Toyota C-HR Hybrid Laris di Eropa, Bagaimana di Indonesia?

SAKARYA - Versi hybrid Toyota C-HR mendominasi penjualan di Eropa, akankah hal serupa serupa terjadi di Indonesia?.

Belakangan santer terdengar kabar bahwa PT Toyota Astra Motor (TAM) akan meluncurkan crossover SUV terbaru Toyota C-HR. Dan akan mengisi posisi antara Toyota Rush dengan Toyota Fortuner. 

"Paling cepat tahun ini hingga paling lambat awal 2018. C-HR akan berada di atas Rush (dari segi brand positioning hingga harga)," jelas Executive General Manager TAM, Fransiskus Soerjopranoto.

Melihat posisi ini besar kemungkinan Toyota C-HR akan diperkuat dengan mesin bensin berkapasitas 1.8-liter atau 2.0-liter. Kecil kemungkinan untuk menggunakan mesin berkapasitas 1.5-liter seperti yang ramai dibicarakan di dunia maya atau 1.2-liter turbo.   

Lalu bagaimana dengan penggunaan mesin hybrid? Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi soal keberadaan mesin ramah lingkungan ini. Namun jika menyimak statement Soerjo soal harga, rasanya kecil kemungkinannya versi hybrid akan dipasarkan di Indonesia. Apalagi mobil hybrid diperkirakan belum akan populer di Tanah Air dalam waktu dekat.

“Kita lihat saja nanti. C-HR (harganya) mirip-mirip dengan Toyota Fortuner,” ucap Soerjo.

Untuk diketahui, Toyota C-HR sendiri telah diluncurkan di Eropa pada awal tahun 2017. Diproduksi di pabrik Toyota di Sakarya, Turki, hingga hari ini telah terjual sebanyak 31.888 unit dari target sebanyak 100 ribu unit.

Toyota di Eropa menyebutkan bahwa 80 persen dari pemesanan Toyota C-HR adalah versi mesin hybrid berkapasitas 1.8-liter dengan transmisi CVT bertenaga 120 hp. Dan karena perbedaan kultur, sepertinya hal ini belum akan terjadi di Indonesia.

Karena beragam pertimbangan, mesin konvensional masih menjadi yang utama di Indonesia. Terlebih belum jelasnya regulasi dari pemerintah untuk penggunaan mesin hybrid seperti urusan pajak dan subsidi.

Lainnya, sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi seputar rencana produksi Toyota C-HR di Indonesia. Kemungkinan di awal keberadaannya nanti, TAM akan mengimpor stok mobil ini dari Thailand. 

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TTMIN) sendiri sejatinya siap untuk memproduksi model apapun termasuk Toyota C-HR. Terlebih pabrikan Toyota di Indonesia ini tengah melakukan persiapan menghasilkan kendaraan irit BBM sesuai perkembangan teknologi dunia dalam tiga tahun ke depan. 

“Kami sedang menyambut Euro 4 di mana standar fuel efficiency. Dan ini, kami produksi tidak hanya untuk pasar domestik, tapi juga ekspor. Pokoknya kendaraan hi-tech dalam arti eco friendly,” kata Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono.

Dijelaskan Warih, tidak menutup kemungkinan ada dua fokus utama dalam memenuhi memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat yaitu kendaraan hybrid dan listrik.

“Memang masih tidak terbayang bagaimana Toyota Indonesia bisa menciptakannya, tapi ke depan kami bisa serta mampu untuk menghasilkan mobil hi-tech (irit BBM dan ramah lingkungan). Mobil tersebut bisa menjadi kenyataan. Bisa juga pakai platform TNGA (Toyota New Global Architecture),” jelas Warih.

Warih menjelaskan nantinya, pabrik TMMIN diharapkan bisa memproduksi model Toyota apa pun termasuk C-HR. Ini membuat bisa mendongkrak daya saing Toyota Indonesia di dunia.

“Jadi pada 2020 nanti bisa produksi model apapun, kami berharap produk kami ini bisa memenuhi pasar domestik dan ekspor. Tetap diutamakan adalah domestik, dengan infrastruktur jalan yang baik, maka pasar akan naik. Kita sudah 1,2 juta dan ini kalau bisa dinaikkan lagi. Penjualan otomtif Indonesia besar di Asia. Setelah China, India, itu adalah kita (Indonesia),” tutup Warih. [Ari]

Temukan mobil idaman di Mobil123          
Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter