Peugeot 504 Digilas Truk Monster di Solo, Komunitas Protes

Berita Otomotif

Insan Akbar | 19 March 2018 09:55

JAKARTA – Komunitas Peugeot 504 di Indonesia melayangkan protes keras terhadap atraksi truk monster menggilas mobil tersebut di Solo, Jawa Tengah yang terjadi pada 10 Maret kemarin. Mereka juga mengklaim didukung oleh Forum Ketua Umum Klub dan Komunitas Mobil Indonesia.

Pertunjukan truk monster tersebut terjadi dalam acara Deklarasi Solo sebagai Kota Otomotif di Stadion Manahan, Solo. Di antara mobil-mobil yang digilas hingga hancur, terdapat Peugeot 504.

Indonesia Peugeot 504 Comm, melalui keterangan pers yang diterima Mobil123.com pada Minggu (18/3/2018) malam, menyesalkan adanya aksi semacam ini.

“Apalagi mobil yang digilas justru sudah masuk dalam jajaran mobil vintage, mobil antik kelahiran 1969-1982. Mobil Peugeot 504 bukan saja eksis di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Artinya penggemar Peugeot 504 begitu banyak di dunia. Mobil keluaran Prancis ini adalah maskot utama bagi para penggemar peugeot. Bahkan mesin andalan peugeot 504, XN1 memiliki sejarah panjang diproduksi (1967-2005) tentu dalam beberapa varian tambahan,” tulis mereka.

Komunitas juga meradang karena respons pihak panitia terhadap surat protes yang dilayangkan sebelumnya tak direspons baik. Menurut penjelasan komunitas, panitia, yang diwakili Heru S Notonegoro, mengatakan kepada media cetak setempat bahwa atraksi itu biasa-biasa saja karena mobil-mobil itu sudah rusak serta tak terpakai, juga karena tak ada pelanggaran regulasi dalam hiburan tersebut sehingga sebaiknya jangan dilebih-lebihkan.

“Indonesia Peugeot 504 Comm menyatakan bahwa deklarasi yang punya nilai luhur itu kenapa harus diciderai dengan menginjak-injak perasaan penggemarnya. Acara menggilas mobil kontraproduktif dengan ide Kota Solo sebagai Kota Otomotif,” ujar komunitas.

Indonesia Peugeot 504 Comm pun telah membawa permasalahan ini kepada Forum Ketua Umum Klub dan Komunitas Mobil Indonesia. Mereka semua akhirnya sepakat gilas-mengilas mobil tetaplah acara tak bermanfaat plus akan melukai perasaan penggemar, klub, komunitas mobil yang digilas.

Mereka lalu mengumumkan pernyataan sikap berisi tiga poin yaitu menyesalkan tindakan menggilas mobil sebagai atraksi otomotif; menyesalkan jawaban Ketua Penyenggara event Deklarasi Kota Solo sebagai kota otomotif, tanpa merasa penyesalan tetap menganggap penggilasan mobil tersebut adalah biasa; mengajak seluruh insan otomotif untuk menolak acara-acara penggilasan mobil, apapun dalihnya.

“Pernyataan Sikap yang dibroadcast melalui jaringan otomotif ini meraih dukungan besar, dalam waktu 12 jam saja sudah mendapat dukungan 157 klub/komunitas/forum otomotif,” aku mereka. (Xan/Ari)