Beranda Berita Berita Otomotif 3 Tantangan Ini Mesti Diselesaikan jika Mau Lihat Banyak Bus Listrik di Indonesia 3 Tantangan Ini Mesti Diselesaikan jika Mau Lihat Banyak Bus Listrik di Indonesia Berita Otomotif Insan Akbar | 16 December 2021 10:32 JAKARTA – Ada beberapa tantangan besar yang mesti diselesaikan bersama oleh para pemangku kepentingan, kalau mau melihat banyak bus listrik hilir-mudik di Indonesia.Topik terkait kendaraan listrik dari berbagai segmen makin ramai dibicarakan, seiring dimulainya era elektrifikasi moda transportasi di Tanah Air lewat pemberian tarif spesial Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) hingga 0 persen mulai 16 Oktober 2021.Pemerintah juga mewajibkan perakitan lokal bagi model yang mendapat insentif, dengan menyiapkan berbagai stimulus tambahan untuk pabrikannya.Bicara bus listrik, President Director PT. Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) Jung-Woo Park menyebut tiga ‘pekerjaan rumah’ agar kendaraan jenis ini dapat banyak 'beredar' di jalanan. Pertama terkait standardisasi regulasi.“Setiap negara punya regulasi berbeda. Ini tantangan pertama yang kita atasi,” ucap dia dalam diskusi virtual dengan Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) pada Rabu (15/12/2021) kemarin. Artikel terkait Bus Listrik Mercedes-Benz akan Incar Pasar Jakarta & Surabaya, Kenapa? Berita Otomotif 30 May 2023 Bus Listrik Mercedes-Benz Dijual & Diproduksi di Indonesia pada 2023 Berita Otomotif 16 December 2021 Akan Jual Bus Listrik di Indonesia, Mercedes-Benz Siapkan Strategi Hadapi China Berita Otomotif 10 May 2022 Tantangan kedua ialah infrastruktur pengecasan. Untuk bus listrik, isunya bukan hanya pada jumlah, tapi juga besarnya daya yang harus disiapkan dan disediakan di setiap depo dengan stabil.“Misalnya saja kita ingin mengecas satu bus di malam hari, karena bus itu butuh diisi dayanya. Konsumsi listrik untuknya bisa 40-50 kali daya listrik untuk rumah tangga. Itu sebuah tegangan yang besar,” pungkas dia.“Katakan saja, contohnya, TransJakarta punya 1.000 bus listrik di depo. Maka, bisa dibayangkan konsumsi listriknya 50 ribu kali daya listrik rumah tangga dalam semalam,” lanjut Park.Tantangan ketiga menyangkut standardisasi infrastruktur information technology (IT/teknologi informasi) untuk bus perkotaan. Kata Park, para operatornya mesti punya sistem IT yang dapat memantau secara real time (waktu sesungguhnya) mengenai jarak tempuh tersisa tiap unit bus listrik maupun kinerja stasiun pengecasan di depo-depo.“Tentu, kami sebagai perusahaan punya solusi IT tersebut, bersama dengan unit bus listriknya. Tapi, kalau bicara operator bus perkotaan seperti TransJakarta, mereka tidak akan menggunakan bus listrik Mercedes-Benz saja tapi juga dari merek-merek lain. Isunya, bagaimana kita membuat solusi IT yang bisa untuk semua bus plus stasiun pengecasannya,” papar Park.Sebagai informasi, dalam beberapa tahun terakhir TransJakarta sebenarnya sudah mendatangkan unit bus listrik merek China dalam jumlah kecil. Kendati begitu, hingga detik ini unit-unit tersebut masih dalam tahap uji coba.Lebih lanjut, semua permasalahan di atas tidak menyurutkan niat Mercedes-Benz menghadirkan bus listrik di Indonesia.DCVI, sebut Park, akan membuat prototipe bus listrik pada akhir semester kedua 2022 untuk diuji minimal selama enam bulan. Lalu, bus itu rencananya dijual serta diproduksi lokal pada semester kedua 2023. [Xan/Ses] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait PT. Daimler Commercial Vehicles Indonesia tantangan bus listrik di Indonesia bus listrik TransJakarta bus listrik bus listrik Mercedes-Benz Mercedes-Benz eCitaro Cetak Berita Utama Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ... Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ... Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ... Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ... Komentar
3 Tantangan Ini Mesti Diselesaikan jika Mau Lihat Banyak Bus Listrik di Indonesia Berita Otomotif Insan Akbar | 16 December 2021 10:32 JAKARTA – Ada beberapa tantangan besar yang mesti diselesaikan bersama oleh para pemangku kepentingan, kalau mau melihat banyak bus listrik hilir-mudik di Indonesia.Topik terkait kendaraan listrik dari berbagai segmen makin ramai dibicarakan, seiring dimulainya era elektrifikasi moda transportasi di Tanah Air lewat pemberian tarif spesial Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) hingga 0 persen mulai 16 Oktober 2021.Pemerintah juga mewajibkan perakitan lokal bagi model yang mendapat insentif, dengan menyiapkan berbagai stimulus tambahan untuk pabrikannya.Bicara bus listrik, President Director PT. Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) Jung-Woo Park menyebut tiga ‘pekerjaan rumah’ agar kendaraan jenis ini dapat banyak 'beredar' di jalanan. Pertama terkait standardisasi regulasi.“Setiap negara punya regulasi berbeda. Ini tantangan pertama yang kita atasi,” ucap dia dalam diskusi virtual dengan Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) pada Rabu (15/12/2021) kemarin. Artikel terkait Bus Listrik Mercedes-Benz akan Incar Pasar Jakarta & Surabaya, Kenapa? Berita Otomotif 30 May 2023 Bus Listrik Mercedes-Benz Dijual & Diproduksi di Indonesia pada 2023 Berita Otomotif 16 December 2021 Akan Jual Bus Listrik di Indonesia, Mercedes-Benz Siapkan Strategi Hadapi China Berita Otomotif 10 May 2022 Tantangan kedua ialah infrastruktur pengecasan. Untuk bus listrik, isunya bukan hanya pada jumlah, tapi juga besarnya daya yang harus disiapkan dan disediakan di setiap depo dengan stabil.“Misalnya saja kita ingin mengecas satu bus di malam hari, karena bus itu butuh diisi dayanya. Konsumsi listrik untuknya bisa 40-50 kali daya listrik untuk rumah tangga. Itu sebuah tegangan yang besar,” pungkas dia.“Katakan saja, contohnya, TransJakarta punya 1.000 bus listrik di depo. Maka, bisa dibayangkan konsumsi listriknya 50 ribu kali daya listrik rumah tangga dalam semalam,” lanjut Park.Tantangan ketiga menyangkut standardisasi infrastruktur information technology (IT/teknologi informasi) untuk bus perkotaan. Kata Park, para operatornya mesti punya sistem IT yang dapat memantau secara real time (waktu sesungguhnya) mengenai jarak tempuh tersisa tiap unit bus listrik maupun kinerja stasiun pengecasan di depo-depo.“Tentu, kami sebagai perusahaan punya solusi IT tersebut, bersama dengan unit bus listriknya. Tapi, kalau bicara operator bus perkotaan seperti TransJakarta, mereka tidak akan menggunakan bus listrik Mercedes-Benz saja tapi juga dari merek-merek lain. Isunya, bagaimana kita membuat solusi IT yang bisa untuk semua bus plus stasiun pengecasannya,” papar Park.Sebagai informasi, dalam beberapa tahun terakhir TransJakarta sebenarnya sudah mendatangkan unit bus listrik merek China dalam jumlah kecil. Kendati begitu, hingga detik ini unit-unit tersebut masih dalam tahap uji coba.Lebih lanjut, semua permasalahan di atas tidak menyurutkan niat Mercedes-Benz menghadirkan bus listrik di Indonesia.DCVI, sebut Park, akan membuat prototipe bus listrik pada akhir semester kedua 2022 untuk diuji minimal selama enam bulan. Lalu, bus itu rencananya dijual serta diproduksi lokal pada semester kedua 2023. [Xan/Ses] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait PT. Daimler Commercial Vehicles Indonesia tantangan bus listrik di Indonesia bus listrik TransJakarta bus listrik bus listrik Mercedes-Benz Mercedes-Benz eCitaro
Bus Listrik Mercedes-Benz Dijual & Diproduksi di Indonesia pada 2023 Berita Otomotif 16 December 2021
Akan Jual Bus Listrik di Indonesia, Mercedes-Benz Siapkan Strategi Hadapi China Berita Otomotif 10 May 2022
Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ...
Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ...
Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ...
Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ...