Teknologi General Motors Dipakai untuk Kendaraan Selam US Navy

WASHINGTON, D.C. – Hidrogen tidak sebatas menjadi bahan bakar mobil saja, kini pengembangannya mulai masuk ke dunia militer.

General Motors (produsen mobil Chevrolet, Cadillac, GMC, dan lain-lain), Office of Naval Research dan US Naval Research Laboratory bekerjasama untuk menanam sistem sel bahan bakar hidrogen di dunia otomotif agar menjadi bagian dari generasi berikutnya Navy Unmanned Undersea Vehicles (UUV - Kendaraan Bawah-laut Nirmanusia).

Sel bahan bakar hidrogen mengubah energi hidrogen menjadi listrik secara efektif. Hasilnya, kendaraan dapat melaju lebih jauh dan memiliki ketahanan lebih baik dibandingkan baterai. Dalam program ONR’s Innovative Naval Prototype program for Large Displacement UUV, energi akan menjadi tujuan Angkatan Laut untuk ketahanan kendaraan selama 60 hari.

Baru-baru ini, Naval Research Laboratory menyimpulkan bahwa prototype UUV telah dilengkapi dengan fuel cell dari GM pada mesinnya. Pengujian akan menjadi kunci dari pengembangan prototype di dalam laut dan akan dilakukan di kolam Naval Surface Warfare Center, Carderock.

“Percobaan di dalam air dengan prototype menunjukkan bahwa sel bahan bakar dapat mengubah arah autonomous underwater systems. Keandalan, energi tinggi dan biaya rendah -- semuanya dibawa ke sini melalui kerjasama dengan GM -- menjadi sangat penting karena Angkatan Laut AS ingin menjadikan UUV sebagai alutsista,” ungkap Frank Herr, ONR's department head for Ocean Battlespace Sensing.

Teknologi hidrogen fuel cell membantu untuk mengatasi 2 masalah utama dalam dunia otomotif yaitu penggunaan minyak bumi dan emisi karbondioksida. Kendaraan hidrogen fuel cell dapat dioperasikan dengan menggunakan hidrogen yang diambil melalui berbagai sumber seperti angin dan biomassa. Setelah dikonversi ke listrik, emisinya hanyalah uap air. Sementara pengisian hanya akan membutuhkan waktu beberapa menit. [Adi/Syu/Idr]

Temukan mobil idaman di Mobil123
Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter