Mobil Listrik Neta di Indonesia Segera Pakai Baterai Produksi Lokal

JAKARTA – Mobil listrik Neta di Indonesia dipastikan bakal pakai baterai produksi dalam negeri. Mereka menggunakan pemasok baterai yang sama dengan yang digunakan oleh Wuling.

Neta, melalui keterangan resmi, mengumumkan, tercapainya kerja sama antara mereka dengan PT Gotion Green Energy Solution Indonesia (Gotion High-Tech). Gotion High Tech nantinya menyediakan baterai tipe lithium ferro phosphate (LFP) hasil produksi di Indonesia untuk mobil-mobil listrik Neta di sini.

Sebelumnya, Neta juga mengumumkan rencana perakitan lokal mobil listrik pertama mereka yakni Neta V mulai Mei 2024. Aktivitas manufakturingnya akan dilakukan di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi.

Gotion High-Tech sendiri merupakan produsen baterai asal China. Mereka diketahui juga telah bersepakat untuk menjadi pemasok baterai mobil listrik bagi Wuling di Tanah Air.

Artikel terkait

Mobil Listrik Neta V Turun Harga Rp62 Juta, cuma sampai Akhir Maret 2024!

Mobil Listrik

08 March 2024

Mobil Listrik Baru Neta Dijadwalkan Meluncur dalam PEVS 2024! Neta U?

Mobil Listrik

25 April 2024

Asyik! Harga Neta V Berpotensi Makin Murah Saat Dirakit Lokal Tahun Depan

Mobil Listrik

14 November 2023

Lebih lanjut, penandatanganan kerja sama antara Gotion High-Tech dengan PT Neta Auto Indonesia selaku agen pemegang merek (APM) Neta di Bumi Pertiwi sudah berlangsung pada Senin (18/3/2024).

Seremoninya dilakukan di pabrik HIM dan dihadiri antara lain oleh Komisaris PT Neta Auto Manufacturing Indonesia Liu Lei dan Director Gotion High-Tech Qu Fengjun.

Liu Lei, dalam kata sambutannya, menjelaskan bahwa komitmen Neta tidak hanya terbatas pada menghadirkan mobil-mobil listrik berteknologi canggih di Indonesia. Mereka juga bakal menuruti kemauan serta upaya pemerintah agar para pemain kendaraan listrik membangun ekosistemnya secara holistik.

“Kami tidak hanya fokus pada perakitan secara lokal, namun juga turut berupaya meningkatkan pengembangan komponen lokal hingga mencapai standar minimal, yaitu 40 persen,” ucap dia.

Indonesia, lanjut dia, merupakan negara yang memiliki potensi pertumbuhan kendaraan listrik yang besar secara global.

Inilah yang membuat Neta berkomitmen untuk berperan aktif dalam proses transisi menuju ekosistem mobil listrik di Tanah Air, melalui produksi lokal mobil listrik plus penggunaan baterai rakitan dalam negeri yang berkualitas.

“Kerjasama ini adalah langkah penting dalam mewujudkan visi misi kami yang ingin menghadirkan kendaraan listrik canggih dan berkualitas untuk semua kalangan di pasar Indonesia,”  tegas Liu Lei. [Xan]