Beranda Berita Berita Otomotif Tekan SPBU Curang, YLKI Anjurkan Pemerintah 3 Kali Uji Petik per Tahun Tekan SPBU Curang, YLKI Anjurkan Pemerintah 3 Kali Uji Petik per Tahun Berita Otomotif Editor Id | 22 June 2019 11:51 JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai temuan dugaan kecurangan yang dilakukan 3 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina disebabkan oleh kurangnya pengawasan pemerintah, bukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.Seperti diberitakan sebelumnya, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan menduga 3 SPBU Pertamina di Indramayu dan Subang, Jawa Barat mencurangi takaran. Temuan ini mereka dapatkan dalam inspeksi mendadak (Sidak) ke SPBU-SPBU beberapa waktu lalu. Artikel terkait Reaksi Pertamina Terhadap Uji Petik YLKI Berita Otomotif 21 November 2016 Pertamina Bakal Tindak Tegas SPBU yang Terbukti Curang Berita Otomotif 21 June 2019 Contact Center Pertamina Raih 8 Penghargaan, ORI Beri Apresiasi Berita Otomotif 18 August 2018 Pertamina, seperti disebutkan dalam keterangan resmi mereka, menghormati temuan Kemendag. Mereka pun mengklaim sudah memiliki prosedur pengawasan serta pengujian takaran (uji terra/uji petik) secara rutin di SPBU-SPBU dan bakal menindaktegas tiap SPBU yang terbukti curang, dengan sanksi mulai dari teguran tertulis sampai pemutusan hubungan usaha.Menanggapi masalah ini, Tulus Abadi selaku Ketua Pengurus Harian YLKI mengatakan pemerintah perlu lebih meningkatkan pengawasan. Ini karena secara undang-undang (UU) kewenangan pengawasan sebenarnya ada di tangan mereka dan Pertamina hanya melakukannya lebih karena alasan goodwill dengan standar lebih tinggi pula.“Sebenarnya Pertamina sudah punya pengawasan lebih ketat dibanding pemerintah. Sebenarnya pun dalam konteks pengawasan takaran itu merupakan tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) pemerintah melalui Dinas Metrologi. Saya melihat pengawasan pemerintah sendiri, dalam hal ini Dinas Metrologi, di masing-masing kabupaten/kota terlalu lama dan lemah karena hanya wajib meneliti (takaran SPBU) setahun sekali berdasarkan undang-undang (UU),” paparnya kepada Mobil123.com via sambungan telepon pada Jumat (21/6/2019).Idealnya Tiga Kali SetahunDalam setahun, menurut Tulus, potensi terjadinya ketidakakuratan takaran secara tidak sengaja karena kelalaian mitra SPBU Pertamina merawat nozzle semakin besar. Pengawasan terhadap potensi mencurangi takaran secara sengaja dari pemerintah pun menjadi sangat lemah.“Saya menduga malah mungkin bisa tidak dilakukan karena kendala biaya dan segala macam,” tukasnya.Ia menjelaskan dalam UU toleransi keakuratan takaran SPBU adalah 100 ml/20 l. Jadi, takaran SPBU boleh kurang atau lebih asal masih sesuai regulasi.“Standarnya Pertamina bahkan lebih tinggi. Kalau di regulasi 100 ml/20 l, di Pertamina adalah 60 ml/20 l,” tegasnya.Tulus menegaskan Dinas Metrologi idealnya melaksanakan prosedur pengawasan dan pengujian takaran tiga kali setahun. Jika tidak bisa, sejelek-jeleknya dua kali setahun.“Itu sudah paling berat. Jangan setahun sekali. Di sini artinya kesalahannya justru di pemerintah yang punya kewajiban memeriksa cuma setahun sekali,” tutupnya.Nozzle telah disegel sejak bulan puasa dan hingga saat ini tidak dioperasikan. [Xan/Idr] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait uji petik SPBU Pertamina uji terra Tulus Abadi Pertamina SPBU Pertamina Curang YLKI Cetak Berita Utama Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ... Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ... Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ... Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ... Komentar
Tekan SPBU Curang, YLKI Anjurkan Pemerintah 3 Kali Uji Petik per Tahun Berita Otomotif Editor Id | 22 June 2019 11:51 JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai temuan dugaan kecurangan yang dilakukan 3 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina disebabkan oleh kurangnya pengawasan pemerintah, bukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.Seperti diberitakan sebelumnya, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan menduga 3 SPBU Pertamina di Indramayu dan Subang, Jawa Barat mencurangi takaran. Temuan ini mereka dapatkan dalam inspeksi mendadak (Sidak) ke SPBU-SPBU beberapa waktu lalu. Artikel terkait Reaksi Pertamina Terhadap Uji Petik YLKI Berita Otomotif 21 November 2016 Pertamina Bakal Tindak Tegas SPBU yang Terbukti Curang Berita Otomotif 21 June 2019 Contact Center Pertamina Raih 8 Penghargaan, ORI Beri Apresiasi Berita Otomotif 18 August 2018 Pertamina, seperti disebutkan dalam keterangan resmi mereka, menghormati temuan Kemendag. Mereka pun mengklaim sudah memiliki prosedur pengawasan serta pengujian takaran (uji terra/uji petik) secara rutin di SPBU-SPBU dan bakal menindaktegas tiap SPBU yang terbukti curang, dengan sanksi mulai dari teguran tertulis sampai pemutusan hubungan usaha.Menanggapi masalah ini, Tulus Abadi selaku Ketua Pengurus Harian YLKI mengatakan pemerintah perlu lebih meningkatkan pengawasan. Ini karena secara undang-undang (UU) kewenangan pengawasan sebenarnya ada di tangan mereka dan Pertamina hanya melakukannya lebih karena alasan goodwill dengan standar lebih tinggi pula.“Sebenarnya Pertamina sudah punya pengawasan lebih ketat dibanding pemerintah. Sebenarnya pun dalam konteks pengawasan takaran itu merupakan tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) pemerintah melalui Dinas Metrologi. Saya melihat pengawasan pemerintah sendiri, dalam hal ini Dinas Metrologi, di masing-masing kabupaten/kota terlalu lama dan lemah karena hanya wajib meneliti (takaran SPBU) setahun sekali berdasarkan undang-undang (UU),” paparnya kepada Mobil123.com via sambungan telepon pada Jumat (21/6/2019).Idealnya Tiga Kali SetahunDalam setahun, menurut Tulus, potensi terjadinya ketidakakuratan takaran secara tidak sengaja karena kelalaian mitra SPBU Pertamina merawat nozzle semakin besar. Pengawasan terhadap potensi mencurangi takaran secara sengaja dari pemerintah pun menjadi sangat lemah.“Saya menduga malah mungkin bisa tidak dilakukan karena kendala biaya dan segala macam,” tukasnya.Ia menjelaskan dalam UU toleransi keakuratan takaran SPBU adalah 100 ml/20 l. Jadi, takaran SPBU boleh kurang atau lebih asal masih sesuai regulasi.“Standarnya Pertamina bahkan lebih tinggi. Kalau di regulasi 100 ml/20 l, di Pertamina adalah 60 ml/20 l,” tegasnya.Tulus menegaskan Dinas Metrologi idealnya melaksanakan prosedur pengawasan dan pengujian takaran tiga kali setahun. Jika tidak bisa, sejelek-jeleknya dua kali setahun.“Itu sudah paling berat. Jangan setahun sekali. Di sini artinya kesalahannya justru di pemerintah yang punya kewajiban memeriksa cuma setahun sekali,” tutupnya.Nozzle telah disegel sejak bulan puasa dan hingga saat ini tidak dioperasikan. [Xan/Idr] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait uji petik SPBU Pertamina uji terra Tulus Abadi Pertamina SPBU Pertamina Curang YLKI
Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ...
Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ...
Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ...
Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ...