga menyiapkan kendaraan dan rute yang akan ditempuh. Pengemudi juga diharuskan bisa menentukan kira-kira di mana dirinya harus berhenti.“Biasanya, pengemudi akan malas berhenti bila BBM (bahan bakar minyak) masih penuh. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk tidak mengisi BBM penuh. Cukup isi hingga ¾ tangki, itu sudah cukup untuk Jakarta-Cipali KM 224. Kemudian isi lagi. Nah dengan mengisi BBM tidak penuh, maka pengemudi akan ‘dipaksa’ untuk istirahat meski hanya sebentar,” ungkapnya.Keuntungan lain dengan tidak mengisi penuh tangki BBM adalah mobil menjadi lebih ringan. Bobot yang ringan membuat konsumsi BBM menjadi lebih irit. Dengan demikian, maka jarak tempuh perjalanan pun dapat menjadi lebih jauh.Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti waktu sholat (bagi umat muslim). Saat melakukan perjalanan, berangkat setelah menunaikan ibadah sholat Subuh (sekitar pukul 6) kemudian berhenti ketika waktu sholat Dhuha sekitar pukul 9.Perjalanan dilanjutkan hingga waktu sholat Zuhur atau pukul 12. Saat waktu Ashar, pengemudi kembali istirahat sekaligus menunaikan ibadah sholat Ashar pukul 3 sore. Lalu perjalanan dilanjutkan kembali hingga Maghrib untuk berbuka puasa dan sholat sekaligus istirahat panjang sembari menanti waktu sholat Isya.“Idealnya, pengemudi itu istirahat setiap 2 atau 3 jam. Dan pengemudi juga jangan mengemudi di atas 10 jam dalam sehari. Bila perjalanan menempuh waktu hingga lebih dari 10 jam, maka harus ada sopir cadangan. Dan selama sopir cadangan tidak mengemudi, dia harus tidur,” ungkapnya.Sementara untuk batasan jarak, Ia tidak mempermasalahkan. Sebab jarak tempuh akan sangat bergantung pada kondisi jalan. Semakin lancar jalan, maka jarak tempuh akan semakin jauh, begitu pula sebaliknya.Selain banyak mengonsumsi air putih, mengonsumsi minuman berenergi pun menjadi rekomendasinya, namun tidak dalam jumlah besar.“Pastikan meminum minuman energi sesuai dosis. Sementara untuk mengonsumsi obat-obatan campuran, jangan pernah. Salah satunya adalah dengan meminum obat penenang campur kopi. Ini sangat berbahaya karena jantung akan berdetak dengan sangat cepat. Banyak kecelakaan telah terjadi akibat sopir mengonsumsi campuran ini,” ungkapnya.Saat berkendara, kecepatan pun mendapat perhatian khusus. Hal ini untuk menghindari kecelakaan akibat terjadinya tabrakan atau pecah ban. Bila ban pecah saat kecepatan tinggi, maka kemungkinan mobil terbalik akan semakin besar.“Biasanya, pengemudi akan melakukan pengereman mendadak saat terjadi pecah ban, padahal dengan melakukan pengereman justru akan meningkatkan kemungkinan tergulingnya mobil. Itu bahaya sekali.”“Jadi bila ban pecah, tetaplah tenang. Kurangi kecepatan namun jangan mendadak. Pinggirkan mobil ke bahu jalan dan baru berhenti di lokasi yang dianggap aman,” tambahnya.Selain harus selalu siap dalam kondisi darurat, pengemudi juga harus mengenal karakter setiap jalanan yang dilaluinya.“Salah satu jalan yang dianggap angker adalah tol Cipali. Pada kilometer tertentu, angin samping akan bertiup sangat kencang. Biasanya, angin samping baru akan terasa bila kecepatan mobil di atas 100 km/jam. Ketika itu mobil akan berubah lajur dengan sendirinya. Untuk mengatasinya, cukup dengan mengurangi kecepatan hingga sekitar 80 km/jam, mobil biasanya sudah mudah dikendalikan,” tutupnya.Nah, bila Anda berkendara untuk mudik, pastikan Anda lebih waspada. [Adi/Idr]Temukan mobil idaman di Mobil123Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait mengemudi mudik Tipns mengemudi jarak jauh tips Cetak Berita Utama Harga Mobil di Sumatera hingga Papua Suatu Saat Diharapkan Bisa Sama Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Harga mobil di Indonesia bisa berlainan di setiap daerah, meskipun masih satu pulau. Apalagi jika beda pulau. Diharapkan, suatu saat nanti ... Mobil Listrik Neta V Dapat Rating 0 Bintang dalam Tes Tabrak ASEAN NCAP Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hasil tes keselamatan ASEAN New Car Assessment Program (NCAP) dari Neta V sudah dirilis. Hasilnya tidak memuaskan.Mobil listrik itu, ... Keberhasilan STY dan Kultur Korea Selatan di Timnas Bawa ‘Berkah’ untuk Hyundai Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hyundai terlihat makin merapat ke aktivitas sepak bola, termasuk tim nasional (timnas) Indonesia. Salah satu penggawa timnas nasional ... Merek Mobil China Geely Berhasil Gandeng 5 Mitra Diler sebelum Masuk Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Geely terus mempersiapkan diri masuk ke pasar Indonesia pada 2025. Merek mobil China ini sudah berhasil mengikat komitmen dengan para mitra ... Komentar
Tips Mengemudi Jarak jauh Panduan Pembeli Adi Hidayat | 03 July 2016 06:48 JAKARTA – Perjalanan pulang ke kampung halaman atau mudik bukanlah sesuatu mudah. Beragam persiapan harus dilakukan agar perjalanan jarak jauh ini dapat lebih aman, khususnya bagi mereka yang kurang terbiasa mengemudi jarak jauh.Sony Susmana, Trainer Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan bahwa untuk perjalanan jarak jauh, seseorang harus melakukan beragam persiapan matang di antaranya istirahat cukup hingga menyiapkan kendaraan dan rute yang akan ditempuh. Pengemudi juga diharuskan bisa menentukan kira-kira di mana dirinya harus berhenti.“Biasanya, pengemudi akan malas berhenti bila BBM (bahan bakar minyak) masih penuh. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk tidak mengisi BBM penuh. Cukup isi hingga ¾ tangki, itu sudah cukup untuk Jakarta-Cipali KM 224. Kemudian isi lagi. Nah dengan mengisi BBM tidak penuh, maka pengemudi akan ‘dipaksa’ untuk istirahat meski hanya sebentar,” ungkapnya.Keuntungan lain dengan tidak mengisi penuh tangki BBM adalah mobil menjadi lebih ringan. Bobot yang ringan membuat konsumsi BBM menjadi lebih irit. Dengan demikian, maka jarak tempuh perjalanan pun dapat menjadi lebih jauh.Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti waktu sholat (bagi umat muslim). Saat melakukan perjalanan, berangkat setelah menunaikan ibadah sholat Subuh (sekitar pukul 6) kemudian berhenti ketika waktu sholat Dhuha sekitar pukul 9.Perjalanan dilanjutkan hingga waktu sholat Zuhur atau pukul 12. Saat waktu Ashar, pengemudi kembali istirahat sekaligus menunaikan ibadah sholat Ashar pukul 3 sore. Lalu perjalanan dilanjutkan kembali hingga Maghrib untuk berbuka puasa dan sholat sekaligus istirahat panjang sembari menanti waktu sholat Isya.“Idealnya, pengemudi itu istirahat setiap 2 atau 3 jam. Dan pengemudi juga jangan mengemudi di atas 10 jam dalam sehari. Bila perjalanan menempuh waktu hingga lebih dari 10 jam, maka harus ada sopir cadangan. Dan selama sopir cadangan tidak mengemudi, dia harus tidur,” ungkapnya.Sementara untuk batasan jarak, Ia tidak mempermasalahkan. Sebab jarak tempuh akan sangat bergantung pada kondisi jalan. Semakin lancar jalan, maka jarak tempuh akan semakin jauh, begitu pula sebaliknya.Selain banyak mengonsumsi air putih, mengonsumsi minuman berenergi pun menjadi rekomendasinya, namun tidak dalam jumlah besar.“Pastikan meminum minuman energi sesuai dosis. Sementara untuk mengonsumsi obat-obatan campuran, jangan pernah. Salah satunya adalah dengan meminum obat penenang campur kopi. Ini sangat berbahaya karena jantung akan berdetak dengan sangat cepat. Banyak kecelakaan telah terjadi akibat sopir mengonsumsi campuran ini,” ungkapnya.Saat berkendara, kecepatan pun mendapat perhatian khusus. Hal ini untuk menghindari kecelakaan akibat terjadinya tabrakan atau pecah ban. Bila ban pecah saat kecepatan tinggi, maka kemungkinan mobil terbalik akan semakin besar.“Biasanya, pengemudi akan melakukan pengereman mendadak saat terjadi pecah ban, padahal dengan melakukan pengereman justru akan meningkatkan kemungkinan tergulingnya mobil. Itu bahaya sekali.”“Jadi bila ban pecah, tetaplah tenang. Kurangi kecepatan namun jangan mendadak. Pinggirkan mobil ke bahu jalan dan baru berhenti di lokasi yang dianggap aman,” tambahnya.Selain harus selalu siap dalam kondisi darurat, pengemudi juga harus mengenal karakter setiap jalanan yang dilaluinya.“Salah satu jalan yang dianggap angker adalah tol Cipali. Pada kilometer tertentu, angin samping akan bertiup sangat kencang. Biasanya, angin samping baru akan terasa bila kecepatan mobil di atas 100 km/jam. Ketika itu mobil akan berubah lajur dengan sendirinya. Untuk mengatasinya, cukup dengan mengurangi kecepatan hingga sekitar 80 km/jam, mobil biasanya sudah mudah dikendalikan,” tutupnya.Nah, bila Anda berkendara untuk mudik, pastikan Anda lebih waspada. [Adi/Idr]Temukan mobil idaman di Mobil123Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait mengemudi mudik Tipns mengemudi jarak jauh tips
Harga Mobil di Sumatera hingga Papua Suatu Saat Diharapkan Bisa Sama Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Harga mobil di Indonesia bisa berlainan di setiap daerah, meskipun masih satu pulau. Apalagi jika beda pulau. Diharapkan, suatu saat nanti ...
Mobil Listrik Neta V Dapat Rating 0 Bintang dalam Tes Tabrak ASEAN NCAP Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hasil tes keselamatan ASEAN New Car Assessment Program (NCAP) dari Neta V sudah dirilis. Hasilnya tidak memuaskan.Mobil listrik itu, ...
Keberhasilan STY dan Kultur Korea Selatan di Timnas Bawa ‘Berkah’ untuk Hyundai Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hyundai terlihat makin merapat ke aktivitas sepak bola, termasuk tim nasional (timnas) Indonesia. Salah satu penggawa timnas nasional ...
Merek Mobil China Geely Berhasil Gandeng 5 Mitra Diler sebelum Masuk Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Geely terus mempersiapkan diri masuk ke pasar Indonesia pada 2025. Merek mobil China ini sudah berhasil mengikat komitmen dengan para mitra ...