Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Alasan Daihatsu Indonesia Belum Jual Mobil Hybrid: Pembeli Mobil Pertama Belum Butuh

Mobil Listrik

Alasan Daihatsu Indonesia Belum Jual Mobil Hybrid: Pembeli Mobil Pertama Belum Butuh

JAKARTA – Tren kendaraan elektrifikasi makin menjadi-jadi di Indonesia. Tapi, Daihatsu mengungkap alasan mengapa pihaknya hingga kini belum juga menjual mobil hybrid di Indonesia.

Marketing and Corporate Planning Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani mengakui bahwa pasar mobil elektrifikasi di Indonesia yang terdiri dari mobil hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) terus membesar.

Apalagi kalau bicara mengenai mobil hybrid.

“Pasar xEV (kendaraan elektrifikasi—Red) sampai Februari meningkat. Kemarin dalam setahun kontribusinya 6,5 persen. Sekarang, xEV 9 persen dari Januari-Februari. Tapi, BEV-nya hanya 2 persen. Berarti, mobil hybrid sangat menjadi mobil yang dikagumi secara segmen,” ucap dia dalam Buka Puasa Bersama Daihatsu pada Kamis (14/03/2024) di Jakarta.

Daihatsu Rocky hybrid

Daihatsu sendiri belum bergabung ke pasar kendaraan elektrifikasi, termasuk pasar mobil hybrid yang menjadi pendorong utamanya. Padahal, kompatriot-kompatriot Daihatsu dari Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki sudah menjual teknologi tersebut, dengan fokus utama mobil hybrid atau minimal mild hybrid.

Daihatsu sendiri, lanjut Agung, lebih condong ke teknologi mobil hybrid ketimbang mild hybrid. Tapi, mereka merasa belum perlu untuk menjualnya.

Agung menjelaskan hal ini karena 70 persen konsumen Daihatsu di Indonesia merupakan pembeli mobil pertama.

Daihatsu Rocky hybrid

Menilik riset internal yang dilakukan terhadap konsumen dan calon konsumen, Daihatsu menyimpulkan para pembeli mobil pertama di negeri ini untuk sekarang belum membutuhkan kendaraan elektrifikasi, termasuk mobil hybrid.

Ada beberapa hal yang menjadi dasar keraguan pembeli mobil pertama untuk membeli mobil hybrid, berdasarkan survei Daihatsu. Alasan pertama ialah keraguan terhadap harga jual kembali (resale value) dari mobil dengan baterai listrik seperti mobil hybrid.

“(Alasan) kedua. mereka masih melihat durabilitas. Kalau pembeli pertama, kan, berbeda sama kita. Lalu, yang ketiga itu adalah masalah ketidakpahaman mengenai konsumsi listriknya kalau pakai itu (seperti) konsumsi listrik di rumah dia kalau mengecas, kalau pakai mobil hybrid seperti apa. Jadi, itulah situasinya di first car buyer,” papar Agung. [Xan]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang