Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Nissan Kembangkan Mobil Listrik Berbaterai Solid-State, Meluncur 2028

Berita Otomotif

Nissan Kembangkan Mobil Listrik Berbaterai Solid-State, Meluncur 2028

JAKARTA – Pabrikan mobil asal Jepang, Nissan, sedang mengembangkan mobil listrik berteknologi baterai solid-state. Mereka berencana memproduksi sekaligus meluncurkannya pada 2028.

Nissan memang merupakan jenama yang selalu mengambil langkah pertama dalam industri kendaraan listrik. Nissan adalah pabrikan pertama yang meluncurkan kendaraan elektrifikasi secara massal lewat produknya Nissan Leaf pada 2010.

Sekarang, Nissan ingin menjadi pabrikan pertama yang memproduksi kendaraan listrik memakai baterai solid-state.

David Moss selaku Senior Vice President Research and Development (R&D) Nissan di Eropa mengatakan Nissan ingin membuat baterai yang lebih murah dengan kapasitas daya yang lebih besar.

“Kami ingin mengurangi harga baterai sampai 50 persen (dibanding baterai lithium-ion), menggandakan kepadatan energinya dan menawarkan pengisian daya lebih cepat tiga kali lipat,” terang David seperti dilansir dari Autocar.co.uk, Selasa (7/2/2023).

Rencananya, Nissan akan membuka pabrik produksi baterai solid-state pertama pada 2025, kemudian menyelesaikan pengembangan teknologi tersebut pada 2026, sebelum akhirnya diaplikasikan ke mobil listrik dan diproduksi massal 2028.

Sebagai informasi, baterai solid-state merupakan jenis baterai yang tidak menggunakan elektrolit cair sebagai penghantar daya dalam baterai seperti yang ditemukan dalam baterai Lithium-Ion. Sebagai gantinya, baterai solid-state menggunakan elektrolit padat, dapat berupa gelas, keramik, atau bahan lainnya.

David mengatakan tahap pengembangan baterai solid-state Nissan di Jepang sudah berkembang dari ukuran baterai jam tangan menjadi sel kotak berukuran 10 cm persegi.

Dikatakan pula kalau produk akhir dari pengembangan teknologi ini adalah baterai seukuran laptop.

Ia juga mengatakan baterai solid-state Nissan tidak akan mengandung benda cair lagi.

“Bisakah kita menghilangkan elektrolit cair dari baterai? Hal inilah yang membuat kami lebih unggul (dalam pengembangan baterai mobil listrik),” jelas David.

“Beberapa baterai solid-state masih memiliki kandungan elektrolit cair, dan ini adalah sebuah masalah karena benda cair dapat mendidih. Efisiensi energi yang tersimpan, distribusi serta daya yang dimasukkan ke baterai akan terpengaruh,” lanjutnya.

Dalam pengembangan baterai solid-state ini, Nissan bekerja sama dengan ilmuan dari University of Oxford.

Dilaporkan kalau Nissan telah mengalokasikan dana sebesar 15,6 miliar Euro (Rp253,5 triliun) untuk pengembangan mobil listrik lima tahun ke depan, di luar 7,8 miliar Euro (Rp126,7 triliun) yang sudah digelontorkan sejauh ini.

Penggunaan Baterai solid-state dapat membuka kemungkinan masuk ke segmen kendaraan lain seperti pikap dan SUV berukuran sangat besar. [ABP/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<

Download Aplikasi Mobil 123 di iOS atau Android untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang