CALIFORNIA - Hyundai di Amerika Serikat mengumumkan melakukan recall besar-besaran karena masalah cukup serius pada mesin, beberapa model terdampak.
Pihak Hyundai menyatakan telah memberitahukan masalah ini kepada seluruh pelanggannya. Tercatat sekitar 130 ribu unit mesin yang telah diinstal di beragam model teridentifikasi mengalami masalah pada mesin.
Secara spesifik, masalah pada mesin tersebut datang dari connecting rod bearing atau bearing pada setang seher yang di Indonesia juga akrab disebut metal jalan. Bearing atau bantalan ini bermasalah karena cepat aus lebih cepat atau sebelum waktu yang seharusnya ditetapkan untuk diganti.
Kondisi ini jika tiba-tiba terjadi bisa menyebabkan engine failure atau mesin gagal bekerja, tentu akan tiba-tiba mati mendadak karena gerakan piston macet. Bila terjadi, hal ini tentu bisa mengakibatkan mesin rusak parah alias merambat ke part lainnya.
Pihak Hyundai juga menyatakan telah memiliki beberapa langkah untuk melakukan perbaikan. Mobil terdampak direcall akan mendapatkan engine control software yang telah diperbaharui untuk membantu mendeteksi getaran tertentu pada mesin dengan mengindikasikan kerusakan pada bearing.
Mereka tentunya akan melakukan perbaikan setelah mengetahui adanya masalah. Dan jika diperlukan, Hyundai akan melakukan penggantian mesin agar konsumen bisa benar-benar terhindar dari masalah.
Beberapa model yang terdampak. Dan berikut data yang dilansir Hyundai secara spesifik
- Hyundai Santa Fe 2012 dengan mesin empat silinder 2.4 liter Theta II
- Hyundai Sonata Hybrid 2011-2013 dengan mesin empat silinder 2.4 liter Theta II
- Hyundai Veloster 2015-2016 dengan mesin empat silinder Gamma 1,6 liter
- Hyundai Sonata Hybrid 2016 dengan mesin empat silinder 2.0 liter Nu
Hyundai Amerika Serikat lebih lanjut telah berkorespondensi lewat surat dengan para pelanggan yang terdampak. Dan secara recall ini sendiri akan mulai dilakukan pada akhir Januari 2021.
Yang menarik untuk disimak, ternyata baru-baru ini Hyundai dan Kia harus membayar denda putusan hokum perdata cukup besar, mencapai hampir Rp 3 triliun. Hal ini karena keduanya gagal melakukan recall 1.6 juta mobil produksinya pada 2015 - 2017 secara tepat waktu dan ternyata karena masalah seputar engine bearing.
Mudah-mudah, dengan jumlah yang lebih sedikit, masalah conneting rod bearing ini bisa diselesaikan. [Ari]
Berita Utama

MURAH BANGET TAPI LUAS, Mending Ini Dibanding LCGC! Review Suzuki Splash M/T 2015
Video
MG Siap Meramaikan Pasar Mobil Listrik Indonesia Tahun Ini!
Berita Otomotif
Aturan Subsidi Motor Listrik Keluar Februari 2023, Bareng Subsidi Mobil Listrik?
Berita Otomotif