Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Fakta Menarik VW Kombi, Mobil Jerman yang Sukses di Indonesia

Panduan Pembeli

Fakta Menarik VW Kombi, Mobil Jerman yang Sukses di Indonesia

Saat berbicara Volkswagen (VW), dalam benak kita pasti tertuju dengan dua model legendarisnya di Indonesia, yakni Beetle (kodok) atau Kombi. Sosok VW Kombi dengan nama asli yaitu VW Transporter ini cukup beken sebagai mobil penumpang dan sebagian lagi menjadi angkutan barang.

Nama resmi mobil ini adalah Transporter atau Kombi, dengan nama panjangnya adalah Kombinationskraftwagen. Kombi dibuat dengan tujuan sebagai mobil yang multifungsi, sesuai dengan makna namanya yaitu Kombinationskraftwagen yang bermakna kendaraan kombinasi. Di Indonesia, VW kombi cukup populer dijadikan food truck karena dimensinya yang besar.

Dalam sejarahnya, ada dua generasi Kombi yang cukup sukses di Indonesia. Untuk Generasi pertama yaitu Kombi T1 ini di kalangan masyarakat dijuluki sebagai Kombi Dakota. Alasan penggunaan nama itu, karena kaca depannya terpisah seperti pesawat Dakota DC-3.

Dimensi yang bongsor dengan kabin super lega jadi keunggulan VW Kombi. Sukses dengan Kombi Dakota, VW kemudian merilis Kombi T2 sebagai generasi kedua pada 1968. Model ini semakin sukses dan populer di masyarakat, bahkan dijual hingga 1985 di Indonesia.

Ide Awal VW Kombi, Sebagai Mobil Pengangkut Sparepart

Ide VW Kombi ini sebenarnya berasal dari importir mobil VW asal Belanda, Ben Pon. Pada 1947, Ben terinspirasi menciptakan sebuah kendaraan serba guna setelah melihat troli bermotor di pabrik-pabrik. Selain itu VW Combi juga terinspirasi dari Plattenwagen yaitu mobil yang digunakan untuk mengangkut spare part VW kodok.

Ia kemudian langsung membayangkan sebuah mobil berbentuk kotak, dengan ruang yang sangat lega untuk mengangkut barang, seperti troli. Untuk mewujudkan inspirasinya, Ben membuat sketsa dengan menggunakan sasis VW Beetle.

Purwarupa pertama VW Kombi tersebut dianggap belum maksimal sehingga masih butuh penyempurnaan lebih lanjut di pusat fasilitas Universitas Teknik di Braunschweig, Jerman. Barulah pada 8 Maret 1949, konsep awal VW Kombi ditampilkan pertama kali di Jenewa Motor Show, dan kemudian pihak VW menyempurnakan desainnya, untuk selanjutnya masuk jalur produksi.

VW Kombi Dakota atau T1 jadi mobil pertama yang mengusung konsep minibus dengan pengemudi duduk di atas roda depan. Mobil ini diproduksi pada tahun 1950-an sampai 1968, dan terus hadir sampai 1975 di Brazil dengan kapasitas mesin 1.200 cc.

Sejarah VW Kombi di Indonesia

Kisah VW Kombi telah hadir di Indonesia sejak dekade 1950-an, tepatnya pada 5 Desember 1952. Saat itu sejumlah 242 mobil-mobil VW kiriman pertama dari pabrik VW di Jerman tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. 

Pengirimannya terdiri dari 134 Beetle dan 108 Combi termasuk model Delivery Van dan Ambulans. Unit tersebut diimpor oleh NV. Handel Mij. PIOLA milik Johan Kepler Panggabean. 

NV. PIOLA, menjadi sole agent dan sole distributor resmi mobil Volkswagen di Indonesia. pada 1956, banyak VW sudah terlihat di jalan raya. Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia Airways (GIA), Kementerian Kesehatan RI, Kedutaan-kedutaan dan banyak perusahaan lainnya mempergunakan Bus Combi sebagai armada mereka.

Setelahnya antara 1967 dan 1968, model-model terbaru VW seperti Beetle 1300/1500 dan Combi generasi kedua (T2) diimpor ke Indonesia. VW Kombi T2 ini merupakan generasi kedua yang masuk pada tahun 1968 dan dijual hingga 1985 di Indonesia. Adapun VW Kombi generasi kedua yang masuk ke Indonesia antara tahun 1968 hingga 1972 diproduksi langsung dari Jerman.

Kemudian, pada tahun 1973 VW Kombi sudah mulai dirakit di Tanah Air dengan part yang didatangkan dari Jerman. Setelah menuai sukses melalui Volkswagen T2 produksi Hannover (Jerman), pada tahun 1979, PT Garuda Mataram memperkenalkan pengganti dari VW Kombi Jerman dengan VW Kombi Brazil.

PT. Garuda Mataram sejak Juni 1979 mulai meng-assembling dan memasarkan Combi asal Brazil. Kit CKD didatangkan dari pabrik VW di Sao Bernando do Campo, Brasil. Sedangkan bagian komponen lainnya (30%) mengunakan produk lokal, termasuk kaca-kaca, interior dan kursi. 

Pada 1984, PT GMM merilis varian Clipper, sebagai strategi untuk menaikan penjualan VW yang turun di tahun 1983. Minibus ini dilengkapi fitur berlimpah, seperti: AC, radio cassette, disc brakes, dual circuits, reclining seats, head rest, safety belts, sliding windows, radial tyres, rust-proof.

Hingga 1986, Combi terus diproduksi di Indonesia, dengan semua varian menggunakan mesin Boxer yang menggerakkan roda belakang. Spesifikasinya hanya dilengkapi dengan sistem pendingin udara kipas tanpa radiator, dengan posisi mesin di bagian belakang.

Pada 1987, produksi Combi resmi dihentikan dan praktis VW tidak lagi dibuat lagi di Indonesia. Alasannya karena semakin menguatnya mata uang Mark Jerman, 70% komponen yang diimpor pun menjadi semakin mahal.

Perbedaan VW Kombi Jerman dan Brazil

Antara versi Jerman dan versi Brazil terdapat beberapa perbedaan fisik pada desainnya. Kombi Jerman versi awal dikenal dengan istilah VW Kombi Kumis. Ciri khasnya ada pada bagian depan, letak lampu seinnya berada dibawah lampu depan. Kemudian untuk bentuk air scoop pada pilar belakangnya berbentuk melengkung.

Pada facelift tahun 1972 akhir, desain air scoop bagian belakangnya diubah jadi berbentuk lurus dan rata. Nah, varian ini yang lebih dikenal dengan sebutan Kombi Jerman karena dibuat di Jerman dan dirakit di Indonesia. 

Untuk Kombi yang berasal dari Jerman, memiliki jendela belakang yang lebar serta penggunaan pintu tengah model geser atau sliding door. Pada pilar D terdapat 'kuping' atau air scoop yang berfungsi mengalirkan udara untuk mendinginkan mesin.

Kombi Brazil, Desain Bergaya Klasik Mirip T1

VW Kombi Brazil ini juga dikenal dengan istilah 11 window, yang memiliki ciri khas pada penggunaan jendela belakang kecil berjumlah 4 ruas di setiap sisinya selain jendela pintu depan. 

Perbedaan mencolok dari Kombi Brazil yaitu bentuk pilar C  memakai kaca jendela melengkung. Selain itu perbedaan lainnya ada pada air scoop untuk pendingin mesin yang berpindah ke bagian panel bodi belakang, tepatnya di atas rumah roda. 

Desain pintu tengahnya tidak lagi memakai pintu geser melainkan menggunakan pintu model barn door atau pintu bukaan seperti lemari. Pintu belakangnya bisa dibuka dengan sistem tip top.

Perbedaan teknis salah satunya ada pada sistem suspensi, dimana pada Kombi Brazil sudah memakai balljoint sementara Kombi Jerman memakai king pen.

(YS)



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang