Beranda Berita Panduan Pembeli Fakta Menarik VW Kombi, Mobil Jerman yang Sukses di Indonesia Fakta Menarik VW Kombi, Mobil Jerman yang Sukses di Indonesia Panduan Pembeli Yongki Sanjaya Putra | 31 March 2024 10:02 Saat berbicara Volkswagen (VW), dalam benak kita pasti tertuju dengan dua model legendarisnya di Indonesia, yakni Beetle (kodok) atau Kombi. Sosok VW Kombi dengan nama asli yaitu VW Transporter ini cukup beken sebagai mobil penumpang dan sebagian lagi menjadi angkutan barang. Nama resmi mobil ini adalah Transporter atau Kombi, dengan nama panjangnya adalah Kombinationskraftwagen. Kombi dibuat dengan tujuan sebagai mobil yang multifungsi, sesuai dengan makna namanya yaitu Kombinationskraftwagen yang bermakna kendaraan kombinasi. Di Indonesia, VW kombi cukup populer dijadikan food truck karena dimensinya yang besar. Dalam sejarahnya, ada dua generasi Kombi yang cukup sukses di Indonesia. Untuk Generasi pertama yaitu Kombi T1 ini di kalangan masyarakat dijuluki sebagai Kombi Dakota. Alasan penggunaan nama itu, karena kaca depannya terpisah seperti pesawat Dakota DC-3. Dimensi yang bongsor dengan kabin super lega jadi keunggulan VW Kombi. Sukses dengan Kombi Dakota, VW kemudian merilis Kombi T2 sebagai generasi kedua pada 1968. Model ini semakin sukses dan populer di masyarakat, bahkan dijual hingga 1985 di Indonesia. Ide Awal VW Kombi, Sebagai Mobil Pengangkut Sparepart Ide VW Kombi ini sebenarnya berasal dari importir mobil VW asal Belanda, Ben Pon. Pada 1947, Ben terinspirasi menciptakan sebuah kendaraan serba guna setelah melihat troli bermotor di pabrik-pabrik. Selain itu VW Combi juga terinspirasi dari Plattenwagen yaitu mobil yang digunakan untuk mengangkut spare part VW kodok. Ia kemudian langsung membayangkan sebuah mobil berbentuk kotak, dengan ruang yang sangat lega untuk mengangkut barang, seperti troli. Untuk mewujudkan inspirasinya, Ben membuat sketsa dengan menggunakan sasis VW Beetle. Purwarupa pertama VW Kombi tersebut dianggap belum maksimal sehingga masih butuh penyempurnaan lebih lanjut di pusat fasilitas Universitas Teknik di Braunschweig, Jerman. Barulah pada 8 Maret 1949, konsep awal VW Kombi ditampilkan pertama kali di Jenewa Motor Show, dan kemudian pihak VW menyempurnakan desainnya, untuk selanjutnya masuk jalur produksi. VW Kombi Dakota atau T1 jadi mobil pertama yang mengusung konsep minibus dengan pengemudi duduk di atas roda depan. Mobil ini diproduksi pada tahun 1950-an sampai 1968, dan terus hadir sampai 1975 di Brazil dengan kapasitas mesin 1.200 cc. Sejarah VW Kombi di Indonesia Kisah VW Kombi telah hadir di Indonesia sejak dekade 1950-an, tepatnya pada 5 Desember 1952. Saat itu sejumlah 242 mobil-mobil VW kiriman pertama dari pabrik VW di Jerman tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Pengirimannya terdiri dari 134 Beetle dan 108 Combi termasuk model Delivery Van dan Ambulans. Unit tersebut diimpor oleh NV. Handel Mij. PIOLA milik Johan Kepler Panggabean. NV. PIOLA, menjadi sole agent dan sole distributor resmi mobil Volkswagen di Indonesia. pada 1956, banyak VW sudah terlihat di jalan raya. Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia Airways (GIA), Kementerian Kesehatan RI, Kedutaan-kedutaan dan banyak perusahaan lainnya mempergunakan Bus Combi sebagai armada mereka. Setelahnya antara 1967 dan 1968, model-model terbaru VW seperti Beetle 1300/1500 dan Combi generasi kedua (T2) diimpor ke Indonesia. VW Kombi T2 ini merupakan generasi kedua yang masuk pada tahun 1968 dan dijual hingga 1985 di Indonesia. Adapun VW Kombi generasi kedua yang masuk ke Indonesia antara tahun 1968 hingga 1972 diproduksi langsung dari Jerman. Kemudian, pada tahun 1973 VW Kombi sudah mulai dirakit di Tanah Air dengan part yang didatangkan dari Jerman. Setelah menuai sukses melalui Volkswagen T2 produksi Hannover (Jerman), pada tahun 1979, PT Garuda Mataram memperkenalkan pengganti dari VW Kombi Jerman dengan VW Kombi Brazil. PT. Garuda Mataram sejak Juni 1979 mulai meng-assembling dan memasarkan Combi asal Brazil. Kit CKD didatangkan dari pabrik VW di Sao Bernando do Campo, Brasil. Sedangkan bagian komponen lainnya (30%) mengunakan produk lokal, termasuk kaca-kaca, interior dan kursi. Pada 1984, PT GMM merilis varian Clipper, sebagai strategi untuk menaikan penjualan VW yang turun di tahun 1983. Minibus ini dilengkapi fitur berlimpah, seperti: AC, radio cassette, disc brakes, dual circuits, reclining seats, head rest, safety belts, sliding windows, radial tyres, rust-proof. Hingga 1986, Combi terus diproduksi di Indonesia, dengan semua varian menggunakan mesin Boxer yang menggerakkan roda belakang. Spesifikasinya hanya dilengkapi dengan sistem pendingin udara kipas tanpa radiator, dengan posisi mesin di bagian belakang. Pada 1987, produksi Combi resmi dihentikan dan praktis VW tidak lagi dibuat lagi di Indonesia. Alasannya karena semakin menguatnya mata uang Mark Jerman, 70% komponen yang diimpor pun menjadi semakin mahal. Perbedaan VW Kombi Jerman dan Brazil Antara versi Jerman dan versi Brazil terdapat beberapa perbedaan fisik pada desainnya. Kombi Jerman versi awal dikenal dengan istilah VW Kombi Kumis. Ciri khasnya ada pada bagian depan, letak lampu seinnya berada dibawah lampu depan. Kemudian untuk bentuk air scoop pada pilar belakangnya berbentuk melengkung. Pada facelift tahun 1972 akhir, desain air scoop bagian belakangnya diubah jadi berbentuk lurus dan rata. Nah, varian ini yang lebih dikenal dengan sebutan Kombi Jerman karena dibuat di Jerman dan dirakit di Indonesia. Untuk Kombi yang berasal dari Jerman, memiliki jendela belakang yang lebar serta penggunaan pintu tengah model geser atau sliding door. Pada pilar D terdapat 'kuping' atau air scoop yang berfungsi mengalirkan udara untuk mendinginkan mesin. Kombi Brazil, Desain Bergaya Klasik Mirip T1 VW Kombi Brazil ini juga dikenal dengan istilah 11 window, yang memiliki ciri khas pada penggunaan jendela belakang kecil berjumlah 4 ruas di setiap sisinya selain jendela pintu depan. Perbedaan mencolok dari Kombi Brazil yaitu bentuk pilar C memakai kaca jendela melengkung. Selain itu perbedaan lainnya ada pada air scoop untuk pendingin mesin yang berpindah ke bagian panel bodi belakang, tepatnya di atas rumah roda. Desain pintu tengahnya tidak lagi memakai pintu geser melainkan menggunakan pintu model barn door atau pintu bukaan seperti lemari. Pintu belakangnya bisa dibuka dengan sistem tip top. Perbedaan teknis salah satunya ada pada sistem suspensi, dimana pada Kombi Brazil sudah memakai balljoint sementara Kombi Jerman memakai king pen. (YS) ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Cetak Berita Utama 2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ... Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ... Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ... Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ... Komentar
Fakta Menarik VW Kombi, Mobil Jerman yang Sukses di Indonesia Panduan Pembeli Yongki Sanjaya Putra | 31 March 2024 10:02 Saat berbicara Volkswagen (VW), dalam benak kita pasti tertuju dengan dua model legendarisnya di Indonesia, yakni Beetle (kodok) atau Kombi. Sosok VW Kombi dengan nama asli yaitu VW Transporter ini cukup beken sebagai mobil penumpang dan sebagian lagi menjadi angkutan barang. Nama resmi mobil ini adalah Transporter atau Kombi, dengan nama panjangnya adalah Kombinationskraftwagen. Kombi dibuat dengan tujuan sebagai mobil yang multifungsi, sesuai dengan makna namanya yaitu Kombinationskraftwagen yang bermakna kendaraan kombinasi. Di Indonesia, VW kombi cukup populer dijadikan food truck karena dimensinya yang besar. Dalam sejarahnya, ada dua generasi Kombi yang cukup sukses di Indonesia. Untuk Generasi pertama yaitu Kombi T1 ini di kalangan masyarakat dijuluki sebagai Kombi Dakota. Alasan penggunaan nama itu, karena kaca depannya terpisah seperti pesawat Dakota DC-3. Dimensi yang bongsor dengan kabin super lega jadi keunggulan VW Kombi. Sukses dengan Kombi Dakota, VW kemudian merilis Kombi T2 sebagai generasi kedua pada 1968. Model ini semakin sukses dan populer di masyarakat, bahkan dijual hingga 1985 di Indonesia. Ide Awal VW Kombi, Sebagai Mobil Pengangkut Sparepart Ide VW Kombi ini sebenarnya berasal dari importir mobil VW asal Belanda, Ben Pon. Pada 1947, Ben terinspirasi menciptakan sebuah kendaraan serba guna setelah melihat troli bermotor di pabrik-pabrik. Selain itu VW Combi juga terinspirasi dari Plattenwagen yaitu mobil yang digunakan untuk mengangkut spare part VW kodok. Ia kemudian langsung membayangkan sebuah mobil berbentuk kotak, dengan ruang yang sangat lega untuk mengangkut barang, seperti troli. Untuk mewujudkan inspirasinya, Ben membuat sketsa dengan menggunakan sasis VW Beetle. Purwarupa pertama VW Kombi tersebut dianggap belum maksimal sehingga masih butuh penyempurnaan lebih lanjut di pusat fasilitas Universitas Teknik di Braunschweig, Jerman. Barulah pada 8 Maret 1949, konsep awal VW Kombi ditampilkan pertama kali di Jenewa Motor Show, dan kemudian pihak VW menyempurnakan desainnya, untuk selanjutnya masuk jalur produksi. VW Kombi Dakota atau T1 jadi mobil pertama yang mengusung konsep minibus dengan pengemudi duduk di atas roda depan. Mobil ini diproduksi pada tahun 1950-an sampai 1968, dan terus hadir sampai 1975 di Brazil dengan kapasitas mesin 1.200 cc. Sejarah VW Kombi di Indonesia Kisah VW Kombi telah hadir di Indonesia sejak dekade 1950-an, tepatnya pada 5 Desember 1952. Saat itu sejumlah 242 mobil-mobil VW kiriman pertama dari pabrik VW di Jerman tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Pengirimannya terdiri dari 134 Beetle dan 108 Combi termasuk model Delivery Van dan Ambulans. Unit tersebut diimpor oleh NV. Handel Mij. PIOLA milik Johan Kepler Panggabean. NV. PIOLA, menjadi sole agent dan sole distributor resmi mobil Volkswagen di Indonesia. pada 1956, banyak VW sudah terlihat di jalan raya. Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia Airways (GIA), Kementerian Kesehatan RI, Kedutaan-kedutaan dan banyak perusahaan lainnya mempergunakan Bus Combi sebagai armada mereka. Setelahnya antara 1967 dan 1968, model-model terbaru VW seperti Beetle 1300/1500 dan Combi generasi kedua (T2) diimpor ke Indonesia. VW Kombi T2 ini merupakan generasi kedua yang masuk pada tahun 1968 dan dijual hingga 1985 di Indonesia. Adapun VW Kombi generasi kedua yang masuk ke Indonesia antara tahun 1968 hingga 1972 diproduksi langsung dari Jerman. Kemudian, pada tahun 1973 VW Kombi sudah mulai dirakit di Tanah Air dengan part yang didatangkan dari Jerman. Setelah menuai sukses melalui Volkswagen T2 produksi Hannover (Jerman), pada tahun 1979, PT Garuda Mataram memperkenalkan pengganti dari VW Kombi Jerman dengan VW Kombi Brazil. PT. Garuda Mataram sejak Juni 1979 mulai meng-assembling dan memasarkan Combi asal Brazil. Kit CKD didatangkan dari pabrik VW di Sao Bernando do Campo, Brasil. Sedangkan bagian komponen lainnya (30%) mengunakan produk lokal, termasuk kaca-kaca, interior dan kursi. Pada 1984, PT GMM merilis varian Clipper, sebagai strategi untuk menaikan penjualan VW yang turun di tahun 1983. Minibus ini dilengkapi fitur berlimpah, seperti: AC, radio cassette, disc brakes, dual circuits, reclining seats, head rest, safety belts, sliding windows, radial tyres, rust-proof. Hingga 1986, Combi terus diproduksi di Indonesia, dengan semua varian menggunakan mesin Boxer yang menggerakkan roda belakang. Spesifikasinya hanya dilengkapi dengan sistem pendingin udara kipas tanpa radiator, dengan posisi mesin di bagian belakang. Pada 1987, produksi Combi resmi dihentikan dan praktis VW tidak lagi dibuat lagi di Indonesia. Alasannya karena semakin menguatnya mata uang Mark Jerman, 70% komponen yang diimpor pun menjadi semakin mahal. Perbedaan VW Kombi Jerman dan Brazil Antara versi Jerman dan versi Brazil terdapat beberapa perbedaan fisik pada desainnya. Kombi Jerman versi awal dikenal dengan istilah VW Kombi Kumis. Ciri khasnya ada pada bagian depan, letak lampu seinnya berada dibawah lampu depan. Kemudian untuk bentuk air scoop pada pilar belakangnya berbentuk melengkung. Pada facelift tahun 1972 akhir, desain air scoop bagian belakangnya diubah jadi berbentuk lurus dan rata. Nah, varian ini yang lebih dikenal dengan sebutan Kombi Jerman karena dibuat di Jerman dan dirakit di Indonesia. Untuk Kombi yang berasal dari Jerman, memiliki jendela belakang yang lebar serta penggunaan pintu tengah model geser atau sliding door. Pada pilar D terdapat 'kuping' atau air scoop yang berfungsi mengalirkan udara untuk mendinginkan mesin. Kombi Brazil, Desain Bergaya Klasik Mirip T1 VW Kombi Brazil ini juga dikenal dengan istilah 11 window, yang memiliki ciri khas pada penggunaan jendela belakang kecil berjumlah 4 ruas di setiap sisinya selain jendela pintu depan. Perbedaan mencolok dari Kombi Brazil yaitu bentuk pilar C memakai kaca jendela melengkung. Selain itu perbedaan lainnya ada pada air scoop untuk pendingin mesin yang berpindah ke bagian panel bodi belakang, tepatnya di atas rumah roda. Desain pintu tengahnya tidak lagi memakai pintu geser melainkan menggunakan pintu model barn door atau pintu bukaan seperti lemari. Pintu belakangnya bisa dibuka dengan sistem tip top. Perbedaan teknis salah satunya ada pada sistem suspensi, dimana pada Kombi Brazil sudah memakai balljoint sementara Kombi Jerman memakai king pen. (YS) ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I
2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ...
Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ...
Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ...
Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ...