Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Berita Terbaru


Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025
Berita Utama

Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025

Mobil Listrik

TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang pabrikan menunjukkan hasil yang sangat baik.

Step WGN e:HEV diperkenalkan oleh Honda dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 pada 18-28 Juli di Serpong, Tangerang.

Honda pun memanfaatkan ajang yang diklaim sebagai pameran otomotif terbesar ketiga di dunia itu untuk melakukan survei terkait potensi menjual Step WGN hybrid. Hasilnya, menurut eksekutif Honda, sangat positif dan bahkan di luar perkiraan.

Sekadar informasi, Step WGN merupakan MPV medium high Honda yang hadir di Jepang sejak 1996. Step WGN e:HEV yang mengusung mesin hybrid dipersenjatai dapur pacu lebih efisien maupun teknologi lebih canggih semisal Honda Sensing serta Honda Connect.

<related>

Honda Step WGN e:HEV di GIIAS 2024

“Dari responden yang jumlahnya hampir 1.000 orang, 98-99 persen menyatakan niat membelinya,” ucap Sales, Marketing, and Aftersales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy dalam sesi wawancara di sela-sela GIIAS 2024.

Survei Honda terkait Step WGN, paparnya, berisi pertanyaan tentang nama, umur, minat membeli, harga yang diharapkan, aspek yang membuat tertarik dari mobil itu, dan penggunaan kendaraan. Honda pun memajang informasi terkait spesifikasi di dekat unit yang dipamerkan dalam GIIAS.

“Pertanyaan-pertanyaan itu cukup untuk kami mempertimbangkan apakah perlu diintroduksi di sini atau tidak,” lontar Billy.

Belasan responden, lanjut dia, malahan ada yang sudah memberikan kontak kepada tenaga penjualan Honda agar bisa dihubungi serta dikirimkan unit lebih cepat, kalau Step WGN jadi dipasarkan di sini. Hal tersebut membuat Honda menjadi sangat serius sekali mempertimbangkan peluncuran Step WGN e:HEV di Tanah Air.

Honda Step WGN e:HEV di GIIAS 2024

“Survei kami memang menunjukkan konsumen ingin MPV (multi purpose vehicle) yang besar dimensinya. Makanya, kami coba memajang mobil ini (di GIIAS 2024) untuk melihat animo masyarakat bagaimana. Ternyata, positif sekali. Sangat positif,” tukas Billy.

Ia belum bisa memastikan waktu peluncuran Step WGN hybrid di Indonesia. Meski begitu, ia menyebut kemungkinan untuk ‘melepasnya’ tahun depan.

“Dengan animo sebesar ini, kami sangat mengharapkan untuk bisa meluncurkan tahun depan. Sangat kami mempertimbangkan diluncurkan pada 2025. Kami sangat mempertimbangkan untuk bisa diluncurkan secepat mungkin,” tegas Billy.

Communications Strategy Subdivision Head HPM Yulian Karfili menambahkan Step WGN, kalau jadi dijual di Tanah Air, akan diimpor utuh (completely built up/CBU). Saat ini, model tersebut hanya diproduksi di Jepang. [Xan]

Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap
Berita Utama

Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap

Mobil Listrik

TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada akhir 2024 atau awal 2025.

Toyota, dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang berlangsung untuk publik dari 18-28 Juli di Serpong, Tangerang, meluncurkan Prius hybrid seharga Rp698 juta on the road Jakarta.

Versi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dari model tersebut juga sedang bersiap mengaspal di Tanah Air.

“Mudah-mudahan Prius PHEV bisa segera menyusul. Saya juga sedang koordinasi dengan teman-teman di TAM (PT Toyota Astra Motor) agar mobil ini bisa kami luncurkan secepatnya,” ucap Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy di sela-sela GIIAS 2024.

<related>

Toyota Prius PHEV 2024

Anton mendengar dari para diler Toyota kalau dari sekarang sudah ada orang-orang yang penasaran dan menunjukkan minat terhadap Prius PHEV. Namun, Toyota masih perlu mempersiapkan beragam hal sebelum meluncurkannya, terutama yang terkait dengan layanan purnajual.

“Sebelumnya, kan, kami hanya jual Prius PHEV secara terbatas untuk fleet dan kali ini mau dijual bebas. Jadi, persiapannya lebih banyak. Pertama dari sisi purnajual. Kalau di Toyota, kan, semua produk yang kami jual, kami harus siap di sisi purnajual. Jadi, persiapan bengkelnya, peralatannya harus disiapkan dan dipastikan,” papar dia.

Persiapan lainnya menyangkut kesesuaian dengan regulasi. Toyota baru saja mengimpor utuh unitnya dan saat ini harus menyelesaikan dulu perihal homologasinya.

“Jadi, dua hal ini yang mungkin butuh waktu. Saya penginnya secepat mungkin. Tapi, realistisnya mungkin di akhir tahun ini atau di awal tahun depan,” beber Anton.

Toyota Prius hybrid di GIIAS 2024

Anton cukup antusias dengan Prius generasi kelima. Modelnya ia nilai memiliki desain yang sangat menggoda dan model-model berteknologi elektrifikasinya ia percaya dapat menarik bagi konsumen yang tak hanya memperhatikan sisi ramah lingkungan, tapi juga kesenangan berkendara.

“Masih banyak konsumen mobil hybrid yang tidak hanya melihat fungsi atau keiritan, tapi juga kesenangan berkendara. Saya mungkin termasuk orang langka yang masih suka mobil rendah seperti sedan. Prius bisa memberi hal ini dan styling-nya bagus sekali. Kami juga bisa memasukkan PHEV satu paket dengan hybrid,” terangnya.

Harga Prius PHEV ia harapkan punya selisih Rp100 jutaan dari Prius hybrid. Harga Rp800 jutaan dia rasa masih cukup menarik bagi model satu ini.

“Soal harga, saya pribadi berharap mudah-mudahan bisa Rp100 jutaan di atas Prius hybrid, menjadi Rp800 jutaan. Tapi jangan Rp800 jutaan yang ‘gede’. Dengan paket produk seperti ini, saya rasa hargan itu akan cukup menarik. Mereka yang jalan ke kantor hanya 50-60 km bisa bepergian hanya menggunakan tenaga listrik,” tutup Anton. [Xan]

Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid
Berita Utama

Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid

Mobil Listrik

TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV). Meski begitu, perlu ada sokongan insentif yang memadai bagi seluruh teknologi tersebut.

Demikian benang merah yang disampaikan oleh asosiasi maupun para pelaku usaha dalam diskusi bertajuk ‘Membedah Peluang dan Tantangan Elektrifikasi Kendaraan di Indonesia Menjelang 2030’ yang diadakan oleh Indonesia Center of Mobility Studies (ICMS) di Serpong, Tangerang.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, dalam pidatonya, menyampaikan kalau pilihan model maupun harga mobil listrik murni sekarang makin beragam. Meski begitu, teknologi ini masih belum didukung infrastruktur yang merata.

“BEV makin laris, tapi kalau ke luar kota bagaimana? Infrastrukturnya belum di semua daerah ada,” ucap dia.

<related>

Hyundai Kona Electric di GIIAS 2024

Marketing Planning Division Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Resha Kusuma Atmaja, dalam paparannya, menunjukkan kalau pasar kendaraan elektrifikasi dari berbagai teknologi yang mereka istilahkan sebagai ‘xEV’ meningkat pesat sejak 2019.

Sekadar informasi, pada tahun ini terbit insentif dari pemerintah untuk kendaraan elektrifikasi lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 yang kemudian direvisi menjadi Perpres Nomor 79 Tahun 2023.

Penjualan retail kendaraan elektrifikasi yang terdiri dari mobil hybrid, plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), dan mobil listrik murni sejak 2019-2023 terus meningkat dari 690 unit, 1.292 unit, 2.829 unit, 16.439 unit, 65.400 unit.

Pada Januari-Juni 2024, transaksi jual-beli mobil hybrid, PHEV, plus mobil listrik murni secara akumulatif mencapai 41.772 unit. Toyota mengklaim menjadi pemimpin pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia dengan penjualan 19.158 unit dan pangsa pasar 45,8 persen.

“Untuk kontribusi xEV (terhadap pasar mobil nasional—Red) itu dari tahun ke tahun cukup eksponensial kenaikannya. Pada 2019 saja hanya 0,1 persen. Sekarang sudah menjadi 9,6-9,7 persen,” tukas Resha.

Toyota Yaris Cross hybrid

Kendati begitu, Resha tak membantah anggapan bahwa insentif untuk mobil hybrid masih tak seroyal insentif untuk mobil listrik murni. Padahal, sumbangan volume terbesar datang dari model-model mobil hybrid.

“Kalau di Toyota, sekitar 90 persenan itu di model-model mobil hybrid,” tukasnya.

Resha pun berharap pemerintah bisa meniru insentif yang diberikan oleh pemerintah Thailand. Mereka memberikan insentif yang cukup besar tak hanya untuk mobil listrik murni, tapi juga mobil hybrid.

“Kita semua punya tujuan yang sama yaitu mereduksi karbon dioksida. Kita bisa lakukan juga seperti di Thailand yang memang insentifnya tak hanya untuk BEV tapi untuk mobil hybrid pun ada,” tandasnya.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah menargetkan populasi 2 juta mobil listrik pada 2030. Jika memperhitungkan penjualan mobil hybrid sampai mobil listrik murni dari 2019-2023, artinya dari 2025 sampai 2030 penjualan kendaraan elektrifikasi secara rata-rata mesti mencapai 300 ribuan unit per tahun. [Xan]

Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia!
Berita Utama

Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia!

Berita Otomotif

JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.

INRIX baru-baru ini merilis ‘Global Traffic Scorecard 2023’. Salah satu studi yang terdapat dalam laporan itu adalah kota-kota termacet di dunia.

“Scorecard (pemeringkatan—Red) kami menggunakan pola perjalanan yang paling mutakhir pascaCovid-19 untuk dapat menganalisis secara benar dan membandingkan bagaimana perbedaan aktivitas bepergian di lebih dari 900 kota di seluruh dunia,” tulis INRIX mengenai ‘Global Traffic Scorecard 2023’, seperti dikutip dari situs resmi mereka.

<related>

Jakarta ranking 10 kota termacet di dunia

Sayangnya, Jakarta yang kini masih menjadi Ibu Kota Indonesia ditahbiskan menjadi salah satu kota termacet di dunia. Jakarta ada di peringkat ke-10.

Menurut ‘Global Traffic Scorecard 2023’ dari INRIX, penduduk Jakarta mengalami hour lost (kehilangan waktu) sebanyak 65 jam gara-gara macet di jalan. Pada pagi dan sore hari, saat warga berangkat dan pulang kerja, kecepatan tertinggi kendaraan yang tercatat di pusat kota hanyalah 21 mil per jam atau sekitar 33 km per jam.

Adapun kecepatan terendah kendaraan di lalu lintas perkotaan Jakarta yang terekam pada setelah jam pergi kantor dan sebelum jam pulang kantor ialah 29 mil per jam atau kisaran 46 km per jam. Lalu, kecepatan bepergian dalam jarak 1 mil (1,6 km) dari pusat kota cuma 13 mil per jam (20,9 km per jam).

10 Kota Termacet di Dunia

Jakarta ranking 10 kota termacet di dunia

Lantas, kota-kota mana saja yang masuk daftar 10 kota termacet di dunia versi ‘Global Traffic Scorecard 2023’ yang diterbitkan oleh INRIX? Berikut daftar lengkapnya:

  1. New York (waktu yang hilang karena macet 101 jam)
  2. Mexico City (waktu yang hilang karena macet 96 jam)
  3. London (waktu yang hilang karena macet 99 jam)
  4. Paris (waktu yang hilang karena macet 97 jam)
  5. Chicago (waktu yang hilang karena macet 96 jam)
  6. Istanbul (waktu yang hilang karena macet 91 jam)
  7. Los Angeles (waktu yang hilang karena macet 89 jam)
  8. Boston (waktu yang hilang karena macet 88 jam)
  9. Cape Town (waktu yang hilang karena macet 83 jam)
  10. Jakarta (waktu yang hilang karena macet 65 jam)

Duh, harus bagaimana ya agar kemacetan Jakarta bisa teratasi, Mobilovers? [Xan]

Awas Road Rage! Ini Tips dari Psikolog agar Pengemudi Mobil Bisa Lebih Sabar di Jalan
Berita Utama

Awas Road Rage! Ini Tips dari Psikolog agar Pengemudi Mobil Bisa Lebih Sabar di Jalan

Panduan Pembeli

JAKARTA – Banyak ‘cobaan’ di jalan raya Indonesia, mulai dari menghadapi macet hingga bermacam kelakukan dari pengguna jalan lain. Road rage alias kemarahan di jalan raya pun berpotensi terjadi.

Kemacetan di kota-kota besar Indonesia makin menjadi-jadi, terutama di Jakarta. Perjalanan dalam jarak yang sebenarnya relatif tak terlalu jauh pun bisa memakan waktu lebih lama, gara-gara kepadatan lalu lintas.

Satu situasi ini saja sudah sangat menguji kesabaran setiap pengguna jalan, termasuk para pengemudi mobil. Belum lagi ketika berhadapan dengan pengguna jalan lain yang semena-mena.

Mereka yang ‘tidak lulus ujian’ lalu sangat mungkin mengalami road rage. Bahkan, video-video terkait road rage beberapa kali bersliweran, bahkan sampai viral di media sosial.

<related>

road rage

Menurut Psikolog Klinis Kasandra Putranto, semestinya setiap pengemudi mobil dan pengendara motor sudah memiliki kestabilan metal dan mampu mengendalikan perilaku di jalan. Itulah fungsi batasan usia mengemudi dan psikotes ketika mengajukan Surat Izin Mengemudi (SIM).

“Tapi, kita juga mengetahui, saat itu (proses pengajuan SIM) ada ‘kemudahan-kemudahan’ dan lain sebagainya. Sekali lagi, saat kita membawa kendaraan, kita harus sadar kita sedang membawa alat atau wahana yang bisa membaya bahaya bagi kita dan juga buat orang lain,” ucap dia ketika menjadi pembicara dalam konferensi pers kerja sama Gojek dengan produk pewangi mobil Airpro, Rabu (26/6/2024) di Jakarta.

Ia menyebut bahwa karakter manusia itu sendiri dibentuk sejak dini, sejak kecil hingga dewasa. Jadi, perilaku setiap orang bisa berbeda-beda ketika menghadapi tekanan-tekanan dalam hidup, termasuk perilaku berkendara sewaktu menghadapi bermacam tekanan di jalan raya.

“Entah karena macet, lampu merah yang lama dan lampu hijau yang sebentar, atau disalip orang tiba-tiba. Perilaku berkendara memang sangat penting. Ketika mau mengemudi, harus punya perilaku stabil secara mental,” ujar Kasandra.

road rage

Menurut dia, kunci untuk bisa lebih sabar di jalan adalah kesadaran dari diri sendiri plus latihan terus-menerus. Setiap pengemudi juga harus terus menambah ‘bank’ emosi positif dalam diri dan membangun perilaku berkendara yang sehat secara mental.

Ia menekankan bahwa tidak ada cara yang instan untuk menumbuhkan kesabaran saat berkendara di jalan.

“Seperti otot di tubuh, tidak bisa dari lahir langsung angkat beban. Harus latihan. Hati juga punya otot, jadi harus latihan bagaimana kalau ada yang bikin kesal harus diredam,” tandas psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.

Setelah itu, lanjut Kasandra, pendukung selanjutnya ialah menciptakan sendiri kondisi-kondisi yang mendukung emosi positif ketika berkendara. Satu dari sekian banyak contohnya ialah menggunakan wewangian yang disukai atau yang menghadirkan memori baik. [Xan]