Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Kaleidoskop 2020: Penetrasi China di Pasar Otomotif Indonesia Berlanjut

Berita Otomotif

Kaleidoskop 2020: Penetrasi China di Pasar Otomotif Indonesia Berlanjut

JAKARTA – Penjualan mobil di Indonesia boleh saja terjun bebas pada 2020 akibat pandemi virus Corona (Covid-19). Tapi, penetrasi China di pasar otomotif nasional tetap berlanjut. Ada nama-nama baru yang berjualan mobil konvensional, bus listrik, atau sedang bersiap memproduksi komponen kendaraan ramah lingkungan.

Sebelum ini, sudah ada dua merek mobil China yang lebih dulu eksis yakni Wuling (mulai berjualan pada 2017) dan DFSK (2018). Di tengah goncangnya pasar mobil Tanah Air pada 2020 akibat pandemi, pemain – pemain baru dari ‘Negeri Tirai Bambu'--atau yang terafiliasi amat kuat secara bisnis dengan mereka--hadir.

Bicara merek mobil, terdapat tiga nama anyar yang bisa disebut, berdasarkan catatan pemberitaan Mobil123.com sepanjang tahun. Nama pertama adalah Morris Garage (MG) yang memperkenalkan diri secara resmi di depan publik Indonesia pada Maret—bulan yang sama dengan pengumuman pemerintah mengenai masuknya pandemi Corona.


MG memang merek mobil yang lahir di Inggris. Tapi, sejak 2000-an, mereka diakusisi penuh oleh salah satu raksasa otomotif China SAIC Motor. Eksekutif MG Indonesia juga mengatakan bahwa mereka berbisnis di bawah panji PT. SAIC Motor Indonesia tanpa bekerja sama dengan korporasi lokal.

“Langsung dari prinsipal di China, iya,” kata Arief Syarifudin selaku Marketing and PR Director MG Indonesia pada Maret.

Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di sela-sela pameran GIICOMVEC 2020 memprediksi MG berpotensi melakukan perakitan lokal di pabrik Wuling Cikarang karena keduanya sama-sama berada di bawah SAIC Motor. Kemungkinan ini diakui Arief dalam acara virtual ‘Ngobral’ yang digelar Mobil123.com pada lain kesempatan.

Tak berapa lama, Wuling pun sudah menunjukkan dukungan. Perusahaan pembiayaan mereka, Wuling Finance, bisa dipilih para pembeli mobil kredit MG.

Dari sisi produk, MG merilis dua model sepanjang tahun ini. Dua-duanya adalah SUV yaitu ZS plus HS.


Sebenarnya, MG berencana memperkenalkan satu model lagi. Tapi, hingga hari terakhir 2020, realisasinya belum ada. Soal jaringan, sejauh ini mereka telah menyebar 14 dealer penjualan serta purnajual.

Selanjutnya, ada merek BYD yang masuk Indonesia dengan menggandeng Bakrie Group. Seperti juga MG, pabrikan mobil listrik asal China tersebut tahun ini bahkan telah mendaftarkan diri sebagai anggota Gaikindo—asosiasi resmi yang menaungi pabrikan-pabrikan otomotif global di Nusantara.

Namun, publikasi pergerakan mereka belum ‘semeriah’ MG. Aktivitas bisnis mereka sejauh ini di antaranya menyediakan armada mobil listrik bagi Blue Bird maupun bus listrik bagi TransJakarta.

Terakhir, yang menjadi kabar paling segar, merek China Higer pun resmi masuk negeri ini dan akan pula menyuplai bus listrik bagi TransJakarta. Merek yang bermarkas di Suzhou tersebut beroperasi lewat PT. Higer Maju Indonesia selaku perakit dan distributor resmi. Tapi, nama mereka tidak terlihat di daftar anggota Gaikindo.

Penetrasi China di pasar otomotif Indonesia juga datang dari produsen baterai mobil listrik terbesar dunia yaitu Contemporary Amperex Technology Limited (CATL). Mereka tahun ini menegaskan komitmen investasi Rp 72 triliun untuk mendirikan pabrik baterai mobil listrik, setelah mendirikan pula joint venture bersama berbagai perusahaan komponen untuk pengolahan nikel sebagai bahan baku baterai.

Merek-Merek Mobil Makin Aktif atau Kembali 'Hidup'

Selain kisah tentang penetrasi China di pasar otomotif Indonesia, 2020 meninggalkan pula cerita mengenai merek-merek mobil yang makin aktif atau kembali 'hidup'. Misalnya saja Hyundai, yang di bawah kontrol perusahaan baru (PT. Hyundai Motor Indonesia/HMID) mulai bergerak meluncurkan model-model anyar--dua mobil listrik plus satu full size SUV--sambil meneruskan pembangunan pabrik di Cikarang.

Merek SUV Amerika Serikat Jeep pun bangun dari 'mati suri'. Setelah sempat ditangani Garansindo Group, Jeep kembali mencoba aktif di Indonesia di bawah distributor baru yakni PT. DAS Indonesia Motor. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang