Beranda Berita Panduan Pembeli Bahayanya Memilih Ban Vulkanisir Berkualitas Jelek Bahayanya Memilih Ban Vulkanisir Berkualitas Jelek Panduan Pembeli Insan Akbar | 25 February 2020 15:25 JAKARTA – Pakar mengatakan ban vulkanisir sejatinya tak haram untuk dipakai, asal pemilik kendaraan bisa memilih produk dengan kualitas pengerjaan baik. Jika tidak paham, bahaya mengancam.Ban vulkanisir, atau ban bekas yang dilapis ulang agar bisa dipakai kembali, memang masih banyak menjadi pilihan. Pasalnya, perbedaan harganya dengan yang masih baru cukup signifikan sehingga lebih ‘bersahabat’ dengan dompet.Bambang Hermanu Hadi selaku Training Manager PT. Sumi Rubber Indonesia (Dunlop Indonesia), ketika diwawancarai usai tes produk SP Sport LM 705 beberapa waktu lalu, menjelaskan ban vulkanisir sebenarnya boleh saja digunakan di kendaraan penumpang. Tapi, tidak untuk kendaraan niaga. Artikel terkait Ban Bekas Jangan Diperjualbelikan Karena Alasan Berikut Ini Panduan Pembeli 16 July 2018 “Kementerian Perhubungan sudah mengeluarkan peraturan bahwa kendaraan niaga tak boleh pakai ban vulkanisir sejak 2015,” ucap dia di Meikarta, Cikarang, Bekasi.Ban mobil sendiri, menurut dia, bisa divulkanisir sampai maksimal dua kali. Ini bisa dilihat dengan kode ‘R1’ untuk vulkanisir pertama dan ‘R2’ pada ban.Perbedaan antara ban baru dan vulkanisir bisa terlihat. Ini karena jenis karet untuk lapisannya berbeda.“Sambungannya kelihatan, karena yang punya ban asli dengan versi vulkanisirnya adalah dua perusahaan berbeda,” tandasnya.Performanya ban vulkanisir jelas lebih rendah daripada ban baru. Menurut Bambang, kemampuan ban vulkanisir yang dikerjakan dengan baik adalah 80 persen dari ban aslinya.“Masa pakainya kira-kira 50 – 60 ribu,” tandasnya.Berkualitas atau BerbahayaBambang lalu mengingatkan agar membeli ban vulkanisir yang bagus, jika memang pemilik kendaraan benar-benar menginginkannya. Cara pertama mengetahui tingkat kualitas ban vulkanisir adalah dengan melihat merek.“Biasanya perusahaan-perusahaan angkutan darat sudah tahu, mana merek ban vulkanisir bagus,” tukas Bambang sambil tersenyum.Jika kita buta dengan merek ban vulkanisir, ada cara lain. Ban vulkanisir jelek memiliki kembang yang terlihat kasar. Sambungannya pun sering kali tak rata.“Terus, kompon karetnya tak mengkilap. Warna karetnya itu kusam,” lanjut Bambang.Ini penting karena ban vulkanisir berkualitas buruk membawa bahaya karena relatif mudah ‘ngelotok’.“Banyak ban vulkanisir di Indonesia merupakan industri rumahan. ‘Masaknya’ saja pakai gas 3 kg,” ujarnya mewanti-wanti. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait ban bekas bahaya ban vulkanisir ban vulkanisir harga ban vulkanisir tips memilih ban vulkanisir Cetak Berita Utama Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ... Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ... Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ... Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ... Komentar
Bahayanya Memilih Ban Vulkanisir Berkualitas Jelek Panduan Pembeli Insan Akbar | 25 February 2020 15:25 JAKARTA – Pakar mengatakan ban vulkanisir sejatinya tak haram untuk dipakai, asal pemilik kendaraan bisa memilih produk dengan kualitas pengerjaan baik. Jika tidak paham, bahaya mengancam.Ban vulkanisir, atau ban bekas yang dilapis ulang agar bisa dipakai kembali, memang masih banyak menjadi pilihan. Pasalnya, perbedaan harganya dengan yang masih baru cukup signifikan sehingga lebih ‘bersahabat’ dengan dompet.Bambang Hermanu Hadi selaku Training Manager PT. Sumi Rubber Indonesia (Dunlop Indonesia), ketika diwawancarai usai tes produk SP Sport LM 705 beberapa waktu lalu, menjelaskan ban vulkanisir sebenarnya boleh saja digunakan di kendaraan penumpang. Tapi, tidak untuk kendaraan niaga. Artikel terkait Ban Bekas Jangan Diperjualbelikan Karena Alasan Berikut Ini Panduan Pembeli 16 July 2018 “Kementerian Perhubungan sudah mengeluarkan peraturan bahwa kendaraan niaga tak boleh pakai ban vulkanisir sejak 2015,” ucap dia di Meikarta, Cikarang, Bekasi.Ban mobil sendiri, menurut dia, bisa divulkanisir sampai maksimal dua kali. Ini bisa dilihat dengan kode ‘R1’ untuk vulkanisir pertama dan ‘R2’ pada ban.Perbedaan antara ban baru dan vulkanisir bisa terlihat. Ini karena jenis karet untuk lapisannya berbeda.“Sambungannya kelihatan, karena yang punya ban asli dengan versi vulkanisirnya adalah dua perusahaan berbeda,” tandasnya.Performanya ban vulkanisir jelas lebih rendah daripada ban baru. Menurut Bambang, kemampuan ban vulkanisir yang dikerjakan dengan baik adalah 80 persen dari ban aslinya.“Masa pakainya kira-kira 50 – 60 ribu,” tandasnya.Berkualitas atau BerbahayaBambang lalu mengingatkan agar membeli ban vulkanisir yang bagus, jika memang pemilik kendaraan benar-benar menginginkannya. Cara pertama mengetahui tingkat kualitas ban vulkanisir adalah dengan melihat merek.“Biasanya perusahaan-perusahaan angkutan darat sudah tahu, mana merek ban vulkanisir bagus,” tukas Bambang sambil tersenyum.Jika kita buta dengan merek ban vulkanisir, ada cara lain. Ban vulkanisir jelek memiliki kembang yang terlihat kasar. Sambungannya pun sering kali tak rata.“Terus, kompon karetnya tak mengkilap. Warna karetnya itu kusam,” lanjut Bambang.Ini penting karena ban vulkanisir berkualitas buruk membawa bahaya karena relatif mudah ‘ngelotok’.“Banyak ban vulkanisir di Indonesia merupakan industri rumahan. ‘Masaknya’ saja pakai gas 3 kg,” ujarnya mewanti-wanti. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait ban bekas bahaya ban vulkanisir ban vulkanisir harga ban vulkanisir tips memilih ban vulkanisir
Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ...
Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ...
Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ...
Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ...