3 Alasan Penjualan Toyota Turun di Kuartal I 2019

Berita Otomotif

JAKARTA - Penjualan Toyota, baik secara wholesales maupun retail, turun pada Januari - Maret 2019 seperti juga pasar mobil Indonesia secara umum.

Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran PT. Toyota Astra Motor (TAM), ketika diwawancarai pada awal pekan ini di Jakarta, mengedepankan tiga alasan transaksi jual-beli mereka maupun pasar roda empat nasional melesu selama periode tersebut, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year). Ketiganya adalah suplai Avanza yang belum maksimal, heboh Mitsubishi Xpander dan Toyota Rush yang menggairahkan pasar di kuartal satu tahun lalu, plus sentimen pasar karena tahun politik.

Sebagai informasi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan wholesales Toyota pada kuartal satu 2019 minus 8,6 persen year on year menjadi 77.266 unit. Dari sisi retail pun volume turun 12,1 persen menjadi 76.082 unit.

Adapun pasar mobil secara keseluruhan turun 13,07 persen menjadi 253.863 unit (wholesales) serta 10,83 persen year on year menjadi 259.491 unit (retail).

“Dari sisi Toyota sendiri, kami baru meluncurkan Avanza (facelift) yang menjadi tulang punggung penjualan kami pada Januari dan produksinya (di Januari - Februari) masih sedikit sedikit sekali. Jadi itu yang membuat penjualan Toyota dan pasar mobil nasional turun,” ucap Anton mengenai mobil terlaris di Indonesia tersebut.

Kedua, pada kuartal satu tahun lalu, pasar sebenarnya naik cukup tinggi karena terbantu oleh Xpander dan Rush. Keduanya adalah model baru yang mendapat respons sangat positif dari para konsumen.

“Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, di kuartal satu itu ada dua produk yaitu Xpander dan Rush yang penjualannya sangat tinggi setelah diluncurkan pada akhir 2017. Jadi, karena peluncuran dilakukan akhir tahun dan pemesanan sudah ada, tinggal melakukan suplai di awal 2018,” ucap Anton menjawab pertanyaan Mobil123.com di Jakarta.

Adapun penyebab ketiga adalah tertahannya pembelian di tahun politik akibat Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 pada 17 April kemarin.

“Memang banyak konsumen wait and see khususnya sebelum Pemilu. Dealer-dealer juga banyak info seperti itu. Harapan kami setelah Pemilu nanti permintaan akan meningkat bersamaan dengan Lebaran,” tandasnya.

Ia kemudian menjelaskan sejauh ini target Toyota tetap 31 persen pangsa pasar dengan perkiraan volume 350 ribu-an unit. [Xan/Ari]

Tag Terkait

penjualan Toyota kuartal satu 2019 penjualan mobil kuartal satu 2019 Pemilu 2019 tahun politik Toyota Toyota Indonesia

Author

Berita Utama

Berita Populer

Lihat semua »