Jika Jadi, BBM akan Dikenakan Cukai oleh Pemerintah

JAKARTA - Pemerintah kini sedang mempelajari pengenaan cukai untuk beberapa produk. Salah satunya ialah bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyebut beberapa produk yang ke depannya bisa jadi dikenakan cukai. Adapun salah satu tujuannya ialah untuk pengendalian konsumsi masyarakat.

“Seperti BBM, ban karet, dan detergen,” ucap dia dalam rapat dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR RI) di Jakarta, Senin (13/6/2022), seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Artikel terkait

Sri Lanka Bangkrut, Pemilik Mobil & Motor Pribadi Sampai Tak Boleh Beli BBM

Berita Otomotif

29 June 2022

Kewajiban Daftar untuk Beli Pertalite Cuma buat Mobil, Motor Bebas

Berita Otomotif

01 July 2022

Bosch Ciptakan Bahan Bakar Minyak Tanpa Karbon

Berita Otomotif

28 August 2017

Pengendalian konsumsi masyarakat terhadap produk-produk tertentu bukan satu-satunya latar belakang studi tersebut. Pengenaan cukai terhadap BBM, ban karet, dan detergen, jika jadi dilakukan, bakal pula meningkatkan penerimaan negara.

Febrio menjelaskan pemasukan negara dari sisi kepabeanan serta cukai sebenarnya masih dapat ‘digeber’ lewat ekstensifikasi barang kena cukai (BKC).

Sejauh ini, kontributor utama penerimaan negara dari sektor tersebut adalah hasil tembakau.

“Untuk kepabeanan dan cukai ini didominasi oleh penerimaan cukai hasil tembakau. Nah, BKC termasuk yang eksis adalah hasil tembakau, MMEA, dan etil alkohol,” pungkas dia.

Febrio tidak menjelaskan sejauh mana perkembangan riset tersebut. Pun perihal kapan kemungkinan cukai BBM berlaku.

Ia hanya menjelaskan bahwa bersamaan dengan riset cukai BBM dan beberapa produk lain, pihaknya juga mempersiapkan pengenaan cukai untuk plastik maupun minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).

“Kami melakukan persiapan terus untuk plastik dan juga minuman berpemanis dalam kemasan,” tegas Febrio.

Sekadar informasi, isu-isu terkait BBM beberapa bulan terakhir terus mengemuka. Pertama terjadi pada April 2022 kemarin, ketika Pertamina mengoreksi harga BBM non-subsidi karena tekanan kenaikan harga minyak dunia akibat perang Rusia-Ukraina.

Lalu, berdasarkan penelusuran Mobil123.com dari berbagai sumber, ada pula wacana pembatasan BBM bersubsidi yakni Pertalite serta Solar. Kini, muncul lagi isu wacana pengenaan cukai BBM. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<