MEXICO CITY – General Motors Co akan memproduksi Chevrolet Blazer di Meksiko meski bertentangan dengan kebijakan Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.
Hal disampaikan oleh Pat Morrissey, Juru Bicara General Motors. Tentunya, keputusan ini pun mendapat kritik keras dari Trump.
“Kami tetap berkomitmen untuk bekerja dengan Pemerintah sesuai dengan NAFTA dan keputusan ini sudah dibuat beberapa tahun lalu, jauh sebelum Trump terpilih sebagai Presiden,” ungkap Pat Morriassey.
Chevrolet Blazer memang baru dikenalkan beberapa waktu lalu. Desainnya terbilang modern namun tetap sporty dan tegas. Mobil ini dilengkapi dengan dua pilihan mesin yang bisa dipilih oleh pelanggan sesuai kebutuhan.
Pertama adalah mesin berkapasitas 2.500cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 193 hp dan torsi mencapai 255 Nm. Bila tidak puas, Chevrolet menawarkan pilihan lain yaitu mesin V6 berkapasitas 3.600 cc yang menghasilkan tenaga sebesar 305 hp dan torsi 365 Nm. Keduanya disandingkan dengan transmisi otomatis sembilan percepatan.
Trump memang telah menekan para produsen kendaraan untuk merenegosiasi terkait North American Free Trade Agreement (NAFTA). Ia juga pernah mengkritik GM karena memproduksi kendaraan di Meksiko untuk pasar Amerika Serikat.
Trump juga telah berulang kali mengancam akan menarik diri dari NAFTA kecuali kesepakatan itu dikaji ulang dengan cara yang menguntungkan bagi Amerika Serikat.
Senada dengan itu, United Auto Workers union, serikat kerja otomotif Amerika mengatakan bajwa bahwa keputusan ini cukup mengecewakan. Hal ini karena banyak pekerja UAW-GM yang dirumahkan dan tidak memiliki pekerjaan.
Sedangkan para produsen mobil menyebut bahwa NAFTA terbilang sukses dan memungkinkan mereka untuk memproduksi kendaraan lebih murah. Dengan demikian maka harga jual kendaraan akan menjadi lebih kompetitif. [Adi/Ari]
Berita Utama

Naik Harga ‘Tipis’, New Audi Q7 Mild Hybrid Cuma Ada 6 Unit Tahun Ini
Berita Otomotif
Kaget Banyak Peminat, Pemesanan Mobil Listrik Kia EV6 dan Niro Dibuka!
Berita Otomotif