Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Mengenal Komponen Rem Tromol pada Sepeda Motor

Berita Otomotif

Mengenal Komponen Rem Tromol pada Sepeda Motor

Rem merupakan komponen yang sangat penting dalam pengendalian sebuah kendaraan seperti sepeda motor. Rem memiliki fungsi mengatur kecepatan kendaraan dengan memberikan gaya gesek untuk mengurangi putaran roda.

Dengan menggunakan rem, pengendara dapat menurunkan kecepatan sehingga bisa menghindari potensi terjadi kecelakaan atau tabrakan.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi menciptakan berbagai macam jenis rem. Salah satunya adalah rem tromol.

Rem tromol merupakan satu dari dua jenis rem yang paling umum digunakan pada sepeda motor.

Kali ini, mobil123.com akan membahas tentang rem tromol, mulai dari komponen-komponen yang ada di dalamnya, cara kerja, perawatan, hingga kelebihan dan kekurangannya ketimbang rem cakram.

Komponen Pada Rem Tromol

Rem tromol sebagai sistem pengereman sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:

Brake Drum

Brake Drum adalah bagian rem tromol yang memiliki tekstur keras. Bahan dasar dari Brake Drum adalah baja tuang. Bahan ini bersifat padat dan dapat menahan panas gesekan rem. Dinamakan Brake Drum karena bentuknya seperti tabung atau drum.

Komponen Brake Drum ini berposisi di bagian tengah roda belakang sepeda motor. Komponen tabung tersebut berfungsi sebagai media gesekan kampas rem, sehingga putaran roda akan melambat, dan pada akhirnya motor berhenti secara halus dan perlahan.

Brake Lining

Komponen pada rem tromol lainnya adalah Brake Lining atau lebih sering disebut kampas rem. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kampas rem berperan aktif dalam memperlambat putaran roda sepeda motor.

Perlu diperhatikan, semakin lama penggunaan rem tromol, kampas rem akan semakin menipis. Oleh karena itu, kampas rem merupakan komponen pengereman yang harus dicek secara rutin. Dengan begitu, performa pengereman akan tetap maksimal.

Usia Brake Lining atau kampas rem berbeda-beda, tergantung dari bahan dasar kampas. Kampas rem biasanya memiliki tekstur yang lebih lunak agar cengkramannya lebih kuat dalam melakukan pengereman. Selain bahan dasarnya, cara pemakaian sepeda motor juga berpengaruh pada keawetan kampas rem.

Brake Shoe

Sebutannya dalam Bahasa Indonesia sangat harafiah, yaitu sepatu rem. Komponen ini berfungsi sebagai tempat atau dudukan di mana kampas rem menempel pada rem tromol.

Bentukan dari sepatu rem menyerupai kampas rem, yaitu persegi panjang dan sedikit melengkung. Di dalam sistem rem tromol terdapat dua sepatu rem.

Sama halnya dengan kampas rem, sepatu rem juga harus diganti secara berkala. Biasanya, sepatu rem dapat dibeli sepaket dengan kampas rem. Dengan begitu, penggantian kampas bisa dilakukan dengan sepatu rem sekaligus.

Penggantian brake shoe atau sepatu rem hanya dilakukan pada rem tromol sepeda motor. Sementara itu, pada kendaraan besar seperti bus atau truk tidak perlu diganti sepatu remnya, melainkan hanya mengganti kampas rem melalui proses pengelingan.

Tuas Penggerak/Brake Cam

Komponen tuas penggerak ini berfungsi untuk menggerakan sepatu rem menekan kampas rem ke permukaan di dalam Drum Brake ketika pengereman dilakukan.

Return Spring

Sesuai namanya, komponen pegas pengembali ini memiliki fungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem ketika pedal rem dilepas. Posisi dari return spring ada di antara dua sepatu rem.

Saat pengereman dilakukan, tuas penggerak akan menekan sepatu rem ke Drum brake, yang mana menyebabkan pegas di antara kedua sepatu rem meregang. Ketika pedal rem dilepas, pegas tersebut akan menarik kembali kedua sepatu rem ke posisi semula, sehingga tidak ada gesekan dalam rem tromol dan roda dapat berputar kembali.

Tuas Penghubung

Tuas penghubung merupakan komponen yang berposisi di luar Drum Brake atau rem tromol. Komponen ini yang menghubungkan pedal rem dengan sistem pengereman tromol.

Bentuk dari tuas penghubung ditemukan pada sistem pengereman tromol menggunakan pedal rem. Sementara itu, di sistem pengereman yang menggunakan tuas rem tangan, tuas penghubung digantikan oleh kabel kawat sebagai media pengoperasian rem.

Anchor/Pivot Pin

Anchor/Pivot Pin dalam sistem rem tromol terletak di pangkal sepatu rem. Fungsinya adalah sebagai pusat dari sepatu rem, dan menjaga posisi sepatu rem supaya gerakan buka-tutup remnya bisa bekerja dengan baik dan lancar.

Tuas/Pedal Rem

Komponen rem tromol terakhir adalah pedal rem atau tuas rem. Komponen ini yang menjadi media langsung pengoperasian rem sepeda motor oleh pengendara.

Pedal rem dan tuas rem memiliki fungsi yang sama, namun digunakan pada dua jenis motor berbeda. Pedal rem yang diinjak biasanya ditemukan pada motor bebek/kopling manual, sedangkan tuas rem menggunakan tangan terdapat pada kebanyakan motor matik.

Cara Kerja Rem Tromol

Setelah mengerti kegunaan masing-masing komponen dalam sistem rem tromol, cara kerjanya akan lebih mudah dimengerti.

Dengan mengetahui cara kerja rem tromol pada motor, perawatannya bisa menjadi lebih mudah tanpa perlu dibawa servis ke bengkel.

Ketika tuas atau pedal rem ditekan, tuas penggerak akan menekan sepatu dan kampas rem ke permukaan di dalam Drum Brake. Posisi dua sepatu rem di dalam rem tromol bergerak saling menjauh.

Masing-masing kampas rem akan bergesekan dengan bagian dalam Drum Brake, yang akan mengurangi putaran roda secara menyeluruh sampai akhirnya berhenti.

Saat pedal rem dilepas, tekanan dari tuas penggerak ke sepatu rem berkurang. Di saat bersamaan, Return Spring yang meregang selama pengereman terjadi akan menarik kedua sepatu rem ke posisi semula. Dengan begitu, kampas rem tidak bergesekan lagi dengan Drum Brake.

Tips Merawat Rem Tromol

Rem tromol sepada motor yang baik pasti akan meningkatkan performa pengendalian motor ketika dibawa berkendara, dan perjalanan bisa menjadi lebih aman.

Oleh karena itu, rem tromol perlu diperhatikan dan dirawat dengan baik. Di bawah ini ada beberapa tips menjaga dan merawat kondisi rem tromol.

  • Cek kampas rem

Sebelumnya sudah disebutkan, tips yang paling umum untuk perawatan rem tromol adalah mengecek kondisi kampas rem.

Kampas rem memiliki usia pakai. Semakin lama digunakan, kampas rem akan semakin menipis, dan kinerja rem menjadi kurang pakem.

Maka dari itu, kampas rem perlu dicek secara berkala, jika dirasa sudah menipis, segera lakukan penggantian.

Karena posisi kampas rem ada di dalam sistem rem tromol, pengecekannya bisa dibilang sedikit rumit karena as roda harus dibuka dahulu untuk melihat dalamnya.

  • Cek operasi sistem rem tromol

Tips lainnya adalah mengecek sistem pengereman secara keseluruhan. Perlu diperhatikan mekanisme operasi rem tromol, mulai dari pedal/tuas rem, tuas penghubung, tuas penggerak, anchor pin, dan return spring.

Pastikan seluruh operasi sistem rem tromol bekerja dengan baik dan sesuai dengan spesifikasinya. Jika tidak, maka penyetelan ulang perlu dilakukan.

  • Cek bearing roda

Kondisi bearing roda juga dapat memengaruhi kinerja dan keawatan rem tromol. Bearing roda dengan posisi yang sudah tidak pas dapat menyebabkan kampas rem mengikis dengan tidak merata.

Oleh karena itu, bearing roda harus dicek juga secara berkala. Ketika sedang membongkar roda belakang sepeda motor, ada baiknya memberikan tambahan grease atau minyak gemuk pada bearing supaya roda dapat berputar dengan lancar.

  • Bersihkan rem tromol

Tips terakhir adalah dengen menjaga rem tromol tetap bersih. Seiring pemakaian di dalam tromol dan kampas rem akan menumpuk debu dan kotoran yang lengket.

Lagi-lagi, pembersihan dalam rem tromol sama seperti mengecek kampas rem, harus membongkar as roda.

Di luar membuka as roda, pembersihan rem tromol bisa dilakukan secara sederhana, menggunakan air bersih dan sabun.

Tips tambahan, kampas rem bisa dibersihkan menggunakan sikat kawat atau amplas kasar. Selain membuat kampas rem bersih, permukaan akan menjadi lebih kasar, sehingga membuat daya cengkram kampas terhadap drum brake lebih kuat.

Rem Tromol VS Rem Cakram

Bicara tentang rem, kebanyakan orang awam lebih familiar dengan rem yang berbentuk cakram. Wajar saja, karena rem jenis ini lebih sering ditemukan pada banyak kendaraan, seperti sepeda, sepeda motor, kereta api dan lain sebagainya.

Cara kerja rem cakram juga lebih sederhana dibanding rem tromol, yakni dengan menjepit cakram yang tersemat pada roda menggunakan pad kaliper. Kaliper tersebut biasanya digerakan menggunakan piston hidrolik.

Rem cakram sendiri memiliki beberapa kelebihan. Pertama adalah penggunaan rem tidak memerlukan usaha yang lebih karena mengunakan sistem piston hidrolik, sehingga tidak perlu menekan keras pedal atau tuas rem untuk mengerem dengan maksimal.

Kedua, cakram rem memiliki permukaan yang lebih luas dan terbuka, serta terdapat banyak rongga. Dengan begitu, panas akibat dari gesekan pad kapiler dan cakram lebih mudah keluar.

Kelebihan ketiga rem cakram yaitu komponennya lebih sedikit dari rem tromol, sehingga pemasangan dan perawatan bisa dibilang lebih mudah.

Untuk kekurangan dari rem cakram yang pertama ada dari segi harga. Rem cakram memiliki biaya produksi yang lebih mahal dari rem tromol. Maka dari itu, untuk mengganti suku cadangnya siap-siap mengeluarkan dana lebih.

Kekurangan berikutnya adalah pad kaliper dapat aus lebih cepat. Ini dikarenakan permukaan kaliper lebih kecil, sehingga daya yang dibutuhkan untuk memperlambat roda lebih besar. Hasilnya permukaan penjepit menjadi lebih cepat habis.

Rem tromol sendiri juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang pertama adalah durabilitasnya. Beda dengan rem cakram yang memanfaatkan kaliper yang luas kontak dengan cakramnya minim, kampas rem tromol memiliki luas kontak gesekan yang lebih besar, sehingga lebih tahan lama.

Kemudian banderol rem tromol rata-rata lebih terjangkau. Ini dikarenakan harga produksinya lebih murah, ditambah lagi perawatannya yang notabene lebih mudah karena mayoritas komponennya berada di dalam drum, sehingga lebih awet dari korosi.

Poin minus dari rem tromol utamanya berhubungan dengan gesekan yang menghasilkan panas. Karena sistemnya dalam drum brake yang tertutup, panas yang tercipta tidak disalurkan ke luar dengan cepat, sehingga rem tromol berpotensi overheat.

Kekurangan lainnya adalah konstruksi sistem rem yang lebih kompleks. Untuk merawat atau membersihkannya saja harus melakukan bongkar karena ada banyak komponen dalam sistem rem tromol, sehingga terkadang membutuhkan mekanik.

Selain itu, untuk mengerem dengan rem tromol butuh usaha menekan pedal atau tuas yang lebih dalam.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini ringkasan kelebihan dan kekurangan rem cakram dan rem tromol.

 

Rem Tromol

Rem Cakram

Kelebihan

  • Kampas rem lebih tahan lama
  • Harga komponen murah
  • Komponen lebih awet
  • Usaha kecil untuk mengerem
  • Pendinginan mudah
  • Komponen lebih sedikit

Kekurangan

  • Rentan overheat
  • Konstruksi yang kompleks
  • Usaha menekan tuas/pedal lebih
  • Harga lebih mahal
  • Lebih cepat aus

[ABP/Ses]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang