Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Meroket, Kini Sudah Melebihi Sedan

JAKARTA – Transaksi jual-beli mobil listrik di Indonesia melonjak drastis pada 2022. Komposisinya di pasar bahkan sudah melampaui sedan.

Vice President Director PT. Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menerangkan penjualan mobil nasional secara wholesales (distribusi pabrikan ke diler/untuk stok) sepanjang Januari-November 2022 mencapai 942 ribu unit. Dari raihan tersebut, penjualan mobil listrik terpantau meningkat pesat.

“Mobil-mobil berteknologi elektrifikasi pasarnya tumbuh cukup signifikan. Pada 2021, komposisinya (terhadap penjualan) masih 0,4 persen dari pasar. Pada 2022, sejauh ini, komposisinya menjadi lebih dari 1,6 persen. Jadi, sudah empat kali lipat (kenaikannya),” papar dia dalam Toyota End Year Gathering 2022 pada Kamis (8/12/2022) di Senayan, Jakarta.

Artikel terkait

Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Sudah Jauh Melebihi Tahun Lalu!

Berita Otomotif

15 September 2022

Tahun Depan Produsen Mobil Listrik Asal Vietnam akan Tantang Tesla di Amerika

Berita Otomotif

03 May 2021

Moeldoko Resmikan Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia

Berita Otomotif

25 April 2021

Menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil di Indonesia secara wholesales selama 11 bulan 2022 menyentuh 942.499 unit. Pertumbuhannya jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) mencapai 19,2 persen.

Jika komposisi mobil listrik terhadap pasar tahun ini adalah 1,6 persen, artinya penjualannya kini sudah cukup jauh di atas model-model sedan bermesin konvensional. Data menunjukkan bahwa kontribusi segmen sedan di pasar hanya 0,8 persen, dengan volume 7.103 unit.

Sekadar mengingatkan, industri serta pasar mobil listrik di Indonesia mulai terakselerasi setelah Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019. Di dalamnya antara lain menginstruksikan pemberian insentif fiskal maupun nonfiskal bagi kendaraan listrik maupun pabrikannya.

Berbagai regulasi turunannya pun hadir. Misalnya saja insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil mild hybrid, hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik murni; Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) 0 persen maupun bebas aturan ganjil-genap untuk mobil listrik murni daerah DKI Jakarta; uang muka (down payment/DP) ringan sampai dengan 0 persen untuk kredit mobil listrik.

Bagi para pabrikan, contoh insentifnya adalah tax holiday, super tax deduction.

Beragam model mobil listrik kemudian meluncur. Di antaranya adalah model-model rakitan lokal semisal Hyundai Ioniq 5, Wuling Air EV, Toyota Kijang Innova Zenix.

Pada 2035, pemerintah menargetkan produksi lokal 1 juta unit mobil listrik. Adapun jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2030 direncanakan lebih dari 24 ribu unit. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<