Prediksi Tren SUV Murah di Indonesia, Makin Kecil dan Canggih

JAKARTA – Pabrikan otomotif memprediksi penjualan SUV murah di Indonesia akan terus membesar dari tahun ke tahun, dipicu tren mobil lima penumpang berteknologi relatif canggih.

Chief Operating Officer PT. Maxindo Renault Indonesia Davy J. Tuilan mengatakan segmen SUV murah Rp200 jutaan—disebut juga segmen SUV B atau SUV kompak—adalah salah satu yang menarik di pasar otomotif Indonesia. Volume penjualannya terus menunjukkan peningkatan.

Ia mencontohkan 10 tahun lalu penjualan model-model di segmen tersebut masih sekitar 7.000 unit per bulan. Pada 2019, sebelum pandemi Covid-19 melanda, volume penjualan sudah membesar lebih dari dua kali lipatnya.

“Puncaknya pada 2019 yang sudah mencapai kira-kira 16 ribu unit per bulan penjualannya di Indonesia. Memang, pada 2020 agak turun karena pandemi. Tapi pada tahun ini sudah mulai bounce back (membaik) dari 10 ribuan unit per bulan pada 2020 ke 12-13 ribu unit per bulan,” ucap Davy dalam konferensi pers virtual peluncuran Renault Kiger pada akhir pekan lalu.

Artikel terkait

Honda Tak Tutup Peluang Hadirkan Pesaing Raize & Rocky di Indonesia

Berita Otomotif

27 September 2021

Saingi Raize-Rocky, Renault Kiger Pasang Harga Khusus

Mobil Baru

29 August 2021

Pekan Depan Raize-Rocky Punya Pesaing Baru di Indonesia, Namanya VW T-Cross

Berita Otomotif

17 February 2022

Ia memprediksi bahwa penjualan SUV murah di dalam negeri akan terus bertambah menjadi 20-25 ribu unit per bulan. Ini kemungkinan terjadi pada 2025.

"Tergantung dari kapan pandemi ini akan selesai," tukasnya.

Dipicu Model SUV Lima Penumpang

Adapun salah satu pemicu membesarnya pasar SUV murah adalah kemunculan tren model-model SUV kecil lima penumpang, beda dari sebelumnya yang tujuh penumpang. Ini, menurut Davy, yang membuat agen pemegang merek Renault di Indonesia tersebut tak mau ketinggalan meluncurkan Kiger, SUV lima penumpang yang diimpor utuh dari India.

“Kalau diperhatikan, dalam gaya hidup atau gaya otomotif generasi di negara kita, dari generasi ke generasi, sekarang sudah mulai ada pergeseran dari (mobil) tujuh penumpang ke lima penumpang. Ini menjadi salah satu pendukung kenapa segmen SUV B tumbuh sangat signifikan,” papar dia.

Beberapa tahun belakangan, model-model lima penumpang di segmen SUV murah memang makin banyak. Model-model itu ialah Kia Sonet 5-seater, Nissan Magnite, Toyota Raize, Daihatsu Rocky.

Sedangkan model tujuh penumpang di segmen yang sama dalam dua tahun ini hanya diisi oleh dua pendatang baru yaitu Suzuki XL7 maupun Kia Sonet 7-seater.

Kedua model tersebut bergabung bersama jajaran SUV murah tujuh penumpang yang lebih dahulu eksis, seperti Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda BR-V, DFSK Glory 560, Mitsubishi Xpander Cross.

Teknologi dan Fitur Lebih Canggih

Fitur-fitur SUV murah lima penumpang juga lebih mentereng dari ‘para senior’ yang berkapasitas tujuh penumpang. Head Unit dengan Wireless Android Auto atau Apple CarPlay, misalnya, sudah jadi hal biasa.

Variasi pilihan mode berkendara, meter cluster 100 persen digital, Traction Control, Vehicle Stability Control, Hill Start Assist, 4-6 airbag, Keyless Entry, sampai bantuan pengemudian aktif canggih semisal Adaptive Cruise Control sudah tersebar di berbagai modelnya.

“Saya rasa semua merek ingin masuk ke sini, karena segmen ini sekarang segmen seksi. Dari sisi volume besar, teknologinya menarik dan bisa bersaing dan berkompetisi dari sisi fitur-fitur yang ada. Dari sisi pembiayaan, kredit, juga menarik karena segmen ini tidak menyasar DP (uang muka) yang murah,” tutup Davy. [Xan/Ses]