NEW DELHI - Kepolisian India ambil langkah-langkah ekstrim untuk tertibkan warga masyarakat yang nekat keluyuran saat lockdown untuk cegah penyebaran virus Corona.
India seperti kita ketahui bersama telah melakukan lockdown untuk dapat menekan penyebaran virus Corona. Hal ini telah dilakukan sejak 25 Maret 2020 dan untuk sementara ditetapkan akan berlaku hingga 21 hari ke depan.
Bisa dibayangkan tantangan yang harus diemban para petugas keamanan terutama kepolisian untuk dapat mengatur warga dengan jumlah hampir 1.3 miliar jiwa. Langkah-langkah ekstrim terpaksa dilakukan untuk mengatur warga yang masih membandel keluar rumah tanpa alasan jelas.
Dengan menggunakan tongkat, Polisi setempat akan langsung membubarkan kerumunan dan memperingatkan warga untuk menjaga jarak alias social distancing berikut juga para pengendara sepeda motor. Tak segan-segan, Polisi tak segan untuk menyerang dengan memukul atau menyabet menggunakan tongkat jika ada warga yang masih membandel.
Pada Video pertama dapat disaksikan petugas Kepolisian India langsung menyerang pengendara sepedamotor. Sementara para pengguna mobil tampak hanya diperiksa seperti sedang melakukan razia. Kabarnya ada pula polisi dengan menggunakan sepedamotor memukul warga yang sedang berjalan.
Di video lainnya terlihat sebuah kendaraan umum roda tiga (Bajaj) diberhentikan dan kemudian dipukuli dengan tongkat. Namun di tempat lain, tampak Polisi hanya memberikan sangsi ringan untuk warga yang masih berkeliaran seperti dihukum push-up.
Sebenarnya sama seperti negara yang melakukan lockdown, di India warga masih boleh keluar rumah untuk membeli kebutuhan dan keperluan darurat lainnya. Namun akhirnya warga melakukan protes karena aksi polisi India tampak menyerang secara acak.
Kantor berita Associated Press melaporkan polisi di New Delhi, Mumbai serta negara bagian Kerala karena aksi ektrim Polisi. Dan kabarnya sudah ada anggota kepolisan yang ditindak atau diberikan sangsi.
Di satu sisi langkah Polisi India yang agresif memang melanggar aturan terutama HAM. Namun di sisi lain, perlakuan tersebut bertujuan untuk dapat benar-benar mendisiplinkan warga yang masih nekat keluyuran tanpa alasan jelas agar risiko penyebaran virus Corona dapat ditekan semaksimal mungkin.
Lalu bagaimana dengan di Indonesia ? Apakah cocok diterapkan langkah-langkah tegas dan strategis oleh pihak berwajib agar penyebaran virus Corona tidak makin mengkhawatirkan ?. Nantikan perkembangan selanjutnya. [Ari]
Berita Utama

LEBIH MURAH Rp 50 JUTAAN Dibanding CR-V, CX-5 Baru Ini lebih Canggih?
Video
Harga Subaru Forester di Indonesia Lebih Murah dari Honda CR-V Turbo
Mobil Baru
Masih Dilanda Krisis Cip, Inden All New Honda HR-V Sampai September 2022
Berita Otomotif