Beranda Berita Berita Otomotif Ngeri, Gojek dan Grab Bahas Kemungkinan Merger Akibat Pandemi Ngeri, Gojek dan Grab Bahas Kemungkinan Merger Akibat Pandemi Berita Otomotif Insan Akbar | 16 September 2020 14:47 JAKARTA – Gojek dan Grab dilaporkan membahas kembali kemungkinan merger, sebagai upaya memperkuat bisnis di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).Keduanya, menurut sumber yang mengetahui permasalah kepada Financial Times beberapa waktu lalu, menyambung lagi pembicaraan merger dengan instruksi dari para pemegang saham. Salah satu di antaranya yang menyokong wacana tersebut adalah Masayoshi Son, Founder dan CEO Softbank.Pemicu diskusi merger antara dua start-up terbesar di Asia Tenggara tersebut adalah kebocoran finansial akibat berbagai batasan dari negara-negara di masa pandemi. Negara yang paling mempengaruhi adalah Indonesia, tempat Gojek dan Grab bertarung sangat serius.Jakarta, Ibu Kota sekaligus pusat perputaran uang di Indonesia, sendiri kembali menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat mulai 14 September 2020 kemarin hingga dua pekan ke depan. Gojek, Grab maupun Softbank menolak memberikan tanggapan mengenai kabar rencana merger.Enam bulan lalu, Gojek serta Grab sempat membahas topik yang sama. Namun, ketika itu, Softbank sebagai pemegang saham Grab, menentangnya.Son, menurut salah satu orang dekatnya, ketika itu percaya bahwa bisnis ride-sharing (ojek/taksi online) bakal menjadi industri monopoli satu pihak. Perusahaan dengan uang paling banyak akan menjadi penguasa.Tapi, Gojek yang sahamnya dipegang nama-nama besar seperti Tencent, Meituan-Dianping, Facebook, serta Paypal terbukti tangguh terutama di Indonesia. Negara ini merupakan pasar terbesar bagi kedua pihak dan tempat ‘perkelahian utama’ yang sama-sama ingin dikuasai.Kebalikan dari enam bulan lalu, Son sekarang menjadi pendukung utama merger. Son berpikir sinergi plus efisiensi biaya yang bisa didapat dengan merger akan membuat valuasi kedua pihak lebih cepat bangkit.Gojek juga dinilai memiliki dukungan politik karena pendirinya, Nadiem Makarim, adalah menteri. Karena itu, Gojek dianggap memiliki keunggulan lebih dalam negosiasi apa pun.Valuasi kedua korporasi di pasar sekunder memang sedang jatuh. Saham Grab, menurut broker di pasar sekunder, diperdagangkan dengan diskon 25 persen.Saham Gojek pun ditransaksikan dengan diskon signifikan. Kebanyakan di antaranya adalah dari pihak-pihak yang mau keluar.Regulator dianggap bisa menjadi penghalang wacana merger. Pasalnya, dengan penyatuan kedua perusahaan, ada kemungkinan pemutusan hubungan kerja.“Di masa ekonomi sedang sulit (akibat pandemi), rencana merger bisa tidak mendapatkan traksi dari regulator karena ada peluang efisiensi tenaga kerja,” nilai Kenny Liew, Analis Teknologi Fitch Solutions. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait covid-19 virus corona Gojek Masayoshi Son Gojek dan Grab merger Taksi online grab ojol Merger ojek online merger Gojek dan Grab pandemi softbank Cetak Insan Akbar Reporter Insan mulai menjadi jurnalis pada 2011 di sebuah harian umum nasional dan resmi bergabung ke Mobil123.com sejak Februari 2018. Ia menyelami dunia otomotif sejak 2012 dan paling tertarik dengan isu-isu industri. Berita Utama Daya Beli sedang Lemah, Menperin Berharap Harga Mobil juga Bisa Ikut Diturunkan Berita Otomotif Insan Akbar | 28 February 2025 KARAWANG – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap para pabrikan mobil juga membantu berbagai usaha pemerintah dalam mendongkrak ... Ditanya Kapan Jual Mobil Hybrid atau Mobil Listrik, Daihatsu: Tunggu Tahun Ini! Mobil Listrik Insan Akbar | 28 February 2025 KARAWANG – Daihatsu mengaku punya informasi terkait rencana elektrifikasi di pasar Indonesia pada 2025. Apakah mereka akhirnya akan meluncurkan ... Heboh Kasus Dugaan BBM Oplosan, Pertamina Klaim Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi Berita Otomotif Insan Akbar | 28 February 2025 JAKARTA – Kasus dugaan korupsi Pertamina dengan modus mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax ramai diperbincangkan beberapa hari ... Chery Mau Rilis Minimal 3 Mobil Baru pada 2025, di Antaranya PHEV Rakitan Lokal Mobil Listrik Insan Akbar | 28 February 2025 JAKARTA – Chery berencana merilis beberapa mobil baru di Indonesia pada 2025. Di antaranya ada yang berteknologi plug-in hybrid electric vehicle ... Komentar
Ngeri, Gojek dan Grab Bahas Kemungkinan Merger Akibat Pandemi Berita Otomotif Insan Akbar | 16 September 2020 14:47 JAKARTA – Gojek dan Grab dilaporkan membahas kembali kemungkinan merger, sebagai upaya memperkuat bisnis di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).Keduanya, menurut sumber yang mengetahui permasalah kepada Financial Times beberapa waktu lalu, menyambung lagi pembicaraan merger dengan instruksi dari para pemegang saham. Salah satu di antaranya yang menyokong wacana tersebut adalah Masayoshi Son, Founder dan CEO Softbank.Pemicu diskusi merger antara dua start-up terbesar di Asia Tenggara tersebut adalah kebocoran finansial akibat berbagai batasan dari negara-negara di masa pandemi. Negara yang paling mempengaruhi adalah Indonesia, tempat Gojek dan Grab bertarung sangat serius.Jakarta, Ibu Kota sekaligus pusat perputaran uang di Indonesia, sendiri kembali menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat mulai 14 September 2020 kemarin hingga dua pekan ke depan. Gojek, Grab maupun Softbank menolak memberikan tanggapan mengenai kabar rencana merger.Enam bulan lalu, Gojek serta Grab sempat membahas topik yang sama. Namun, ketika itu, Softbank sebagai pemegang saham Grab, menentangnya.Son, menurut salah satu orang dekatnya, ketika itu percaya bahwa bisnis ride-sharing (ojek/taksi online) bakal menjadi industri monopoli satu pihak. Perusahaan dengan uang paling banyak akan menjadi penguasa.Tapi, Gojek yang sahamnya dipegang nama-nama besar seperti Tencent, Meituan-Dianping, Facebook, serta Paypal terbukti tangguh terutama di Indonesia. Negara ini merupakan pasar terbesar bagi kedua pihak dan tempat ‘perkelahian utama’ yang sama-sama ingin dikuasai.Kebalikan dari enam bulan lalu, Son sekarang menjadi pendukung utama merger. Son berpikir sinergi plus efisiensi biaya yang bisa didapat dengan merger akan membuat valuasi kedua pihak lebih cepat bangkit.Gojek juga dinilai memiliki dukungan politik karena pendirinya, Nadiem Makarim, adalah menteri. Karena itu, Gojek dianggap memiliki keunggulan lebih dalam negosiasi apa pun.Valuasi kedua korporasi di pasar sekunder memang sedang jatuh. Saham Grab, menurut broker di pasar sekunder, diperdagangkan dengan diskon 25 persen.Saham Gojek pun ditransaksikan dengan diskon signifikan. Kebanyakan di antaranya adalah dari pihak-pihak yang mau keluar.Regulator dianggap bisa menjadi penghalang wacana merger. Pasalnya, dengan penyatuan kedua perusahaan, ada kemungkinan pemutusan hubungan kerja.“Di masa ekonomi sedang sulit (akibat pandemi), rencana merger bisa tidak mendapatkan traksi dari regulator karena ada peluang efisiensi tenaga kerja,” nilai Kenny Liew, Analis Teknologi Fitch Solutions. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait covid-19 virus corona Gojek Masayoshi Son Gojek dan Grab merger Taksi online grab ojol Merger ojek online merger Gojek dan Grab pandemi softbank
Daya Beli sedang Lemah, Menperin Berharap Harga Mobil juga Bisa Ikut Diturunkan Berita Otomotif Insan Akbar | 28 February 2025 KARAWANG – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap para pabrikan mobil juga membantu berbagai usaha pemerintah dalam mendongkrak ...
Ditanya Kapan Jual Mobil Hybrid atau Mobil Listrik, Daihatsu: Tunggu Tahun Ini! Mobil Listrik Insan Akbar | 28 February 2025 KARAWANG – Daihatsu mengaku punya informasi terkait rencana elektrifikasi di pasar Indonesia pada 2025. Apakah mereka akhirnya akan meluncurkan ...
Heboh Kasus Dugaan BBM Oplosan, Pertamina Klaim Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi Berita Otomotif Insan Akbar | 28 February 2025 JAKARTA – Kasus dugaan korupsi Pertamina dengan modus mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax ramai diperbincangkan beberapa hari ...
Chery Mau Rilis Minimal 3 Mobil Baru pada 2025, di Antaranya PHEV Rakitan Lokal Mobil Listrik Insan Akbar | 28 February 2025 JAKARTA – Chery berencana merilis beberapa mobil baru di Indonesia pada 2025. Di antaranya ada yang berteknologi plug-in hybrid electric vehicle ...