Gas, Bahan Bakar Masa Depan Indonesia

TANGERANG SELATAN - Bagi banyak kalangan, CNG (Compressed Natural Gas) merupakan bahan bakar masa depan untuk Indonesia. Alasannya, CNG dianggap lebih murah dan lebih ramah lingkungan.

Saat ini, bahan bakar minyak (BBM) masih merupakan bahan bakar pilihan masyarakat. Namun, semakin menipisnya cadangan minyak bumi disertai peningkatan harga minyak mentah dunia membuat banyak pihak beranggapan kalau konsumsi BBM harus segera dikurangi.

Terlebih, saat ini menurut Kepala BPPT, Unggul Priyanto, konsumsi BBM Indonesia telah mencapia 1,5 juta barel per hari. Padahal produksi minyak Indonesia hanya 800 ribu barel.

"Artinya setengah konsumsi kita berasal dari impor," lugasnya.

Penggunaan bahan bakar gas ini, lanjut Unggul, harus segera dilaksanakan. Penelitian hasus segera digalakkan karena walau sudah tanpa subsidi, harga gas separuh harga BBM.

Gas alam juga lebih bersih bagi lingkungan. Kalau memang hasil riset BPPT menjelaskan feasibilitas penggunaan mobil CNG, maka pemerintah menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Mohamad Nasir, siap membuat program penggunaannya.

"Pemerintah nanti akan mendukung infrastruktur terkat kebutuhan akan CNG," ujar Nasir.

Penelitian terkait CNG ini pun sudah dimulai. PT Honda Prospect Motor (HPM) menyumbang sebuah Honda City CNG kepada BPPT untuk dijadikan bahan riset edukasi dan pengembangan teknologi energi gas di Indonesia.

"Dengan semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil, program ini merupakan langkah tepat untuk menjamin ketersediaan energi di masa yang akan datang," tambah President Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Tomoki Uchida. [Syu/Idr]