JAKARTA – Mahalnya aki mobil rupanya dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk merekondisi aki.
Celakanya Aki rekondisi tersebut ditawarkan sebagai barang baru, namun umumnya harga jualnya terbilang lebih murah dan tidak ada garansi. Usia pemakaian aki rekondisi pun berada jauh di bawah versi baru yang dijual secara resmi. Lantas, bagaimana cara untuk mengetahui mana aki baru atau rekondisi?
Muksin, Technical Operasional Fast Pancoran mengatakan ada beberapa perbedaan yang bisa dilihat oleh pelanggan agar tidak tertipu oleh pedagang aki. Dengan demikian, resiko mengalami kerugian bisa lebih diminimalisir.
“Pertama lihat dari terminal aki. Terminal aki rekondisi biasanya sudah terdapat goresan-goresan. Selain itu umumnya cover dari aki sudah menggelembung, berbeda dengan aki baru yang biasanya masih rata dan rapi,” tambahnya.
Ia pun menyarankan pelanggan untuk memperhatikan warna dari aki itu sendiri. Aki baru akan memiliki warna yang lebih cerah, sementara warna dari aki rekondisi umumnya sudah mulai pudar dan kusam.
Ciri-ciri tersebut bisa ditemukan pada aki basah rekondisi maupun aki kering rekondisi. Hanya saja umumnya aki rekondisi lebih sering ditemukan pada aki basah karena lebih mudah pengerjaannya.
Muksin pun menjelaskan ada beberapa cara sederhana untuk terhindar dari membeli aki rekondisi. Salah satu cara paling mudah adalah dengan membelinya di toko aki yang sudah terpercaya dan memiliki latar belakang perusahaan baik.
“Karena umumnya aki rekondisi dijual di toko-toko aki pinggir jalan. Selain itu, pedagang aki rekondisi biasanya juga memberikan harga relatif lebih murah dari harga pasar umumnya sehingga pelanggan bisa lebih tertarik,” pungkasnya. [Adi/Ari]
Berita Utama

Peluncuran & Pengumuman Harga Wuling Air EV Dilakukan di GIIAS 2022
Berita Otomotif
Honda akan Kasih Kejutan di GIIAS 2022, Ada Mobil Listrik
Berita Otomotif