Survei: Masyarakat Indonesia Sudah Pertimbangkan Beli Motor atau Mobil Listrik

JAKARTA - Menurut survei, ada penduduk Indonesia yang sudah mempertimbangkan beli kendaraan listrik. Bahkan, kalau mengacu pada hasil survei, jumlahnya tak bisa dikatakan sedikit.

Survei konsumen berbasis digital yang diadakan Populix terhadap lebih dari 1.000 responden pada awal 2022 memperlihatkan kepemilikan mobil maupun motor listrik di Tanah Air sekarang memang masih sedikit.

Cuma 13 persen responden yang memiliki motor listrik. Mayoritas mereknya ialah United Motor (34 persen), Viar (30 persen), serta Gesits (20 persen).

Pemilik mobil listrik bahkan hanya 2 persen dari responden. Kebanyakan mereknya adalah Tesla (21 persen), Hyundai (18 persen), BMW (17 persen).

Namun, sebagian responden sudah mempertimbangkan untuk membeli motor atau mobil listrik.

“Lebih dari setengah responden tengah mempertimbangkan untuk membeli kendaraan listrik. Bahkan, sepertiga responden sudah berencana membeli kendaraan listrik dalam lima tahun ke depan,” ucap Chief Executive Officer Populix Timothy Astandu dalam keterangan resmi pada Rabu (2/3/2022).

Artikel terkait

Merek Motor Listrik yang Dapat Subsidi Bisa Bertambah, Merek Mobil Listrik Tidak

Berita Otomotif

15 March 2023

Kendaraan Listrik Baru Asli Indonesia Ini Cocok untuk Jualan Tahu Bulat

Berita Otomotif

10 June 2020

Banyak Diisi Merek Baru, Penjualan Motor Listrik di Indonesia Sedikit Banget

Berita Otomotif

16 September 2022

Survei Populix sendiri dilakukan terhadap 1.002 responden berusia 18-55 tahun pada 3-9 Januari 2022. Sebanyak 523 orang di antaranya laki-laki, sementara 479 orang lainnya perempuan.

Indonesia memang telah memasuki era kendaraan listrik. Sejak tiga tahun lalu, Presiden Joko Widodo menginisiasi program percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) lewat Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019.

Berbagai macam insentif fiskal maupun non-fiskal pun diterbitkan untuk konsumen maupun pabrikan. Termasuk tarif spesial Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang berlaku mulai 16 Oktober 2021.

Pada 2030, pemerintah menargetkan 600 ribu mobil listrik diproduksi di negeri ini. Sementara, target produksi lokal motor listrik 2,45 juta unit.

Merek Motor atau Mobil Listrik yang Menjadi Pertimbangan

Hasil survei Populix menunjukkan kalau tiga merek motor listrik yang paling dipertimbangkan untuk dibeli saat ini adalah United Motor (25 persen), Viar (24 persen), Gesits (19 persen).

Sisanya ialah Selis (12 persen), ECGO (9 persen), Niu (7 persen), BF Goodrich (6 persen).

Adapun tiga merek mobil listrik yang paling dipertimbangkan untuk diboyong sekarang ialah Tesla (43 persen), Hyundai (27 persen) Toyota (24 persen).

Di bawah nama-nama tersebut, bercokol BMW (22 persen), Nissan (13 persen), Lexus (10 persen), Porsche (9 persen).

“Meskipun saat ini hanya ada sebagian kecil masyarakat Indonesia yang memiliki kendaraan listrik, survei kami menunjukkan tren ini akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan,” tegas Timothy. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<