Beranda Berita Berita Otomotif Kebijakan Energi Bergantung pada Keputusan Politik Kebijakan Energi Bergantung pada Keputusan Politik Berita Otomotif Krisna Arie | 28 July 2016 11:03 JAKARTA – Diskusi menarik yang digelar Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) dengan tema “Tantangan Menuju Euro 6” kemarin (27/7) bermuara pada kesimpulan bahwa semua kebijakan mengenai energi bergantung sepenuhnya pada pemerintah.Hal ini diungkapkan dengan gamblang oleh wartawan otomotif senior Munawar Chalil di awal diskusi. Melihat kondisi Indonesia saat ini, ia berpendapat bahwa masalah polusi udara bukan merupakan agenda utama dari pemerintah.“Hanya pemerintah berkuasa yang bisa melakukan penghapusan BBM berkualitas rendah di pasaran. Namun ini memang bukan kebutusan yang populis karena bakal mendapat tekanan dari berbagai pihak dan jelas akan menurunkan citra pemerintah,” jelas pria yang akrab disapa bang Chalil.Ia memperkuat argumentasinya bahwa jika pemerintah terus menyediakan BBM murah dengan kualitas rendah itu justru akan merugikan rakyat di masa depan. Perlahan tapi pasti ini menjadi bom waktu yang bakal menyengsarakan rakyat.Pernyataannya diperkuat dengan data yang ditampilkan Ahmad Safrudin dari Komite Penghapusan Bensin Timbal (KPBB). Dari slide yang ditayangkan, dampak polusi udara terbesar di Indonesia 47% disumbang oleh kendaraan bermotor dan Jakarta menjadi kota dengan pencemaran terparah.“Korban meninggal per hari dari pencemaran udara mencapai rata-rata 165 orang, ini lebih parah dari korban Narkoba dengan rata-rata korban meninggal 50 orang per hari. Dan pemerintah juga harus menanggung lebih dari Rp 38 triliun untuk membiayai pengobatan masyarakat terdampak dari polusi udara,” jelas pria yang akrab dipanggil Puput.Pakar teknologi otomotif dan konsultan Pertamina Tri Yus Widjajanto mengambil contoh negara-negara yang dengan ketat menjaga tata aturan mengenai polusi udara. Karena letak geografisnya, negara-negara di Scandinavia rentan akan pencemaran polusi udara“Di kawasan tersebut sudah menetapkan di tahun 2020 tak lagi ada emisi gas buang. Pemerintah negara-negara Skandinavia memutuskan hanya akan menggunakan kendaraan listrik yang menjadi alat transportasi di sana,” jelas Yus.Temukan mobil idaman di Mobil123Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Diskusi Euro 6 forwot Pertamina Cetak Krisna Arie Editor Senang semua benda bermesin dan beroda sejak duduk di bangku sekolah dan memulai bekerja di media dengan segmen otomotif sejak tahun 2002. Pria sederhana ini selalu percaya pekerjaan akan lebih sempurna jika didasari dengan passion. Berita Utama 2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ... Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ... Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ... Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ... Komentar
Kebijakan Energi Bergantung pada Keputusan Politik Berita Otomotif Krisna Arie | 28 July 2016 11:03 JAKARTA – Diskusi menarik yang digelar Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) dengan tema “Tantangan Menuju Euro 6” kemarin (27/7) bermuara pada kesimpulan bahwa semua kebijakan mengenai energi bergantung sepenuhnya pada pemerintah.Hal ini diungkapkan dengan gamblang oleh wartawan otomotif senior Munawar Chalil di awal diskusi. Melihat kondisi Indonesia saat ini, ia berpendapat bahwa masalah polusi udara bukan merupakan agenda utama dari pemerintah.“Hanya pemerintah berkuasa yang bisa melakukan penghapusan BBM berkualitas rendah di pasaran. Namun ini memang bukan kebutusan yang populis karena bakal mendapat tekanan dari berbagai pihak dan jelas akan menurunkan citra pemerintah,” jelas pria yang akrab disapa bang Chalil.Ia memperkuat argumentasinya bahwa jika pemerintah terus menyediakan BBM murah dengan kualitas rendah itu justru akan merugikan rakyat di masa depan. Perlahan tapi pasti ini menjadi bom waktu yang bakal menyengsarakan rakyat.Pernyataannya diperkuat dengan data yang ditampilkan Ahmad Safrudin dari Komite Penghapusan Bensin Timbal (KPBB). Dari slide yang ditayangkan, dampak polusi udara terbesar di Indonesia 47% disumbang oleh kendaraan bermotor dan Jakarta menjadi kota dengan pencemaran terparah.“Korban meninggal per hari dari pencemaran udara mencapai rata-rata 165 orang, ini lebih parah dari korban Narkoba dengan rata-rata korban meninggal 50 orang per hari. Dan pemerintah juga harus menanggung lebih dari Rp 38 triliun untuk membiayai pengobatan masyarakat terdampak dari polusi udara,” jelas pria yang akrab dipanggil Puput.Pakar teknologi otomotif dan konsultan Pertamina Tri Yus Widjajanto mengambil contoh negara-negara yang dengan ketat menjaga tata aturan mengenai polusi udara. Karena letak geografisnya, negara-negara di Scandinavia rentan akan pencemaran polusi udara“Di kawasan tersebut sudah menetapkan di tahun 2020 tak lagi ada emisi gas buang. Pemerintah negara-negara Skandinavia memutuskan hanya akan menggunakan kendaraan listrik yang menjadi alat transportasi di sana,” jelas Yus.Temukan mobil idaman di Mobil123Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Diskusi Euro 6 forwot Pertamina
2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ...
Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ...
Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ...
Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ...