Beranda Berita Berita Otomotif Indonesia Incar Pasar Otomotif Australia Indonesia Incar Pasar Otomotif Australia Berita Otomotif Adi Hidayat | 08 February 2017 15:34 JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan jumlah ekspor mobil. Asosiasi yang anggotanya terdiri dari manufaktur mobil di Indonesia ini berharap dapat mengungguli Thailand di masa datang dan membidik pasar Australia.“Ekspor (mobil) kita baru mencapai 200 ribu tahun, ekspor mobil Thailand sudah mendekati 1 juta unit per tahun. Ini yang akan Gaikindo kejar,” ungkap Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo di sela-sela konfrensi pers GIIAS 2017 beberapa waktu lalu.Salah satu negara yang diincar untuk menjadi pasar baru ekspor kendaraan Indonesia adalah Australia. Negara tersebut dirasa ideal karena selain tidak memiliki produksi mobil sendiri, Australia merupakan negara yang belum terjamah oleh mobil produksi Indonesia.“Di Australia, mereka menjual mobil di dalam negeri sebanyak 1,2 juta kendaraan per tahun dan di sana tidak ada industri otomotif. Sementara Indonesia belum mengekspor satu pun mobil ke Australia, padahal Indonesia adalah negara yang paling dekat dengan Australia,” tambahnya.Menunggu Kebijakan PemerintahIa pun menambahkan untuk meningkatkan jumlah ekspor mobil Indonesia ke luar negeri, diperlukan kebijakan Pamerintah yang lebih baik. Salah satunya adalah dengan memberlakukan aturan Euro 4 untuk kendaraan di Indonesia.“Saat ini di Asia hanya ada tiga negara yang masih menggunakan Euro 2 yaitu Myanmar, Laos dan Indonesia. Laos di kabarkan tengah bersiap untuk berubah menjadi Euro 4. Jadi ke depan mungkin tinggal dua negara. Nah ini yang membuat Indonesia harus buat 2 jenis kendaraan. Kita harus buat Euro 2 untuk domestic dan euro 4 untuk ekspor. Sehingga kita menjadi manufaktur yang tidak efektif karena harus punya dua line produksi,” ungkapnya.Ia pun juga menyinggung tentang kebijakan Pemerintah terkait pajak mobil sedan. Secara global mobil sedan lebih laris ketimbang MPV, sayangnya saat ini pajak sedan di Indonesia terlalu tinggi ketimbang MPV.“Peraturan perpajakan di Indonesia tidak mendukung sedfan, sehingga orang Indonesia tidak mau membeli mobil sedan karena harus membayar pajak lebih tinggi, yaitu sebesar 30 persen. Yang laku adalah mobil-mobil dengan pajak 10 persen. Akibatnya, banyak mobil-mobil mewah yang karena bentuknya MPV justru mendapat pajak murah. Ini yang mengakibatkan manufaktur Jepang dan Korea tidak mau memproduksi sedan di Indonesia, sementara dunia butuhnya sedan. Makanya Thailand ekspornya besar sedan, Indonesia hanya bisa ekspor MPV,” tutupnya. [Adi/Ari]Temukan mobil idaman di Mobil123 Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Bisnis Ekspor penjualan mobil Ekspor Mobil pasar ekspor mobil Cetak Adi Hidayat Senior Reporter Pria sederhana ini tinggal Bekasi sebagai warga taat pajak. Meski selalu menghadapi panas matahari atau hujan deras hingga kemacetan luar biasa setiap harinya demi pekerjaan, namun Ia tetap menjalaninya dengan penuh rasa syukur. Berita Utama Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ... Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ... Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ... Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ... Komentar
Indonesia Incar Pasar Otomotif Australia Berita Otomotif Adi Hidayat | 08 February 2017 15:34 JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan jumlah ekspor mobil. Asosiasi yang anggotanya terdiri dari manufaktur mobil di Indonesia ini berharap dapat mengungguli Thailand di masa datang dan membidik pasar Australia.“Ekspor (mobil) kita baru mencapai 200 ribu tahun, ekspor mobil Thailand sudah mendekati 1 juta unit per tahun. Ini yang akan Gaikindo kejar,” ungkap Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo di sela-sela konfrensi pers GIIAS 2017 beberapa waktu lalu.Salah satu negara yang diincar untuk menjadi pasar baru ekspor kendaraan Indonesia adalah Australia. Negara tersebut dirasa ideal karena selain tidak memiliki produksi mobil sendiri, Australia merupakan negara yang belum terjamah oleh mobil produksi Indonesia.“Di Australia, mereka menjual mobil di dalam negeri sebanyak 1,2 juta kendaraan per tahun dan di sana tidak ada industri otomotif. Sementara Indonesia belum mengekspor satu pun mobil ke Australia, padahal Indonesia adalah negara yang paling dekat dengan Australia,” tambahnya.Menunggu Kebijakan PemerintahIa pun menambahkan untuk meningkatkan jumlah ekspor mobil Indonesia ke luar negeri, diperlukan kebijakan Pamerintah yang lebih baik. Salah satunya adalah dengan memberlakukan aturan Euro 4 untuk kendaraan di Indonesia.“Saat ini di Asia hanya ada tiga negara yang masih menggunakan Euro 2 yaitu Myanmar, Laos dan Indonesia. Laos di kabarkan tengah bersiap untuk berubah menjadi Euro 4. Jadi ke depan mungkin tinggal dua negara. Nah ini yang membuat Indonesia harus buat 2 jenis kendaraan. Kita harus buat Euro 2 untuk domestic dan euro 4 untuk ekspor. Sehingga kita menjadi manufaktur yang tidak efektif karena harus punya dua line produksi,” ungkapnya.Ia pun juga menyinggung tentang kebijakan Pemerintah terkait pajak mobil sedan. Secara global mobil sedan lebih laris ketimbang MPV, sayangnya saat ini pajak sedan di Indonesia terlalu tinggi ketimbang MPV.“Peraturan perpajakan di Indonesia tidak mendukung sedfan, sehingga orang Indonesia tidak mau membeli mobil sedan karena harus membayar pajak lebih tinggi, yaitu sebesar 30 persen. Yang laku adalah mobil-mobil dengan pajak 10 persen. Akibatnya, banyak mobil-mobil mewah yang karena bentuknya MPV justru mendapat pajak murah. Ini yang mengakibatkan manufaktur Jepang dan Korea tidak mau memproduksi sedan di Indonesia, sementara dunia butuhnya sedan. Makanya Thailand ekspornya besar sedan, Indonesia hanya bisa ekspor MPV,” tutupnya. [Adi/Ari]Temukan mobil idaman di Mobil123 Mari bergabung bersama kami di Facebook dan Twitter ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Bisnis Ekspor penjualan mobil Ekspor Mobil pasar ekspor mobil
Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ...
Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ...
Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ...
Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ...