JAKARTA – Meski para pengemudi senior (berusia tua) memiliki kekurangan dalam hal pengelihatan, reaksi dan ketahanan tubuh bukan berarti mereka sering mengalami kecelakaan.
Data korlantas tahun 2013, kecelakaan pengemudi yang dialami oleh pengendara berusia di atas 51 tahun justru jauh lebih kecil jika dibanding pengemudi muda berusia 16 hingga 25 tahun. Tercatat, dari seluruh kecelakaan yang terjadi, kecelakaan yang melibatkan pengemudi senior berusia di atas 51 tahun hanya 11%, jauh lebih kecil dibanding kecelakaan pengemudi usia 16 hingga 25 tahun yaitu 27%.
“Kecelakaannya lebih sedikit karena pengemudi senior dapat mengendalikan emosinya jaug lebih baik ketimbang pengemudi muda. Pengendalian emosi inilah yang berdampak positif di jalan sehingga jumlah kecelakaan terbilang sedikit,” ungkap Heri Wahyudi, Chief Trainer Rifat Drive Labs.
“Selain pengendalian emosi, para pengendara senior juga lebih sadar akan ketahanan. Untuk itu, mereka biasanya istirahat bila sudah merasa lelah. Sementara para pengendara muda biasanya terus melanjutkan perjalanan hingga benar-benar lelah,” tambahnya.
Meski demikian, Ia tetap menyarankan untuk pengemudi senior tetap memperhatikan kekurangan dan kelebihan kondisinya. Pengelihatan, reaksi dan ketahanan tubuh benar-benar harus diperhatikan saat melakukan perjalanan khususnya saat melalui perjalanan jarak jauh.
“Tetap jauh lebih baik bila para pengemudi senior menjadi penumpang saja dan menikmati perjalanan ketimbang berkendara dan mengemudikan kendaraanya sendiri,” pungkasnya. [Adi/Syu/Idr]
Temukan mobil idaman di Mobil123
Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter
Berita Utama

Hyundai Stargazer Resmi Rilis di GIIAS 2022, Sudah Laku 2.000 Unit Lebih
Mobil Baru
Harga Suzuki S-Presso Mulai Rp155 Juta! Baleno Hatchback Facelift Berapa?
Mobil Baru