TOKYO – Panasonic Corp berencana untuk mengurangi kandungan kobalt pada baterai hingga setengahnya dibanding saat ini.
Hal ini akan dilakukan pada baterai untuk keperluan otomotif dalam waktu dua atau tiga tahun lagi. Langkah ini harus dilakukan guna mengurangi biaya produksi baterai yang memang terbilang masih saat tinggi.
“Pada tingkat penelitian dan pengembangan, kami telah mencapai baterai dengan kandungan kobalt rendah. Tapi kami harus melakukan berbagai evaluasi sebelum memproduksi massal baterai tersebut,” ungkap Yoshio Ito, Chief of Panasonic’s Automotive Business.
Panasonic adalah pemasok baterai eksklusif mobil-mobil Tesla Inc. Mereka memang sudah berencana untuk mengembangkan baterai bebas koblat namun rencana tersebut tidak ditentukan kapan akan dilaksanakan. Panasonic sendiri saat ini sudah mengurangi kandungan kobalt menjadi hanya 10 persen dalam campuran kimianya.
Pengurangan kobalt dalam baterai lithium-ion diklaim harus dilakukan karena kobalt adalah mineral langka yang harganya telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Semakin banyaknya kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbahan kobalt diperkirakan menjadi salah satu alasannya.
Baterai mobil listrik saat ini memang menjadi sebuah masalah dalam kendaraan listrik. Kapasitasnya yang hanya mampu menyimpan daya untuk perjalanan beberapa ratus kilometer menjadikan banyak masyarakat masih ragu dengan kemampuan mobil listrik.
Tak heran bila sejumlah produsen mobil dan produsen baterai melakukan inisiatif untuk melakukan pengembangan khusus pada baterai. Tidak hanya kapasitas yang ditingkatkan, namun bobot serta biaya pun terus ditekan agar sesuai dengan kebutuhan pasar. [Adi/Ari}
Berita Utama

Belum 1,5 Tahun Meluncur, Daihatsu Rocky Dapat Penyegaran Model
Mobil Baru
Hyundai Stargazer Resmi Rilis di GIIAS 2022, Sudah Laku 2.000 Unit Lebih
Mobil Baru