TANGERANG – DFSK membawaserta Gelora E, satu-satunya mobil niaga bertenaga listrik di pasar Indonesia saat ini ke pameran otomotif yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
DFSK, menurut keterangan resmi yang diterima Mobil123.com, menjadi salah satu eksibitor Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 pada 24-26 November mendatang di Puspitek, Serpong, Tangerang. Merek asal China tersebut sebelumnya juga menjadi partisipan IEMS edisi pertama pada 2019.
Jika dua tahun lalu DFSK memajang SUV Glory E3, kali ini mereka memamerkan satu-satunya mobil listrik untuk keperluan usaha di pasar Indonesia yaitu Gelora E.
Model ini sendiri meluncur pertama kali pada April 2021, dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) yang diadakan secara offline dan online karena pandemi Covid-19. Adapun harganya per November 2021, menurut situs resmi, ialah Rp480 juta (blind van) dan Rp577,8 juta (minibus) on the road Jakarta.
DFSK, menurut PR & Media Manager PT. Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi, sudah lama mengembangkan kendaraan listrik. Di Indonesia, hal ini mereka perlihatkan melalui pemasaran dan penjualan Gelora E.
“Kehadiran kendaraan ini menjadi bentuk komitmen DFSK terhadap perkembangan industri otomotif yang mengarah kepada kendaraan tanpa emisi gas buang, sehingga bisa menghasilkan lingkungan yang lebih sehat dan segar,” ujar Achmad.
Sekadar mengingatkan, pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 berambisi mendorong tumbuh-kembang pasar maupun industri mobil listrik di Tanah Air. Berbagai insentif fiskal maupun non-fiskal disiapkan bagi konsumen, produk, maupun pabrikan.
Salah satunya tarif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) spesial bagi mobil mild hybrid, hybrid, plug in hybrid (PHEV), sampai dengan mobil listrik murni dan mobil hidrogen (fuel cell) mulai 16 Oktober 2021. Adapun tarifnya 0-12 persen.
Tarif PPnBM untuk mobil konvensional di luar segmen low cost green car (LCGC) dimulai dari 15 persen. Adapun untuk segmen LCGC, tarifnya 3 persen.
Lebih lanjut, Gelora E terdiri dari tipe minibus atau blind van. Mobil nihil emisi gas buang ini bisa digunakan untuk industri pariwisata maupun logistik.
Biaya pemakaiannya hanya sekitar 200 per km, lebih rendah sepertiga dibandingkan kendaraan komersial konvensional. Daya baterai dapat diisi dengan relatif gampang karena hanya memerlukan di fasilitas berkemampuan hanya 220V 16A—tegangan listrik rumah tangga.
Jarak tempuh dalam kondisi baterai berisi penuh mencapai 300 km (mode pengetesan NEDC). Di fasilitas fast charging, kapasitas baterai 20-80 persen membutuhkan waktu 80 menit. [Xan]
Berita Utama

Mobil Keluarga Captain Seat Gak Sampai Rp 200 Juta! Review Honda Freed E PSD 2015
Video
Baru 3 Bulan Meluncur, Wuling Alvez Sudah Laku Segini
Berita Otomotif
‘Kode’ Peluncuran Toyota Yaris Cross antara Juni atau Juli 2023
Berita Otomotif