Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Kelebihan dan Kekurangan Mazda Vantrend, Station Wagon Seharga Honda Vario 160 Baru

Mobil Bekas

Kelebihan dan Kekurangan Mazda Vantrend, Station Wagon Seharga Honda Vario 160 Baru

Mobil tua bagi sebagian kalangan jadi opsi rasional untuk memenuhi kebutuhan transportasi harian bagi keluarga. Bagi kalian yang ingin beralih dari roda dua ke roda empat, dan mencari mobil lawas dengan harga terjangkau, maka Mazda Vantrend bisa jadi opsi menarik.

Mazda VanTrend pertama kali diluncurkan oleh PT Indomobil Group (IG) pada Agustus 1993. Mobil ini berwujud station wagon dan ditujukan sebagai mobil keluarga yang terjangkau bagi masyarakat. 

Demi membuat harganya ekonomis, Indomobil selaku pemegang merek Mazda kala itu merancang Vantrend dengan mengambil basis platform dari Mazda MR90. Bila ditarik ke belakang, Mazda MR 90 merupakan konsep mobil murah produksi lokal. Nama MR 90 ini merupakan singkatan dari Mobil Rakyat dan angka 90 merupakan tahun kemunculan model tersebut di Indonesia.

Lebih Lanjut, Mazda MR 90 dibuat dengan mengambil basis dari Mazda 323 Hatchback generasi ketiga. Mazda 323 hatchback sempat dipasarkan oleh Indomobil di tanah Air pada periode 1977-1980.

Agak disayangkan, kiprah Mazda MR 90 kurang sukses karena permintaan pembebasan pajak penjualan mobil ini ditolak pemerintah. Tak putus asa, Indomobil lantas merancang Vantrend yang disiapkan menjadi mobil keluarga.

Seperti apa kelebihan dan kekurangan Mazda Vantrend sebagai mobil murah untuk keluarga? Simak ulasannya sampai habis.

Mazda Vantrend, Satu-satunya Station Wagon Mazda yang Dijual di Indonesia

Mazda Vantrend merupakan satu-satunya station wagon yang hadir dan dijual secara resmi oleh Mazda di Indonesia. Mobil ini hanya hadir di tanah air, dan tidak hadir di negara lain. Pemasarannya dilakukan oleh Indomobil Group pada tahun 1993 hingga 1997, bersamaan dengan hatchback Baby Boomers yang hanya dipasarkan hingga tahun 1995. 

Pada saat itu, cuma Vantrend yang memiliki bentuk station wagon, sedangkan merek Jepang yang lain hanya menelurkan produk sejenis sedan dan hatchback saja.

Hal menarik dari Mazda Vantrend saat pertama kali hadir ialah harga jual barunya yang tergolong murah saat itu. Mazda VanTrend ini dijual dengan harga Rp 27 juta on-the road DKI Jakarta. 

Harga barunya bahkan lebih murah dibanding Toyota Starlet 1.300 cc Limited (Rp 32,5 juta) dan Suzuki Forsa Esteem 1.300 cc (27,5 juta). Dimensi mobil yang lebih panjang dari hatchback dengan harga miring, bikin penjualan tahun pertama terlihat bagus.

Spesifikasi Mesin yang Tidak Mengecewakan, dan Memakai Penggerak Roda Belakang

Bicara performa mesin, Mazda Vantrend punya spesifikasi yang tidak mengecewakan untuk sebuah mobil keluaran 1990-an. Vantrend dibekali dengan mesin berkapasitas 1.398 cc, 4 silinder segaris, SOHC, 8 katup, berpendingin cairan.

Mazda VanTrend ini menggunakan mesin bensin 4-silinder 1.400 cc bertenaga 70 hp/5.500 rpm dan torsi puncak 108 Nm/3.500 rpm. Tenaganya disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 5-percepatan. Tarikan mesinnya cukup responsif, mengingat bodynya yang kompak dan ringan.

Berbekal spesifikasi mesin yang tenaganya lumayan, Vantrend masih bisa dipacu hingga 120 km/jam ketika di jalan tol. Konsumsi BBM Mazda Vantrend juga tergolong irit, di kisaran 1:12 km/liter dan 1:14 km/liter untuk pemakaian luar kota.

Eksterior dengan Gaya Estate Klasik yang Estetik

Mobil Estate atau station wagon biasanya dibangun dari basis sedan atau hatchback yang dipanjangin. Pada Mazda Vantrend, penampilannya begitu khas station wagon era 80-90an dengan aksen kotak. 

Mazda Vantrend dapat dikenali dengan mudah bahkan dari kejauhan pada bentuk lampunya dengan desain dua kotak dalam satu frame yang cukup apik.

Dimensinya ramping, dan panjangnya hampir menyerupai sebuah sedan, karena Vantrend memang dibangun di atas platform MR 90 atau Mazda 323 hatchback. Secara keseluruhan, model bodynya terlihat klasik, mirip dengan Toyota Corolla DX Wagon yang merupakan mobil jaman 80-an. 

Fitur yang Cukup Oke

Sebagai sebuah mobil yang segmentasinya kelas entry level, Mazda Vantrend dulu sudah dibekali AC, central lock, velg cast wheel (velg racing), ban radial merk Yokohama, head unit Sony, dan roof rail.

Ruang bagasinya yang sangat lapang, bahkan masih bisa dibuat lapang lagi, karena jok row kedua bisa dilipat.

Harga Bekas Mazda Vantrend Murah Meriah

Karena digolongkan dalam kelas motuba (mobil tua bangka), harga bekasnya kini relatif murah meriah. Harga pasaran yang ditawarkan berkisar antara Rp20-30 jutaan tergantung kondisi, mirip skuter matic sekelas Vario 160. 

Kekurangan Mazda Vantrend, Desainnya Usang dan Unitnya Banyak yang Tidak Segar


 

Mazda Vantrend merupakan salah satu alternatif bagi mereka yang ingin memiliki sebuah station wagon dengan harga murah. Namun karena segmentasinya merupakan mobil keluarga entry level, maka banyak orang menilai desain dari Mazda Vantrend ini sudah benar-benar usang. 

Hal ini kadang diperparah dari kondisi unit Mazda Vantrend yang kerap terlihat lusuh. Kondisi mobil yang usang dan lusuh ini adalah unit dari pemilik yang kurang bisa merawat mobil.

Ruang Penumpang yang Sempit 

Hal yang jadi nilai minus dari Mazda Vantrend ialah kabinnya yang cukup sempit pada kursi baris kedua. Padahal, Vantrend memiliki bentuk sebagai station wagon sehingga semestinya kursi penumpang bisa lebih luas pada ruang kakinya.

Bila digambarkan, jok depan cukup luas dan lega baik ruang kepala maupun ruang kakinya. Sedangkan ketika duduk di jok baris kedua cukup sempit, dengan posisi kaki yang cukup menekuk. Di sisi lain, bentuk jok bawaan pabrik dengan bahan fabric berwarna biru (untuk tahun 93-94), dan beludru putih (untuk tahun 1995-1997) sebenarnya cukup nyaman diduduki.

Pada model keluaran awal (tahun 1993), power window, central lock dan power steering belum hadir. Barulah pada update tahun 1994 ketiga fitur penting tersebut dijadikan sebagai standar. Ukurannya yang mungil memberikan nilai negatif terhadap kabin, karena legroom penumpang belakang menjadi sangat sempit.

Peredaman Kabin yang Buruk 

Sebagai mobil murah, salah satu kekurangan yang harus kalian maklumi dari Mazda Vantrend adalah peredaman kabin yang buruk atau sangat berisik dari dalam.

Kamu yang berencana membeli mobil ini sebaiknya sudah mengetahui kekurangan yang satu ini supaya nanti tidak kecewa. Umumnya mobil Jepang di era tersebut memang tidak dibekali peredaman kabin yang kurang oke, ditambah usia yang sudah menua membuat kebisingan jadi gampang masuk ke dalam kabin.

Waspadai Sistem Pendinginan Rentan Overheat

Penyakit khas alias masalah yang sering muncul pada Mazda Vantrend ini serupa dengan 323 atau 626 yaitu suka overheat dan AC gampang panas. Solusinya perlu ganti radiator atau perkuat kipas juga sembuh.

Kesimpulan

Mazda Vantrend sebagai sebuah station wagon lawas cukup nyaman digunakan sehari-hari di kota yang sering menemui kemacetan. Kenyamanannya masih masuk dalam batas toleransi, karena suspensi pada bagian belakang masih menerapkan per daun.

Ruang baris kedua yang agak sempit masih bisa disiasati dengan mengatur ulang dudukan kursi agar lebih mundur, mengingat pada ruang paling belakang hanya digunakan sebagai bagasi.

(YS)




Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang