Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Jokowi: Negara Lain Bisa Bergantung Indonesia di Era Mobil dan Motor Listrik

Berita Otomotif

Jokowi: Negara Lain Bisa Bergantung Indonesia di Era Mobil dan Motor Listrik

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menilai Indonesia sangat mampu membangun ekosistem mobil listrik dan motor listrik. Bahkan, negara-negara lain bisa tergantung pada Indonesia.

Jokowi, sapaan Joko Widodo, menegaskan Bumi Pertiwi mempunyai nyaris seluruh sumber daya alam yang dibutuhkan dalam ekosistem kendaraan listrik. Pemerintah sendiri sangat serius menyusun strategi untuk membangunnya ekosistem tersebut di sini.

“Bagaimana membangun sebuah ekosistem besar sehingga negara lain tergantung pada kita karena kita memiliki nikel, memiliki tembaga, memiliki bauksit, memiliki timah, dan potensi kita ini gede sekali,” ujar dia ketika berpidato dalam acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (02/12/2022), seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet.

Jokowi sendiri diketahui sudah memberikan beragam insentif untuk tumbuh-kembang industri serta pasar kendaraan listrik, melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019. Produksi mobil listrik pada 2035 ditargetkan mencapai 1 juta unit, sedangkan untuk motor listrik 3,22 juta unit.

baterai mobil listrik

Indonesia, lanjut Jokowi dalam acara akhir pekan lalu, berpotensi punya peran besar khususnya di rantai suplai baterai kendaraan listrik karena melimpahnya material komponen itu di sini. Jokowi mengingatkan kalau cadangan nikel di negara ini adalah yang terbanyak di dunia.

Cadangan timah Indonesia juga nomor dua di dunia, sementara cadangan bauksit maupun tembaga masing-masing nomor enam dan tujuh sejagat.

“Dalam membangun ekosistem EV battery (baterai kendaraan listrik) itu kita hanya kurang lithium, enggak punya. Saya kemarin sudah sampaikan ke Perdana Menteri (Australia) Albanese, ‘Australia punya lithium, kita boleh beli, dong, dari Australia.’ Terbuka, ‘silakan.’ Tapi ternyata dari kita sudah ada yang punya tambang di sana. Ini strategis, benar melakukan intervensi seperti itu sehingga ekosistem besar yang ingin kita bangun jadi,” papar Jokowi.

Tantangannya, menurut sarjana lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut, adalah mengintegrasikan masing-masing material. Soalnya, penyebarannya terpisah-pisah misalnya tembaga di Papua dan Sumbawa, Nikel di Sulawesi, Bauksit di Kalimantan Barat serta Kepulauan Riau.

“Mengintegrasikan ini sebuah barang yang tidak gampang sehingga jadi sebuah ekosistem itu. Inilah yang terus, saya mati-matian, harus jadi karena inilah yang akan melompatkan kita, meloncati, leap frog menuju ke peradaban yang lain. Saya mati-matian untuk ini,” tegasnya. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang