JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Bagian Barat telah mengoperasikan puluhan unit Pertashop di wilayah Jawa Barat.
Adapun 41 titik Pertashop yang telah beroperasi yakni 8 unit di wilayah Bandung Raya dan Priangan Timur, 11 unit di wilayah Purwasuka (Purwakarta, Subang dan Karawang) serta Kabupaten Bekasi, 10 unit di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan), dan 12 di wilayah Sukabumi dan Cianjur.
“Pertamina terus bergerak memperluas pembangunan Pertashop untuk mencukupi kebutuhan energi bagi masyarakat di pelosok desa. Terutama masyarakat yang tinggal jauh dari lokasi SPBU,” ujar Eko Kristiawan, Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III.
Ia menjelaskan bahwa pekan lalu (02/10), pihaknya baru saja meresmikan unit Pertashop terbaru di Jawa Barat. Tepatnya di jalan Raya Majalaya, Desa CIpeujeuh, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
“Pertashop hadir sebagai lembaga penyalur resmi berskala kecil untuk melayani kebutuhan konsumen akan produk berkualitas Pertamina. Di Pertashop, masyarakat akan mendapatkan BBM dengan harga, kualitas, dan takaran yang sama seperti di SPBU,” tuturnya kemudian.
Pertashop dikatakan bisa menyalurkan ribuan bahan bakar kendaraan setiap harinya. Pertashop terbaru di Desa Cipeujeuh memiliki kapasitas menyalurkan bahan bakar hingga 3.000 liter. Adapun gerai ini hanya menyalurkan bahan bakar beroktan tinggi yakni Pertamax RON 92.
“Pertamina juga turut memperhatikan protokol kesehatan di Pertashop. Operator menggunakan masker dan face shield, disediakan juga hand sanitizer, serta fasilitas transaksi non tunai melalui aplikasi MyPertamina,” katanya.
Pertashop hadir untuk semakin mendekatkan diri dengan konsumen. Semakin banyaknya gerai Pertashop, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi di pedesaan.
Sekedar informasi, untuk membuat gerai Pertashop setidaknya dibutuhkan modal sekitar Rp 400 juta di luar lahan itu sendiri. Lalu untuk pengadaan alat-alat pendukungnya sebesar Rp 300 juta dan biaya operasional Rp 100 juta. Keuntungan kotor yang diperoleh pemilik Pertashop sebesar Rp 500 ribu perhari atau Rp 180 juta pertahun. [Dew/Ari]
Berita Utama

Mobil Keluarga Captain Seat Gak Sampai Rp 200 Juta! Review Honda Freed E PSD 2015
Video
Harga dan Spesifikasi Mobil Listrik Renault Megane yang Baru Meluncur di Indonesia
Mobil Baru
8 Merek Motor Listrik Ini Dapat Subsidi Rp7 Juta, Buruan Beli!
Berita Otomotif