Antisipasi Arus Mudik, Contraflow Tol Cikampek Diperpanjang dan Ditambah Jalurnya

JAKARTA - Rekayasa lalu lintas contraflow Tol Jakarta - Cikampek mulai siang kemarin diperpanjang jaraknya serta ditambah jalurnya untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik Lebaran 2019.

Seperti diketahui, mulai Kamis (30/5/2019) eksodus kendaraan keluar Jakarta pada masa mudik Lebaran 2019 sudah mulai terjadi. Adapun puncak arus mudik diperkirakan terjadi mulai Jumat (32/5/2019) ini hingga Minggu (2/6/2019) mendatang.

PT. Jasa Marga, melalui situs resmi mereka, mengumumkan perubahan area maupun jumlah jalur contraflow tol Cikampek arah ke luar Jakarta. Rekayasa lalu lintas yang sebelumnya berawal di KM 29 sampai dengan KM 61 ini, mulai Kamis (30/5/2019) siang, menjadi mulai KM 35 hingga KM 69.

Di samping itu, jalur contraflow yang sebelumnya hanya satu ditambah menjadi dua. Diawali dari KM 60 sampai dengan KM 69 yang terintegrasi dengan jalur one way dan akan dilanjutkan hingga titik awal contraflow di KM 35. Ini dilakukan karena jalur arah sebaliknya (arah Jakarta) relatif kosong, sehingga penambahan lajur arah Cikampek dimungkinkan untuk mencairkan kepadatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah timur (Cikampek) terutama menjelang titik-titik rest area Km 33, Km 39, Km 50 dan Km 57.

Adapun untuk rekayasa lalu lintas contraflow maupun one way atas diskresi Kepolisian sangat situasional tergantung kondisi lalu lintas. Jasa Marga mengimbau pengguna jalan yang melakukan perjalanan jauh agar dapat mengantisipasi lebih dini untuk mengambil lajur contraflow.

Sedangkan, pengguna jalan dengan jarak perjalanan yang pendek, agar tetap menggunakan lajur normal.

“Tetap hati-hati berkendara, perhatikan rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan. Pastikan kecukupan saldo uang elektronik dan BBM sebelum memasuki jalan tol agar perjalanan lebih nyaman,” tulis Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) tersebut.

Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik dari area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) mencapai 14,9 juta orang. Hal ini berdasarkan Survei Angkutan Lebaran 2019 Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub. [Xan/Ari]