Wuling Confero S Berpenggerak Roda Belakang, Ini Plus-Minusnya

JAKARTA - Dengan penggerak roda belakang, Wuling Confero S diprediksi tangguh di beragam medan jalan sesuai dengan karakter di Indonesia.

Akhir minggu lalu perusahaan otomotif China yang baru mulai peruntungan di Indonesia, Wuling mengumumkan harga dari model perdananya Confero S. Bermain di kelas low MPV, kompetitor dari Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, Nissan Livina dan Suzuki Ertiga ini ditawarkan dengan harga sangat murah di kelasnya yakni mulai Rp 130 juta - Rp 165 juta.

Meski murah, namun Wuling Confero S memiliki tampilan yang tak kalah menarik dibanding pada kompetitornya. Tak hanya itu, fitur kelengkapannya juga tergolong lengkap dan dibangun di pabrik Wuling di Bekasi, Jawa Barat yang memiliki standar sama dengan salah satu induk perusahaan mereka yakni General Motor (GM).

Salah satu yang patut dicermati adalah Wuling Confero S mengaplikasi penggerak roda belakang. Artinya sistem ini sama dengan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, berbeda dibanding Honda Mobilio, Nissan Livina serta Suzuki Ertiga. 

Untuk diketahui, daya jelajah dan angkut menjadi keunggulan tersendiri bagi mobil dengan penggerak roda belakang. Sistem ini masih dipercaya paling tepat untuk kondisi jalan di Indonesia yang beragam. 

Dibandingkan dengan penggerak depan yang lebih tepat digunakan di jalan perkotaan, mobil berpenggerak belakang lebih tangguh jika digunakan di lintas perkotaan. Ini karena struktur dan desain dari as roda yang kokoh serta kuat.

Artinya penggerak belakang lebih tangguh atau tidak cepat rusak kita harus melewati jalan rusak, menghantam lubang atau mungkin melewati polisi tidur tanpa harus mengurangi kecepatan hingga titik minimal. Jika dibanding penggerak depan, jika digunakan pada kondisi jalan seperti ini cenderung lebih rawan terjadi kerusakan terutama as roda.

Dan yang menariknya lagi, biaya perawatan pada bagian ini lebih murah penggerak roda belakang. Jika terjadi kerusakan yang sama, Anda tidak perlu merogoh kocek lebih dalam jika menggunakan penggerak belakang. Penggerak belakang juga cenderung lebih tangguh dan mudah diperbaiki.

Salah satu keunggulan dari penggerak roda belakang juga terletak dari body balance mobil yang lebih baik jika dibandingkan penggerak belakang. Anda akan merasakannya saat berakselerasi atau bermanuver. 

Keunggulan ini sendiri datang dari seimbangnya bobot antara bagian depan dan belakang kendaraan karena terhubungnya mesin dengan kopel serta gardan bagian belakang. Hal ini juga yang membuat mobil ini lebih mudah dikendalikan dibangingkan mobil berpenggerak depan.

Namun ada beberapa kekurangan yang mengiringi mobil dengan penggerak roda belakang. Salah satunya adalah masalah traksi saat permukaan jalan licin karena hujan, pasir atau mungkin salju. Dalam kondisi ini mobil agak sedikit sulit dikendalikan karena daya dorong mobil terdapat di bagian belakang. Di mobil modern hal ini dapat direduksi dengan sistem kontrol traksi.

Problem lainnya tak lain dari masalah bobot kendaraan yang lebih berat dibanding penggerak depan. Hal ini setidaknya berkaitan dengan konsumsi BBM. 

Hal yang dapat disimpulkan dari penjabaran ini adalah Wuling Confero S memang diciptakan untuk dapat mengakomodir kondisi jalan-jalan di Indonesia. Wuling berusaha mencari toleransi terbaik agar low MPV ini dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia.

Namun akhirnya, soal ketangguhan dari Wuling Confero S masih perlu pembuktian. Karena tanpa mengujinya hitung-hitungan teori di atas kertas tidak sah dijadikan sebagai alat bukti yang kuat. [Ari]

Temukan mobil idaman di Mobil123          
Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter