Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Harga Toyota C-HR Hybrid Masih Mungkin Turun

Berita Otomotif

Harga Toyota C-HR Hybrid Masih Mungkin Turun

JAKARTA - Toyota memasang harga C-HR hybrid sedikit di atas Rp 500 juta. Ada kemungkinan banderol tersebut turun di masa depan.

C-HR hybrid resmi mengaspal pada Senin (22/4/2019) di Jakarta, sesuai dengan informasi yang didapatkan Mobil123.com dari sumber yang tidak bersedia diungkap namanya. Harga on-the-road Jakarta-nya mencapai Rp 523.350.000 untuk tipe Single Tone dan Rp 524.850.000 untuk tipe Dual Tone.

Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT. Toyota Astra Motor (TAM), menjelaskan nominal tersebut masih menggunakan skema Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) lama yang cukup tinggi. Padahal, pemerintah saat ini sedang menyusun regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) yang di dalamnya terdapat skema PPnBM lebih rendah untuk mobil hybrid, kisaran 2 - 30 persen, tergantung kapasitas mesin dan emisi gas buang.

“(Harga C-HR hybrid saat peluncuran) masih gunakan PPnBM yang sekarang, walaupun saya harus katakan bahwa ini harga yang sangat spesial karena kalau ‘normal case’ pasti lebih tinggi lagi. Jadi kami benar-benar berharap dengan peluncuran C-HR hybrid ini konsumen merasa perbedaannya tidak terlalu banyak (dengan C-HR mesin bensin),” papar dia meladeni pertanyaan Mobil123.com usai seremoni peluncuran.

Ia kemudian mengatakan bahwa kemungkinan harga turun setelah regulasi LCEV terbit pastinya ada. Namun, tentunya TAM selaku agen pemegang merek itu di Indonesia harus mempelajari detail aturan terlebih dahulu dan mempertimbangkan berbagai hal.

“Nanti kami akan pelajari. Kalau bisa kami turunkan, kami akan turunkan (harganya),” tukas Anton.

Regulasi LCEV diekspektasikan terbit April 2019. Pemerintah berharap insentif-insentif yang diberikan dapat membuat harga mobil-mobil berteknologi ramah lingkungan seperti hybrid, plug-in hybrid, maupun listrik murni dapat lebih terjangkau.

Pemerintah bahkan sudah menargetkan pada 2025 mobil-mobil tersebut dapat berkontribusi 20 persen terhadap pasar mobil nasional. Adapun volumenya diproyeksikan 400 ribu unit, dengan asumsi total pasar mencapai 2 juta unit.

Hampir bisa dipastikan, mobil-mobil ramah lingkungan yang mendapatkan insentif pajak juga diwajibkan untuk dirakit lokal dalam jangka waktu tertentu. Dalam draf peraturan yang sudah dipublikasikan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk tahun pertama harus 35 persen.

Bukan cuma Toyota yang mengincar insentif pajak mobil hybrid maupun listrik murni, tapi juga pabrikan-pabrikan besar lain. Seperti misalnya Nissan akan merilis Note e-Power dan Leaf, sedangkan Mitsubishi mempersiapkan Outlander PHEV. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang