Kelebihan dan Kekurangan Mitsubishi Pajero Sport V6, Mesin Bensin Dianggap Boros?

Mitsubishi Pajero Sport bermesin 3.0 pernah hadir di Indonesia, tapi kiprahnya cukup singkat antara 2014-2016. Alasannya karena kiprah SUV ladder frame bermesin bensin untuk saat ini kurang diminati masyarakat. 

Image boros dan harga bensin yang umumnya lebih mahal daripada solar bersubsidi jadi faktor utama SUV bermesin diesel lebih disukai. Biaya operasional dirasa menjadi cukup mahal.

Padahal ketersediaan bensin pada beberapa waktu terakhir cenderung relatif lebih mudah ditemui di pelosok, entah itu Pertalite atau Pertamax di SPBU. 

Kondisinya cukup berbeda dengan solar bersubsidi yang jumlah pembeliannya dibatasi dan konsumen kendaraan pribadi harus berebut dengan truk atau bus. 

Terlepas dari faktor ketersediaan jenis bahan bakar, SUV medium untuk pasar Indonesia dituntut harus mempunyai mesin bandel sebagai salah satu kriteria penting. 

Kini, harga bekas untuk keluaran 2014 mulai dari Rp215 juta. Dengan harga yang segitu, fitur yang tersedia di Mitsubishi Pajero Sport bensin cukup beragam dan tergolong lengkap.

Pajero Sport terkenal tangguh dari banyak aspek dan di sisi lain juga cocok untuk perkotaan. SUV ladder frame yang satu ini juga bisa berfungsi sebagai mobil keluarga. 

Berikut ini kami akan mengulas kelebihan dan kekurangan Mitsubishi Pajero Sport V6 yang jadi varian satu-satunya dengan mesin bensin.

Kelebihan Mitsubishi Pajero Sport V6 yang Jarang Diketahui

Tenaga Mesin Lebih Besar Untuk Cruising

Kombinasi SUV medium ladder frame dengan mesin bensin tampaknya kurang disukai oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia. Alasannya tak lain karena konsumsi BBM yang dikenal boros, dan dituntut harus pakai bensin non subsidi. 

Hal ini menjadi alasan hanya sedikit masyarakat yang memilih Pajero Sport bermesin bensin. Padahal dari segi tenaga jelas mumpuni bahkan melampaui versi dieselnya.

Sebagai informasi, Pajero Sport V6 dipersenjatai mesin V6 MIVEC 3.0L SOHC. Mesin dengan kode 6B31 mampu memproduksi tenaga sebesar 220 ps pada 6.250 rpm dengan torsi 280 Nm pada 4.000 rpm. Pilihan transmisinya hanya ada transmisi otomatis INVECS II 5-speed dengan Sportronic.

Bisa dibandingkan dengan Pajero Sport varian diesel dengan mesin tipe 2.5 liter 4D56 VGT. Outputnya mencapai 176 Hp pada 4.000 rpm sedangkan untuk torsinya mencapai 350 Nm pada 1.800 – 3.500 rpm. 

Pajero Sport V6 menang di putaran menengah hingga atas, sedangkan akselerasi di putaran bawahnya kalah menghentak dengan Pajero Sport Dakar yang menggunakan mesin diesel. 

Hal itu dapat di maklumi karena torsi mesin bensin V6 di angka 280 Nm pada 4.000 rpm, sementara Pajero Sport Dakar mencapai 350 Nm di putaran hingga 3.500 rpm. 

Pajero Sport bensin memberikan distribusi tenaga yang lebih halus, raungan mesin lebih senyap, sehingga memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman.

Mobil ini lebih cocok bagi Anda yang mengincar kenyamanan ekstra, tanpa banyak perhitungan soal pemakaian bensin. 

Perbedaan dengan Pajero Sport Diesel 

Pada sisi eksterior tersedia warna Deep Blue Metallic yang hanya tersedia pada varian Pajero Sport Bensin. 

Perbedaan lainnya terdapat pada emblem DI-D Hi Power, yang berganti menjadi V6 MIVEC yang menunjukan isi kap mesin. Namun, varian bensin ini terkesan kurang mewah karena door handle dan side mirror cover yang sewarna bodi, tidak lagi menggunakan chrome.

Hal lain yang sedikit membedakan dengan varian Dakar yaitu model velg juga mendapatkan desain khusus yang tidak akan ditemukan di varian Mitsubishi Pajero Sport versi dieselnya.

Fitur Pajero Sport V6, Mewah dan Serupa Versi Diesel

Unggul tenaga dari versi diesel, bagaimana dengan fitur Pajero Sport V6 ini? Di luar aspek mesin, Basis Pajero Sport Bensin ini sama persis seperti Pajero Sport Dakar dari eksterior dan interior. 

Sistem penerangan sudah dilengkapi HID projector headlamp dan foglamp demi menghasilkan pencahayaan lebih fokus. Mobil ini sudah dilengkapi dengan auto leveling headlight dan head lamp washer. Spion sudah dilengkapi pengaturan elektrik serta auto folding, spoiler, rear wiper dan sensor parkir.

Fitur yang diusung oleh Pajero Sport V6 ini sama seperti yang ada pada Pajero Sport Dakar. Desain head unit-nya menonjol ke depan dengan MID bawaan Pajero Sport yang posisinya persis di atas head unit. Minus pada head unit di tipe bensin belum dilengkapi dengan Mitsubishi Power Sound System seperti pada Mitsubishi Pajero Sport Dakar. 

Pajero Sport bermesin sudah memiliki Sunroof sebagai perlengkapan standar dengan kursi memakai jok kulit. Kabin Pajero Sport bensin menghadirkan aksen hitam, krem yang dipercantik wood panel. 

Untuk beberapa bagiannya dilapisi menggunakan material kulit soft touch yang terasa empuk. Pada center clusternya dilengkapi head unit layar sentuh 7 inci yang mendukung format navigasi selain dari DVD, USB dan bluetooth.

Sistem multimedia dapat diatur menggunakan tombol switch control pada setir. Kemudian di atas head unitnya, terdapat layar monokrom yang memberi informasi seputar kendaraan mulai dari suhu di luar hingga rata-rata penggunaan bahan bakar.

Masih di area center cluster, di bawah head unit terdapat tombol pengaturan AC dengan model knob putar yang sudah dilengkapi climate zone AC dengan fitur auto.  Posisi berkendara cukup ergonomis karena fitur sepeti tilt&telescopic, dan seat adjuster di bagian pengemudi dengan pengaturan naik-turun jok.

Fitur Keselamatan Lebih Beragam 

Sebagai fitur keselamatan standar, Mitsubishi Pajero Sport bensin didukung ABD, EBD dan brake assist pada remnya. Untuk memberikan perlindungan kepada pengendara, terdapat dua buah airbag di depan, sabuk pengaman dengan pretensioner, dan Body Reinfored Impact Safety Evolution (RISE).  Untuk keamanannya sendiri telah tersematkan engine immobilizer dan alarm system. 

3 Kelemahan Mitsubishi Pajero Sport Bensin yang Perlu Diwaspadai Apa Aja? 

Mitsubishi Pajero Sport V6 bermesin bensin sempat hadir pada 2014 sebagai alternatif dari mesin diesel. Tentu, kehadiran Pajero Sport bermesin 3.0 itu jadi keunikan tersendiri karena karakter mesin yang suaranya lebih halus. 

Mitsubishi Indonesia memilih mesin 3.0 dengan alasan keunggulan tenaga dibanding SUV lain dikelasnya. 

Sebagai varian minoritas, tentu banyak yang skeptis soal kemampuan mesin bensin di Pajero Sport bila dibandingkan versi dieselnya. Terlebih, . 

Mulai dijual pada tahun 2014, popularitas Pajero Sport bensin semakin turun tiap tahun karena kapasitas mesinnya yang mencapai 3.000 cc, membuat banyak orang ngeri duluan karena stigma boros. Alhasil Pajero Sport V6 di-discontinue oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia pada 2016 seiring dengan hadirnya generasi kedua Pajero Sport di Indonesia.

1. Kelemahan Mitsubishi Pajero Sport Bensin: Torsi Kalah Perkasa

Hal pertama yang selalu jadi buah bibir di kalangan penghobi mesin diesel ialah soal torsi mesin bensin yang kalah perkasa. Ini juga masih ada kaitannya dengan karakteristik mesin bensin yang lebih unggul pada putaran tinggi. 

Mesin 3.0 L V6 ini sebenarnya sangat bertenaga, karena mampu menyemburkan tenaga hingga 220 Ps, namun torsinya 'hanya' 280 Nm. Transmisi yang tersedia hanya automatic 5 percepatan dan lengkap dengan paddle shift.

Dikutip dari berbagai sumber, pengguna Pajero Sport diesel menyebut bila tarikan awal masih lebih enak varian Dakar 4X4 bermesin diesel dengan tenaga 178 PS dan 350 Nm. 

Pajero Sport diesel memiliki torsi besar yang membuat pengemudi serasa terlempar ke sandaran jok saat menginjak pedal gas.
Bila dibandingkan dengan torsi V6 bensin hanya 281 Nm. Hasilnya ‘tendangan’ awal masih kalah.

2. Konsumsi BBM Boros, Sahabat SPBU

Mitsubishi membekali Pajero Sport bensin dengan mesin 6B31 V6 2.998 cc. Tenaga yang dihasilkan sebesar 216 dk dengan torsi puncak di angka 281 Nm.

Melihat spesifikasi mesin dari Pajero Sport Bensin sudah terbesit bila mobil ini lumayan boros. Kapasitas 3.000 cc dengan 6 silinder tentu butuh menenggak bensin yang cukup besar bila dibandingkan mesin 4 silinder dengan kapasitas sejenis. 

Soal konsumsi BBM Pajero Sport bensin, berdasarkan dari beberapa pengujian media otomotif hanya mencatatkan angka 8 km/liter dalam kota dan 11,8 km/liter untuk cruising di jalan tol. Cukup boros karena mobil ini juga punya dimensi besar.

Hal yang sedikit melegakan pengguna ialah kompresi mesinnya yang tidak terlalu besar, yaitu 10,5:1. Mobil ini secara spesifikasi dianjurkan memakai RON 92 tapi masih bisa ditoleransi dengan mengisi RON 90 bila terpaksa.

3. Harga Bekasnya Jatuh

Karena dua faktor di atas dan populasinya sedikit membuat ketersediaan sparepart Pajero Sport Bensin tak sebanyak versi diesel. Akibatnya perawatan maupun perbaikan mesin jadi lebih sulit.

Alhasil, harga jual kembali Pajero Sport Bensin lantas jadi jatuh karena peminatnya yang sedikit. Jadi, kalian yang jadi pemilik mobil ini pun bakal enggan menjualnya bila tidak sangat terpaksa. Sebagai informasi, harga Pajero Sport Bensin bekas mulai dari Rp215.000.000 untuk keluaran 2014. 

Kesimpulan 

Melihat spesifikasi yang ditawarkan oleh Pajero Sport Bensin ini masih cukup oke, dan ideal bila kalian yang tidak suka mobil diesel. Terlebih harga bekasnya juga relatif terjangkau di angka Rp250 jutaan.

Soal konsumsi BBM masih masuk akal untuk mesin V6 3.000 cc. Ini karena masih banyak SUV lain bermesin bensin 2.400-2.500 cc konsumsi BBM-nya di kisaran 7 km/liter untuk dalam kota. 

(YS)