JAKARTA - Momen Natal 2021 dan tahun baru 2022 ditandai peningkatan angka kecelakaan serta pelanggaran lalu lintas.
Sepanjang Operasi Lilin 2021 pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, kepolisian mencatat 2.139.131 kendaraan mengarah keluar Jakarta dan sekitarnya. Arus terpadat terjadi pada 26 Desember 2021 sebanyak 307.695 kendaraan.
Kendaraan-kendaraan itu melewati empat Gerbang Tol (GT) yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi Utama, maupun Cikupa Utama.
Selama sekitar 10 hari, aparat keamanan menemukan 772 kecelakaan. Peningkatannya, jika dibandingkan dengan Operasi Lilin 2020, mencapai 31 persen--dari sebelumnya 529 kecelakaan.
Pelanggaran lalu lintas bahkan meningkat lebih drastis yaitu 58 persen. Jika pada operasi tahun lalu 3.768 kendaraan ditilang aparat, tahun ini jumlahnya melonjak menjadi 8.930 kendaraan.
"Peningkatan juga terjadi terkait teguran pelanggaran lalu lintas. Pada Operasi Lilin 2021 sebanyak 68.572 kendaraan mendapatkan teguran. Sementara tahun 2020 sebanyak 20.395 kendaraan mendapatkan teguran," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigjen. Pol. Ahmad Ramadhan, seperti dikutip dari keterangan resmi di situs Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Sebagai informasi, Operasi Lilin rutin digelar saban akhir tahun. Ini dilakukan dalam rangka pengamanan perayaan Natal serta tahun baru.
Pemerintah sendiri pada momen kali ini meniadakan cuti bersama yang selalu menciptakan libur panjang setiap penghujung tahun. Kebijakan tersebut diambil demi mengurangi mobilitas massif akibat adanya pandemi Covid-19 yang diketahui masuk Indonesia sejak Maret 2020.
Walau angka kecelakaan meningkat, angka kematian karena kecelakaan menurun 19 persen dari 88 orang pada Operasi Lilin 2020 menjadi 74 orang pada Operasi Lilin 2021.
Begitu pula dengan angka luka ringan yang tereduksi 10 persen, dari 1.091 orang menjadi 990 orang.
"Angka luka berat pada Operasi Lilin 2021 dan Operasi Lilin 2020 sama yakni 74 orang," ucap Ahmad.
Data lainnya yaitu tren gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat yang bertambah 18 persen, dari 545 kasus menjadi 603 kasus.
Di antara tren itu terdapat kasus kejahatan narkotika, penggelapan, kejahatan dunia maya dengan jumlah yang tidak sebanyak sebelumnya. Adapun angka kasus pencurian kendaraan bermotor kurang-lebih sama. [Xan/Ses]
>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<
Berita Utama

Mobil Keluarga Captain Seat Gak Sampai Rp 200 Juta! Review Honda Freed E PSD 2015
Video
Mercedes-Benz Rilis Dua Truk Euro 5, Bisa ‘Minum’ BBM B35 kalau Terpaksa
Mobil Baru
Mau Kredit All New Toyota Agya? Segini Cicilan Bulanannya
Panduan Pembeli