Beranda Berita Panduan Pembeli 4 Keluhan yang Sering Muncul di Honda Vario 125 dan 150 LED, Sepele Tapi Mengganggu 4 Keluhan yang Sering Muncul di Honda Vario 125 dan 150 LED, Sepele Tapi Mengganggu Panduan Pembeli Yongki Sanjaya Putra | 18 May 2024 17:07 Honda Vario hadir di Indonesia dalam banyak varian, mulai dari 110 cc untuk yang paling murah, sampai 150 cc untuk kelas atasnya. Secara umum, keluhan Vario 125 dan 150 hampir mirip, karena rancangan CVT dan mesin yang cuma beda kubikasi. Sayangnya, beberapa masalah sepele pada Honda Vario 125 dan 150 LED keluaran 2016 ke atas membuat para bikers melontarkan keluhan. Dari sekian jenis varian yang ada, keluhan yang sering muncul dari mulut pengguna Honda Vario yaitu soal getaran saat putaran bawah. Pengguna motor matik sering merasa terganggu dengan masalah tarikan motornya yang bergetar alias gredek. Akselerasi pun jadi kurang halus karena getaran yang muncul tadi bikin risih. Tidak cuma itu, masih ada beberapa keluhan yang kadang membuat pengguna Vario 125 atau 150 LED jengkel dan tidak nyaman saat berkendara. Apa saja keluhan yang perlu diwaspadai itu? Berikut ini penjelasannya. 1. CVT Gredek, Paling Sering Terjadi di Vario 150 Masalah ini kerap muncul di motor matik honda bermesin 125 cc ke atas. Mulai dari Vario, bahkan motor sekelas PCX pun mengalami gejala getar saat putaran bawah. CVT Vario yang bergetar disebabkan karena adanya debu yang menempel pada bagian kopling dan roller akibat gesekan berlebih. Gredek ini biasanya terjadi pada saat motor sedang berada pada RPM rendah, dan dapat merambat sampai ke setang kemudi. Penyebab tarikan awal motor matik kalian gredek yaitu karena pada bagian kampas kopling ganda (weight set) serta mangkok (clutch housing) yang sudah tipis atau selip. Bila sudah begini, kemampuan tunggangan di tanjakan juga payah. Begitu banyaknya pengguna yang mengeluhkan masalah gredek-gredek ini, sampai sudah dianggap sebagai penyakit bawaan motor. Solusi pertama yaitu dengan membersihkan bagian CVT dari debu yang menempel di sekitar area tersebut. Bila masih bergetar juga, sebaiknya kalian perlu ‘berkreasi’ memodifikasi beberapa part kopling sentrifugal. Cara mengatasinya tidak begitu sulit, karena hanya perlu sedikit memodifikasi bagian CVT saja. Gejala getar bisa hilang dengan cara modifikasi kampas kopling, mangkok kopling, atau mengganti dari merek lain dengan dudukan yang sama. Gesekan pada kampas sentrifugal dan mangkok kopling Vario 150 cukup besar, sehingga muncul getaran. Untuk menghilangkan gredek yang muncul, bisa dilakukan dengan mengganti kampas kopling ganda milik Yamaha NMax. Alasannya, bidang gesek di kampas kopling NMax sedikit lebih panjang, namun dudukannya dapat langsung dipasang tanpa ubahan. Dengan bidang kampas lebih panjang, maka cengkeraman ke mangkok kopling lebih menggigit. Gesekan pun bisa diminimalisir dan gejala gredek hilang. Memang, harga kampas kopling NMax lumayan mahal, yaitu sekitar Rp350-373 ribu. Untuk pemasangannya tidak perlu mengubah apapun, tinggal pasang saja, dan per kampas kopling ganda bawaan Vario 125/150 masih bisa dipakai. Supaya pembuangan debu lebih cepat, maka bisa dilakukan modifikasi dengan memberi lubang pada bagian outer clucth (mangkok kopling). Namun, lubang buangan jangan terlalu besar dan banyak karena akan mengurangi kekuatan dari si mangkok kopling tersebut. 2. Setang Kaku Saat Dikendarai Masalah setang kaku kini identik menjadi keluhan pada Honda Vario. Padahal, setang yang berat dan sulit dibelokkan sebenarnya menjadi masalah umum yang bisa terjadi di semua motor. Penyebabnya yaitu karena setelan komstir pada motor tersebut terlalu kencang atau pelor dan mangkok komstir bagian dalamnya sudah mulai aus. Penyakit ini bakal lebih sering muncul apabila bila motor sering melewati jalan rusak. Guncangan dari jalan yang tidak rata membuat mangkok komstir menekan lebih rapat (ngepres). Bila belum aus, masih bisa disetel ulang kembali. Untuk mengetahui komstir itu masih bagus atau aus, maka cukup disetel ulang sendiri atau meminta bantuan bengkel. Kendurkan sedikit setelan komstir dari sebelumnya, tapi jangan kebanyakan. Setelan komstir yang lumayan pas itu dengan mengurangi maksimal 1/4 putaran dari posisi yang ada. Perlu kalian ingat, menyetel jangan terlalu kendur. Ini akan mengakibatkan komstir cepat rusak, karena mangkok komstir punya celah lebih besar. Kondisi ini membuat pelor di dalamnya gampang bergeser dari posisi awal dan setangnya terlalu enteng saat dikendarai. 3. Tarikan Vario ‘Letoy’ Seiring pemakaian, Vario kesayangan kalian lama kelamaan performanya akan menurun. Bila sudah begini, tarikan motor semakin lemah, loyo menghadapi tanjakan apalagi diajak boncengan. Persoalan tarikan yang ‘letoy’ ini biasanya lebih banyak terjadi di bagian CVT. Masalah yang terjadi seperti ruang CVT kotor, kondisi V-belt sudah aus, roller aus, atau per driven face lemah. Penyebab lainnya terdapat pada bagian kampas kopling dan roller. Bisa jadi, bagian CVT ini perlu mendapat perawatan dengan dibersihkan kembali dan mengganti beberapa bagian yang sudah aus. Menurut rekomendasi pabrikan, V-belt tiap 8 ribu kilometer harus dicek sekaligus dilakukan pembersihan karena banyak debu. Sementara itu, penggantian V-belt dilakukan maksimal 24 ribu km atau 2 tahun. Penggantian ini bisa lebih cepat apabila secara fisik terlihat mengalami kerusakan atau getas. Ada satu bagian lagi yang sering terlupakan, namun jadi penyebab tarikan motor jadi berat. Adalah filter udara, di mana penyaring ini berfungsi menahan debu supaya tidak masuk ruang bakar. Apabila sudah terlalu lama, maka debu yang menumpuk bisa menyumbat filter sehingga asupan udara berkurang. Berdasarkan buku panduan pemilik, filter udara perlu diganti setiap 16 ribu kilometer. Bila masih di bawah 10 ribu kilometer, bisa dibersihkan sendiri dengan cara mengetuk-ngetuk bagian kisi-kisi filter ke lantai supaya debu yang menggumpal lekas turun. Hindari membersihkan filter dengan angin kompresor, sebab bisa melunturkan pelumas di kisi-kisi filter. Pelumas ini berfungsi menahan debu supaya menempel di saringan kertas. Bila memang sudah sangat kotor dan diperkirakan telah melewati setahun pemakaian, kalian bisa mengganti dengan yang baru supaya suplai udara tetap bersih optimal. 4. Shockbreaker Amblas dan Keras Keluhan yang satu ini tidak hanya terjadi di Vario Series, tetapi juga pada setiap sepeda motor yang rutin digunakan setiap hari. Bagi orang Indonesia, skutik dipilih karena mudah dan bisa angkut banyak barang di dek depan. Tidak jarang, bagian dek depan dipakai angkut beras, karung, dan macam-macam barang berat lainnya. Akibat sering membawa barang berat, maka kemampuan shockbreaker depan dan belakang terus menurun. Bantingan shockbreaker Vario lama-kelamaan jadi makin keras dan tidak nyaman. Bila kalian mengalami kondisi tadi, itu menandakan sudah waktunya servis atau ganti shockbreaker. Shockbreaker pada bagian depan bisa diperbaiki, yaitu diganti pelumasnya dengan oli shockbreaker yang baru. Periode servis rutin shock depan ini antara enam bulan sampai setahun sekali, tergantung pemakaian. Penggantian oli shock depan secara rutin ini secara tidak langsung membuat komponen komstir lebih awet, loh. Sebab, guncangan yang berasal dari jalanan kasar bisa diredam dengan baik oleh suspensi depan. Rambatan guncangan tidak begitu terasa di bagian segitiga dan komstir. Sebaliknya, shockbreaker depan yang sudah mati berisiko membuat komstir lebih cepat oblak akibat menerima guncangan terus menerus dari roda yang menghantam permukaan jalan kasar. Selanjutnya untuk shockbreaker belakang, tidak harus langsung diganti apabila sudah amblas karena masih bisa diperbaiki. Seperti halnya shock depan, perbaikan shock belakang juga cukup mengganti dengan oli shock baru, namun untuk shock belakang hanya bisa diperbaiki di bengkel spesialis shockbreaker. Biasanya, oli shock sudah encer sehingga akan sulit untuk menahan rebound atau tendangan balik shock ketika bersirkulasi. Bila ingin mengganti, bisa saling substitusi dengan milik Honda Beat sehingga mudah dicari untuk versi copotan atau bekasnya. Nah, sudah tahu kan sekarang apa saja keluhan yang sering dirasakan para pengguna Honda Vario. Yuk, kita rawat si kuda besi kesayangan supaya enggak rewel saat di jalan. (YS) ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Cetak Berita Utama Mobil Listrik Wuling Cloud EV bakal Punya Varian Berjarak Tempuh 505 Km Mobil Listrik Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Wuling Cloud EV disebut bakal punya varian lain yang berjarak tempuh lagi jauh.Cloud EV merupakan model mobil listrik terbaru Wuling di ... Harganya Terungkap! All New Kona EV Calon Mobil Listrik Termurah Hyundai di Indonesia Mobil Listrik Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Harga All New Hyundai Kona EV akhirnya sedikit dibocorkan. Model ini bakal jadi mobil listrik termurah Hyundai di Indonesia.All New Kona EV ... Alasan Wuling Keukeuh Pakai Colokan GB/T untuk Semua Mobil Listrik Mereka di Indonesia Mobil Listrik Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Wuling bersikukuh menggunakan colokan jenis GB/T untuk seluruh model mobil listrik mereka di Indonesia saat ini, meskipun jenis tersebut ... Hyundai Makin Agresif, Mau 'Lepas' Minimal 7 Mobil Baru di Indonesia pada 2024! Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Hyundai merevisi rencana peluncuran mobil baru mereka di Indonesia pada 2024. Jumlahnya bukan berkurang, tapi malah bertambah.Hyundai ... Komentar
4 Keluhan yang Sering Muncul di Honda Vario 125 dan 150 LED, Sepele Tapi Mengganggu Panduan Pembeli Yongki Sanjaya Putra | 18 May 2024 17:07 Honda Vario hadir di Indonesia dalam banyak varian, mulai dari 110 cc untuk yang paling murah, sampai 150 cc untuk kelas atasnya. Secara umum, keluhan Vario 125 dan 150 hampir mirip, karena rancangan CVT dan mesin yang cuma beda kubikasi. Sayangnya, beberapa masalah sepele pada Honda Vario 125 dan 150 LED keluaran 2016 ke atas membuat para bikers melontarkan keluhan. Dari sekian jenis varian yang ada, keluhan yang sering muncul dari mulut pengguna Honda Vario yaitu soal getaran saat putaran bawah. Pengguna motor matik sering merasa terganggu dengan masalah tarikan motornya yang bergetar alias gredek. Akselerasi pun jadi kurang halus karena getaran yang muncul tadi bikin risih. Tidak cuma itu, masih ada beberapa keluhan yang kadang membuat pengguna Vario 125 atau 150 LED jengkel dan tidak nyaman saat berkendara. Apa saja keluhan yang perlu diwaspadai itu? Berikut ini penjelasannya. 1. CVT Gredek, Paling Sering Terjadi di Vario 150 Masalah ini kerap muncul di motor matik honda bermesin 125 cc ke atas. Mulai dari Vario, bahkan motor sekelas PCX pun mengalami gejala getar saat putaran bawah. CVT Vario yang bergetar disebabkan karena adanya debu yang menempel pada bagian kopling dan roller akibat gesekan berlebih. Gredek ini biasanya terjadi pada saat motor sedang berada pada RPM rendah, dan dapat merambat sampai ke setang kemudi. Penyebab tarikan awal motor matik kalian gredek yaitu karena pada bagian kampas kopling ganda (weight set) serta mangkok (clutch housing) yang sudah tipis atau selip. Bila sudah begini, kemampuan tunggangan di tanjakan juga payah. Begitu banyaknya pengguna yang mengeluhkan masalah gredek-gredek ini, sampai sudah dianggap sebagai penyakit bawaan motor. Solusi pertama yaitu dengan membersihkan bagian CVT dari debu yang menempel di sekitar area tersebut. Bila masih bergetar juga, sebaiknya kalian perlu ‘berkreasi’ memodifikasi beberapa part kopling sentrifugal. Cara mengatasinya tidak begitu sulit, karena hanya perlu sedikit memodifikasi bagian CVT saja. Gejala getar bisa hilang dengan cara modifikasi kampas kopling, mangkok kopling, atau mengganti dari merek lain dengan dudukan yang sama. Gesekan pada kampas sentrifugal dan mangkok kopling Vario 150 cukup besar, sehingga muncul getaran. Untuk menghilangkan gredek yang muncul, bisa dilakukan dengan mengganti kampas kopling ganda milik Yamaha NMax. Alasannya, bidang gesek di kampas kopling NMax sedikit lebih panjang, namun dudukannya dapat langsung dipasang tanpa ubahan. Dengan bidang kampas lebih panjang, maka cengkeraman ke mangkok kopling lebih menggigit. Gesekan pun bisa diminimalisir dan gejala gredek hilang. Memang, harga kampas kopling NMax lumayan mahal, yaitu sekitar Rp350-373 ribu. Untuk pemasangannya tidak perlu mengubah apapun, tinggal pasang saja, dan per kampas kopling ganda bawaan Vario 125/150 masih bisa dipakai. Supaya pembuangan debu lebih cepat, maka bisa dilakukan modifikasi dengan memberi lubang pada bagian outer clucth (mangkok kopling). Namun, lubang buangan jangan terlalu besar dan banyak karena akan mengurangi kekuatan dari si mangkok kopling tersebut. 2. Setang Kaku Saat Dikendarai Masalah setang kaku kini identik menjadi keluhan pada Honda Vario. Padahal, setang yang berat dan sulit dibelokkan sebenarnya menjadi masalah umum yang bisa terjadi di semua motor. Penyebabnya yaitu karena setelan komstir pada motor tersebut terlalu kencang atau pelor dan mangkok komstir bagian dalamnya sudah mulai aus. Penyakit ini bakal lebih sering muncul apabila bila motor sering melewati jalan rusak. Guncangan dari jalan yang tidak rata membuat mangkok komstir menekan lebih rapat (ngepres). Bila belum aus, masih bisa disetel ulang kembali. Untuk mengetahui komstir itu masih bagus atau aus, maka cukup disetel ulang sendiri atau meminta bantuan bengkel. Kendurkan sedikit setelan komstir dari sebelumnya, tapi jangan kebanyakan. Setelan komstir yang lumayan pas itu dengan mengurangi maksimal 1/4 putaran dari posisi yang ada. Perlu kalian ingat, menyetel jangan terlalu kendur. Ini akan mengakibatkan komstir cepat rusak, karena mangkok komstir punya celah lebih besar. Kondisi ini membuat pelor di dalamnya gampang bergeser dari posisi awal dan setangnya terlalu enteng saat dikendarai. 3. Tarikan Vario ‘Letoy’ Seiring pemakaian, Vario kesayangan kalian lama kelamaan performanya akan menurun. Bila sudah begini, tarikan motor semakin lemah, loyo menghadapi tanjakan apalagi diajak boncengan. Persoalan tarikan yang ‘letoy’ ini biasanya lebih banyak terjadi di bagian CVT. Masalah yang terjadi seperti ruang CVT kotor, kondisi V-belt sudah aus, roller aus, atau per driven face lemah. Penyebab lainnya terdapat pada bagian kampas kopling dan roller. Bisa jadi, bagian CVT ini perlu mendapat perawatan dengan dibersihkan kembali dan mengganti beberapa bagian yang sudah aus. Menurut rekomendasi pabrikan, V-belt tiap 8 ribu kilometer harus dicek sekaligus dilakukan pembersihan karena banyak debu. Sementara itu, penggantian V-belt dilakukan maksimal 24 ribu km atau 2 tahun. Penggantian ini bisa lebih cepat apabila secara fisik terlihat mengalami kerusakan atau getas. Ada satu bagian lagi yang sering terlupakan, namun jadi penyebab tarikan motor jadi berat. Adalah filter udara, di mana penyaring ini berfungsi menahan debu supaya tidak masuk ruang bakar. Apabila sudah terlalu lama, maka debu yang menumpuk bisa menyumbat filter sehingga asupan udara berkurang. Berdasarkan buku panduan pemilik, filter udara perlu diganti setiap 16 ribu kilometer. Bila masih di bawah 10 ribu kilometer, bisa dibersihkan sendiri dengan cara mengetuk-ngetuk bagian kisi-kisi filter ke lantai supaya debu yang menggumpal lekas turun. Hindari membersihkan filter dengan angin kompresor, sebab bisa melunturkan pelumas di kisi-kisi filter. Pelumas ini berfungsi menahan debu supaya menempel di saringan kertas. Bila memang sudah sangat kotor dan diperkirakan telah melewati setahun pemakaian, kalian bisa mengganti dengan yang baru supaya suplai udara tetap bersih optimal. 4. Shockbreaker Amblas dan Keras Keluhan yang satu ini tidak hanya terjadi di Vario Series, tetapi juga pada setiap sepeda motor yang rutin digunakan setiap hari. Bagi orang Indonesia, skutik dipilih karena mudah dan bisa angkut banyak barang di dek depan. Tidak jarang, bagian dek depan dipakai angkut beras, karung, dan macam-macam barang berat lainnya. Akibat sering membawa barang berat, maka kemampuan shockbreaker depan dan belakang terus menurun. Bantingan shockbreaker Vario lama-kelamaan jadi makin keras dan tidak nyaman. Bila kalian mengalami kondisi tadi, itu menandakan sudah waktunya servis atau ganti shockbreaker. Shockbreaker pada bagian depan bisa diperbaiki, yaitu diganti pelumasnya dengan oli shockbreaker yang baru. Periode servis rutin shock depan ini antara enam bulan sampai setahun sekali, tergantung pemakaian. Penggantian oli shock depan secara rutin ini secara tidak langsung membuat komponen komstir lebih awet, loh. Sebab, guncangan yang berasal dari jalanan kasar bisa diredam dengan baik oleh suspensi depan. Rambatan guncangan tidak begitu terasa di bagian segitiga dan komstir. Sebaliknya, shockbreaker depan yang sudah mati berisiko membuat komstir lebih cepat oblak akibat menerima guncangan terus menerus dari roda yang menghantam permukaan jalan kasar. Selanjutnya untuk shockbreaker belakang, tidak harus langsung diganti apabila sudah amblas karena masih bisa diperbaiki. Seperti halnya shock depan, perbaikan shock belakang juga cukup mengganti dengan oli shock baru, namun untuk shock belakang hanya bisa diperbaiki di bengkel spesialis shockbreaker. Biasanya, oli shock sudah encer sehingga akan sulit untuk menahan rebound atau tendangan balik shock ketika bersirkulasi. Bila ingin mengganti, bisa saling substitusi dengan milik Honda Beat sehingga mudah dicari untuk versi copotan atau bekasnya. Nah, sudah tahu kan sekarang apa saja keluhan yang sering dirasakan para pengguna Honda Vario. Yuk, kita rawat si kuda besi kesayangan supaya enggak rewel saat di jalan. (YS) ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I
Mobil Listrik Wuling Cloud EV bakal Punya Varian Berjarak Tempuh 505 Km Mobil Listrik Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Wuling Cloud EV disebut bakal punya varian lain yang berjarak tempuh lagi jauh.Cloud EV merupakan model mobil listrik terbaru Wuling di ...
Harganya Terungkap! All New Kona EV Calon Mobil Listrik Termurah Hyundai di Indonesia Mobil Listrik Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Harga All New Hyundai Kona EV akhirnya sedikit dibocorkan. Model ini bakal jadi mobil listrik termurah Hyundai di Indonesia.All New Kona EV ...
Alasan Wuling Keukeuh Pakai Colokan GB/T untuk Semua Mobil Listrik Mereka di Indonesia Mobil Listrik Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Wuling bersikukuh menggunakan colokan jenis GB/T untuk seluruh model mobil listrik mereka di Indonesia saat ini, meskipun jenis tersebut ...
Hyundai Makin Agresif, Mau 'Lepas' Minimal 7 Mobil Baru di Indonesia pada 2024! Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Hyundai merevisi rencana peluncuran mobil baru mereka di Indonesia pada 2024. Jumlahnya bukan berkurang, tapi malah bertambah.Hyundai ...