DUBLIN - Mobil listrik mungkin memang mobil masa depan dan ramah lingkungan tapi sayangnya tidak sayang pada uang.
Sebuah penelitian yang dilakukan salah DoneDeal, satu media di Irlandia memperlihatkan bajwa depresiasi pada mobil listrik terbilang cukup besar. Bahkan dalam tiga tahun saja, depresiasi pada mobil listrik bisa mencapai 41 persen atau dua kali lipat dubandungkan depresiasi mobil bensin konvensional dan hampir sama dengan depresiasi kendaraan diesel.
Sementara untuk mobil hybrid, penurunannya terbilang lebih kecil karena hanya mengalami depresiasi sebesar 26 persen dalam 3 tahun pertama.
Ada beragam alasan mengapa mobil listrik mengalami depresiasi lebih cepat dibanding mobil konvensional. Salah satunya adalah karena perkembangan teknologi yang terbilang sangat cepat. Akibatnya, mobil listrik yang lama akan terlihat tidak menarik dibandingkan mobil listrik baru.
Selain itu, adanya pandangan perfoma baterai yang sudah berkurang setidaknya 30 persen dari sebelumnya. Berbeda dengan kendaraan konvensional yang dinilai memiliki perfoma hampir sama meski sudah digunakan orang lain. Pelanggan mobil bekas berteknologi konvensional biasanya hanya cukup melakuka perawatan kecil untuk meningkatkan perfoma kendaraannya seperti semula.
“Mobil listrik tiga tahun lalu memiliki kapasitas daya yang lebih kecil dibandingkan sekarang. Mobil-mobil tersebut tentu akan kalah pamor harus bersaing dengan kendaraan listrik berteknologi baru sehingga wajar bila orang enggan membeli membeli mobil listrik bekas,” ungkap ," John Hayes, salah satu peneliti dari University College Cork. [Adi/Ari]
Berita Utama

Mobil Keluarga Captain Seat Gak Sampai Rp 200 Juta! Review Honda Freed E PSD 2015
Video
Baru 3 Bulan Meluncur, Wuling Alvez Sudah Laku Segini
Berita Otomotif
‘Kode’ Peluncuran Toyota Yaris Cross antara Juni atau Juli 2023
Berita Otomotif