Beranda Berita Berita Otomotif Takut Bangkrut, NGK Berinovasi Kembangkan Baterai Solid-State Takut Bangkrut, NGK Berinovasi Kembangkan Baterai Solid-State Berita Otomotif Adi Hidayat | 01 January 2018 09:00 NAGOYA – NGK Spark Plug mulai melakukan pengembangan dengan coba menciptakan baterai solid-state sebagai langkah antisipasi saat busi sudah lagi tidak dibutuhkan karena semua kendaraan memakai mesin listrik.Perkembangan mobil listrik belakangan semakin meningkat dan membuat industri pendukung otomotif berteknologi konvensional seperti busi harus melakukan inovasi. Hal ini harus dilakukan agar perusahaan dapat bertahan dan tidak mengalami kebangkrutan.Berangkat dari sini, produsen busi terbesar di dunia, NGK Spark Plug Co mulai melakukan pengembangan pada teknologi baterai solid-state. Meski umumnya mobil listrik saat ini menggunakan baterai lithium-ion, namun NGK yakin bahwa baterai solid-state lebih aman dan lebih kuat.“Kami sadar bahwa industri ini suatu saat akan beralih dari mesin pembakaran konvensional menjadi kendaraan listrik yang menggunakan baterai. Dan pada akhirnya, bisnis busi yang kami miliki pun menjadi usang. Namun kami memiliki pengalaman cukup di bidang keramik berteknologi tinggi sehingga kami memutuskan untuk mengembangkan baterai solid state,” ungkap Takio Kojima, senior general manager of engineering and R&D at NGK Spark Plug.NGK Spark Plug akan bekerjasama dengan Toyota dan sejumlah perusahaan lain yang mengembangkan baterai solid-state. Mereka berharap dapat menawarkan baterai berkapasitas dan keamanan yang lebih baik ketimbang baterai lithium-ion. Hal ini terbilang masuk akal karena itu artinya mereka menggantikan cairan atau sejenis gel elektrolit dengan bahan konduktif solid.Toyota sendiri sebenarnya sudah melakukan pengembangan baterai sendiri dengan memanfaatkan sulfida yang memiliki konduktivitas tinggi dan relatif fleksible. Namun resikonya terbilang tinggi karena dapat melepaskan hidrogen sulfida yang beracun bila terkena uap air. [Adi/Ari]Sementara NGK Spark Plug akan menggunakan teknologi berbeda dengan kimia berbasis oksida karena menggunakan keramik yang stabil pada suhu ekstrim. Sayangnya, tingkat konduktivitas keramik cenderung lebih rendah dan keramik cukup rapuh untuk diproses."Mengembangkan keramik relatif mudah untuk bila ukurannya kecil. Tapi bila ingin membuat ukuran yang nesar, maka akan sangat sulit untuk membuat setiap lapisan karena harus membuat ketebalan masing-masing lapisan sama," kata Hideaki Hikosaka, a member of NGK Spark Plug's solid state battery R&D team.Meski sulit, namun NGK mengklaim bahwa mereka telah melakukan sejumlah pengembangan dalam lima tahun terakhir. Pengembangan tersebut pun sudah mulai terlihat hasilnya karena mereka telah berhasil untuk membuat formula yang tepat untuk baterai mereka. Dengan hasil tersebut maka ke depannya, NGK tidak hanya akan memproduksi busi saja, namun juga baterai untuk mobil listrik berkapasitas tinggi. [Adi/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait NGK baterai mobil NGK busi ngk baterai NGK NGK Indonesia Cetak Adi Hidayat Senior Reporter Pria sederhana ini tinggal Bekasi sebagai warga taat pajak. Meski selalu menghadapi panas matahari atau hujan deras hingga kemacetan luar biasa setiap harinya demi pekerjaan, namun Ia tetap menjalaninya dengan penuh rasa syukur. Berita Utama 2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ... Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ... Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ... Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ... Komentar
Takut Bangkrut, NGK Berinovasi Kembangkan Baterai Solid-State Berita Otomotif Adi Hidayat | 01 January 2018 09:00 NAGOYA – NGK Spark Plug mulai melakukan pengembangan dengan coba menciptakan baterai solid-state sebagai langkah antisipasi saat busi sudah lagi tidak dibutuhkan karena semua kendaraan memakai mesin listrik.Perkembangan mobil listrik belakangan semakin meningkat dan membuat industri pendukung otomotif berteknologi konvensional seperti busi harus melakukan inovasi. Hal ini harus dilakukan agar perusahaan dapat bertahan dan tidak mengalami kebangkrutan.Berangkat dari sini, produsen busi terbesar di dunia, NGK Spark Plug Co mulai melakukan pengembangan pada teknologi baterai solid-state. Meski umumnya mobil listrik saat ini menggunakan baterai lithium-ion, namun NGK yakin bahwa baterai solid-state lebih aman dan lebih kuat.“Kami sadar bahwa industri ini suatu saat akan beralih dari mesin pembakaran konvensional menjadi kendaraan listrik yang menggunakan baterai. Dan pada akhirnya, bisnis busi yang kami miliki pun menjadi usang. Namun kami memiliki pengalaman cukup di bidang keramik berteknologi tinggi sehingga kami memutuskan untuk mengembangkan baterai solid state,” ungkap Takio Kojima, senior general manager of engineering and R&D at NGK Spark Plug.NGK Spark Plug akan bekerjasama dengan Toyota dan sejumlah perusahaan lain yang mengembangkan baterai solid-state. Mereka berharap dapat menawarkan baterai berkapasitas dan keamanan yang lebih baik ketimbang baterai lithium-ion. Hal ini terbilang masuk akal karena itu artinya mereka menggantikan cairan atau sejenis gel elektrolit dengan bahan konduktif solid.Toyota sendiri sebenarnya sudah melakukan pengembangan baterai sendiri dengan memanfaatkan sulfida yang memiliki konduktivitas tinggi dan relatif fleksible. Namun resikonya terbilang tinggi karena dapat melepaskan hidrogen sulfida yang beracun bila terkena uap air. [Adi/Ari]Sementara NGK Spark Plug akan menggunakan teknologi berbeda dengan kimia berbasis oksida karena menggunakan keramik yang stabil pada suhu ekstrim. Sayangnya, tingkat konduktivitas keramik cenderung lebih rendah dan keramik cukup rapuh untuk diproses."Mengembangkan keramik relatif mudah untuk bila ukurannya kecil. Tapi bila ingin membuat ukuran yang nesar, maka akan sangat sulit untuk membuat setiap lapisan karena harus membuat ketebalan masing-masing lapisan sama," kata Hideaki Hikosaka, a member of NGK Spark Plug's solid state battery R&D team.Meski sulit, namun NGK mengklaim bahwa mereka telah melakukan sejumlah pengembangan dalam lima tahun terakhir. Pengembangan tersebut pun sudah mulai terlihat hasilnya karena mereka telah berhasil untuk membuat formula yang tepat untuk baterai mereka. Dengan hasil tersebut maka ke depannya, NGK tidak hanya akan memproduksi busi saja, namun juga baterai untuk mobil listrik berkapasitas tinggi. [Adi/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait NGK baterai mobil NGK busi ngk baterai NGK NGK Indonesia
2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ...
Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ...
Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ...
Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ...