Segway Motors Indonesia Coba Bangun Ekosistem Motor Listrik

Merek Segway mungkin sudah terkenal sebagai pelopor otoped modern di dunia. Tapi tidak hanya bergerak di segmen itu, ternyata Segway mulai serius masuk pasar Indonesia dengan nama Segway Motors Indonesia (SMI).

TANGERANG – Merek Segway mungkin sudah terkenal sebagai pelopor otoped modern di dunia. Tapi tidak hanya bergerak di segmen itu, ternyata Segway mulai serius masuk pasar Indonesia dengan nama Segway Motors Indonesia (SMI).

Sesuai dengan namanya yang dijual perusahaan ini adalah alat trasportasi berjenis sepeda motor. Khususnya motor listrik, selaras dengan trend elektrifikasi kendaraan di Tanah Air. Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 jadi momentum perkenalan merek Segway Motors kepda konsumen otomotif nasional.

Bersama merek motor lainnya Segway Motors Indonesia hadir di hall 8 ICE BSD selama GIIAS 2022 dari 11-21 Agustus ini. Selama pameran ini SMI membawa 4 varian motor listrik andalannya. Segwat N90C, N100, E110L, dan E200P.

Mengenai harga N90C, dibanderol seharga Rp20 juta on the road Jakarta, SMI juga punya beberapa opsi dengan harga Rp24 juta yaitu menggunakan baterai swap dari Oyika. Untuk model Segway N100, harganya Rp34 juta, E110L Rp40 juta, dan terakhir E200P itu mencapai harga jual Rp85 juta.

“Kita sebenarnya sudah open booking, pengiriman paling cepat awal September. Untuk showroom yang tersedia baru dua lokasi, satu di Warung Buncit dan satu lagi di Moto Village,” jelas Yedi Sondy selaku CEO SMI.

Yedi lebih lanjut menjelaskan untuk pengisian listrik (charging) rata-rata kurang lebih 8 jam. Lalu khusus untuk Segway model N90C, N100 maupun E110L. Tapi tapi untuk model N200, pengisian baterai listriknya bisa lebih cepat, antara 6 hingga 7 jam.

“Pengecasan itu memang cukup lama, kita juga menyediakan fasilitas adaptor yang bias mengecas sampai dengan 2 jam (fast charging). Fast charging dibanderol Rp4,5 juta,” kata Yedi.

Motor Listrik CBU dari China

Ketika ditanya mengenai asal motor listrik ini, Yedi menjawab bahwa hingga saat ini Segway Motors Indonesia mengimpor utuh dari negara China. Perihal kapan akan dirakit secara lokal, Yedi menjawab pada kuartal satu tahun depan rencana itu akan dilakukan.

“Target masih melihat animo dari masyarakat. Tujuan kita saat ini memang untuk memperkenalkan brand, dan differensiasi antara Segway motor dengan Segway yang lain,untuk memperlihatkan produk dan keunggulan fitur dan juga penggunanya dan juga ekosistem yang akan kita kembangkan,” jelas Yedi.

Ekosistem yang dimaksud Yedi terbagi menjadi dua. Selain produk itu sendiri, ada juga charging network dan juga digital. Ke depannya SMI akan melakukan integrasi secara digital.

Nantinya akan ada aplikasi khusus pengguna Segway di Indonesia. Aplikasi itu akan terintegrasi dengan charging network yang akan dikembangkan. Jadi pemilik motor listrik Segway akan lebih mudah kalau mau cari informasi tentang lokasi charging, biaya charging, dan berapa lama pengisian baterai semuanya akan ada di apps tersebut.