Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Konsumen BMW yang Beli secara Kredit Sekarang Lebih Banyak, Pertanda Apa Ini?

Berita Otomotif

Konsumen BMW yang Beli secara Kredit Sekarang Lebih Banyak, Pertanda Apa Ini?

JAKARTA – konsumen-konsumen BMW di Indonesia sekarang makin banyak yang melakukan pembelian mobil secara kredit.

Director of Sales BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan menjelaskan bahwa komposisi pembelian secara leasing (kredit) untuk mobil-mobil mereka pada 2024 terpantau naik.

Fenomena ini juga terpantau antara lain dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) pada Februari 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

“Kalau boleh dibilang, mungkin selama ini komposisi antara pembelian kredit dan cash (tunai) biasanya 50-50. Sekarang menjadi 60-40. Sedikit mulai bergeser,” beber dia ketika diwawancarai usai peluncuran BMW i5 pada Selasa (26/3/2024) malam di Jakarta.

BMW i5

Menurut Ariefin, hal ini tidak lepas dari program-program kredit yang BMW Group Indonesia buat. Di antaranya ialah kredit dengan bunga (interest rate) rendah.

“Kami lakukan survei. Hasilnya, orang-orang meminta bunga kredit yang lebih rendah dan lain sebagainya. Mungkin, harapan kami, selama bunga kredit ini bisa kami jaga agar tetap tidak terlampau tinggi, tentu akan meningkatkan animo masyarakat untuk membeli mobil kami,” paparnya.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan retail alias distribusi diler ke konsumen dari merek BMW pada Januari-Februari 2024 naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), dari 410 unit ke 455 unit.

Lalu, penjualan retail untuk merek MINI selama dua bulan pertama 2024 pun meningkat 27,5 persen yoy, dari 80 unit ke 102 unit.

BMW X1

Lebih lanjut, Ariefin memperkirakan bahwa tren komposisi kredit yang lebih besar untuk pembelian mobil-mobil BMW plus MINI di Indonesia akan terus bertahan.

Apalagi, jika berkaca dari kondisi penjualan BMW di luar negeri, kontribusi pembelian secara kredit yang lebih besar juga kerap terjadi.

Bahkan, ada yang kontribusinya bisa mencapai 70-80 persen dari total penjualan BMW di negara tersebut.

“Kredit itu, kan, tidak berarti orang tidak punya duit. Mungkin mereka melihat secara cashflow (aliran uang masuk-keluar) lebih gampang kredit. Lalu juga masalah pajak dan lain sebagainya. Jadi, orang makin banyak beralih. Daripada mereka gelontorkan duit sekian miliar untuk beli mobil, lebih baik saya bagi dalam cicilan saja,” terang Ariefin. [Xan]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang